C9 9
"Aku pamit."
"Kemana?" Suara pria tua ini masih setegak kayu jati. Dari bahasa tubuhnya, ayah ingin menghentikan ku.
"Ke tempat yang banyak kejujuran walau menyakitkan sekalipun." Jawabku berusaha tenang.
"Apakah ke tempatnya?" Mata ayah memincing penuh tuduhan.
"Begitukah ayah menganggap ku?" Aku mendengus dan menggelengkan kepala tanpa sadar