+ Add to Library
+ Add to Library

C4 Part 3

Farida sudah merasa lebih tenang , wanita itu kini duduk di balik meja kerjanya berusaha melakukan perhitungan transaksi yang ada di butik. Tetapi pikiran Farida selalu kembali ke kejadian tadi pagi. Entah kenapa wanita itu tidak melakukan tindakan apapun kepada Iksan seharusnya dia bisa melaporkan Iksan tetapi ada rasa tak rela kalau sampai pemuda itu di penjara hingga membuat Farida membiarkan saja kejadian tadi pagi.

Ketika tadi pagi dicium paksa oleh Iksan , jantung nya berdetak kencang, belum pernah ada laki-laki lain yang menciumnya selain suaminya Rahmat. Sensasi berbeda dirasakan wanita itu.

Selama pernikahan nya dengan Rahmat, jujur saja Farida tidak pernah membayangkan pria lain. Seks juga hal yang masih di anggapnya sesuatu yang sakral. Farida tak mau seks yang aneh-aneh.

Apa mungkin karena itu Rahmat suaminya berselingkuh dari dirinya, pikir Farida. Apa selama ini mas Rahmat tak pernah puas bercinta dengan nya. Banyak pikiran yang berseliweran di kepala Farida.

Farida merasa seharusnya dia berubah menjadi wanita yang lebih bebas mengekspresikan dirinya, tak harus malu dan lebih bisa bebas dalam hal seks. Tetapi semuanya telah terlambat. Suaminya Rahmat nyatanya telah berselingkuh dengan adik nya sendiri.

Di tengah kebimbangan Farida, entah kenapa malah tercetus pikiran jahat dan nakal.

Suaminya berselingkuh, kenapa dia tidak bisa melakukannya juga" pikir Farida. Seharusnya dia bisa juga membalas perlakuan suaminya dengan berselingkuh dengan pria lain.

Digelengkan kepala berusaha melupakan pikiran aneh yang hinggap di kepala dan berniat fokus dengan pekerjaan nya. Dia seorang istri yang harus menjaga perilaku tidak boleh memikirkan hal seperti itu. Tetapi lagi-lagi pikiran nya beralih ke hal tersebut.

Farida akhirnya memutuskan untuk pergi keluar dari butik menghindari Iksan. Wanita itu malah jadi sedikit takut berdekatan dengan karyawannya itu. Farida takut tergoda. Keluar dari ruangan nya tidak di lihatnya Iksan membuat Farida menghela napas lega.

Setelah berpesan kepada karyawan yang lain, wanita itu segera keluar dari butiknya.

******************************

Farida telah seminggu kucing-kucingan dengan Iksan. Wanita itu selalu menghindari Iksan kalau sedang di butik.

Tetapi tetap saja, Farida masih bisa selalu bertemu dengan pemuda tersebut. Dan lebih parahnya lagi Iksan jadi semakin berani dan nakal. Pemuda itu seperti nya tahu kalau Farida tidak melakukan apa-apa setelah kejadian ciuman mereka, itu yang membuat Iksan semakin menjadi-jadi beraninya.

Terkadang tangan Iksan dengan berani mengelus pantat Farida ketika wanita itu berpapasan dengan Iksan, pernah tangan Iksan meremas payudara Farida, ketika wanita itu bertabrakan dengan Iksan di pantry yang hampir membuat Farida jatuh dan Iksan menangkap tubuhnya, tangan pemuda itu memegang pas di payudaranya dan dengan nakalnya tangan Iksan meremasi payudara Farida.

Farida hanya tersentak kaget dan mendorong tubuh Iksan tapi wanita itu diam, tidak protes dan marah bahkan tidak berbicara apapun berlalu keluar dari pantry begitu saja dan bergegas segera ke ruangannya.

Farida baru saja masuk ke ruang kerja nya. Rasa deg-degan menghampiri diri Farida ketika bertabrakan dengan Iksan di pantry. Entah kenapa Farida diam saja dan tak marah oleh kenakalan-kenakalan yang di lakukan Iksan akhir-akhir ini.

***********"******

Farida lagi banyak pesanan membuat dia dan semua karyawan menjadi lebih sibuk, bahkan Farida sampai harus tidur di butik karena sudah terlalu malam untuk pulang ke rumah. Sempat Terpikir olehnya kesempatan itu pasti tidak di sia-siakan oleh Rahmat suaminya dengan Ratih adiknya untuk bergumul dengan nafsunya. Memikirkan hal tersebut masih terasa sakit bagi Farida.

Farida sudah memutuskan untuk tidak mau peduli lagi sama mereka berdua. Hatinya sudah mati rasa. Rasa sakit berusaha di buang nya jauh-jauh.

Malahan Farida akhir-akhir ini merasakan debaran di dadanya, ada rasa berbeda yang dirasakan oleh Farida setiap berdekatan dengan Iksan. Barusan saja tadi Iksan meremas pantatnya. Wanita itu membiarkan saja kelakuan Iksan yang termasuk pelecehan seksual. Malah Farida sepertinya menanti-nanti kenakalan apa lagi yang akan dilakukan oleh pemuda itu.

Di tengah-tengah kesibukannya,

Farida masih bisa termenung memikirkan Iksan karyawannya yang lebih muda 4 tahun dari nya itu. Pemuda yang baru bekerja dengannya selama 3 bulan itu setahunya kerja sambil kuliah . Waktu pertama pemuda itu melamar kerja sebenarnya Farida tak terlalu butuh seorang OB karena selama dia membuka butik biasanya karyawan sendiri yang membuat kopi atau buat bersih-bersih mereka juga kadang bantu membantu jadi Farida tidak pernah kepikiran memperkerjakan seorang OB.

Farida sedikit kaget ketika ada seorang pemuda yang datang ke butik nya dan bilang mau melamar kerja. Pemuda itu mengenalkan dirinya bernama Iksan. Karena Iksan bilang ia sangat butuh pekerjaan buat meringankan beban ortunya membiayai kuliahnya. Farida menjadi kasihan dan menerima Iksan Bekerja menjadi OB di butik. Pertama kali melihat Iksan, Farida merasa mengenal pemuda itu , Farida merasa pernah melihat Iksan tapi lupa di mana.

Farida masih duduk di ruangan dan melamun. Terbayang- bayang wajah Iksan dengan senyum nakalnya. Tubuh pemuda itu gagah dengan badan tinggi besar seperti suaminya Rahmat bahkan Farida merasa tubuh Iksan lebih tinggi dari Rahmat. Memikirkan Iksan membuat Farida merasakan lembab di sela pahanya tanda wanita itu terangsang karena memikirkan pemuda tersebut.

Farida akhirnya menyerah , dirinya tergoda, pikiran nakal merasuki kepala cantiknya. Di bayangkannya Iksan berdiri di hadapannya , meremasi kedua payudara montoknya sambil mencium bibirnya terus jemari pemuda itu turun ke bawah mengelus vaginanya. Farida memundurkan kursinya , menaikkan rok ketatnya ke atas, tangan kirinya meremas payudaranya sedangkan tangan kanannya turun ke bawah mengelus vaginanya dari luar celana dalamnya, terasa lembab celana Farida tanda wanita itu terangsang. Jemari Farida masuk ke balik celana dalam, mengelus klitoris. Farida mendesah nikmat ketika jemarinya mengelus klitoris lebih cepat.

Sambil membayangkan Iksan kedua jari Farida masuk ke dalam vaginanya.

"Aachh, Iksan sodok lebih dalam.. aacchh enak sayang", rintih Farida semakin cepat mengocok jemarinya di vagina. Hingga akhirnya tubuh Farida melenting dan pinggulnya tersentak tanda orgasmenya datang. Jemari tangan Farida semakin gencar mengocok vaginanya hingga akhirnya tubuh wanita itu lemas bersandar di kursi dengan jari yang masih berada di lubang vagina.

Farida terkejut ketika tiba-tiba terdengar suara HP nya berbunyi membuat wanita itu bergegas merapikan pakaiannya dan mengambil tisu membersihkan tangannya yang basah terkena cairan orgasmenya.

Farida malu sekali ketika menyadari dia masturbasi di ruang kerjanya dan mengkhayalkan karyawannya sendiri. Pemuda yang sebenernya lebih pantas menjadi adiknya.

Setelah lebih tenang , Farida mengangkat telpon yang ternyata dari pelanggan yang menanyakan soal baju pesanannya.

Tanpa Farida sadari ada sepasang mata melihat apa yang dilakukan oleh Farida. Pintu perlahan tertutup dan sesosok itu melangkah menjauh dengan wajah tersenyum nakal. 🤔?

To be continued...

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height