Adam Rig/C1 Benjamin Rig
+ Add to Library
Adam Rig/C1 Benjamin Rig
+ Add to Library
The following content is only suitable for user over 18 years old. Please make sure your age meets the requirement.

C1 Benjamin Rig

Ketika tahun-tahun gelap tiba, semua petinggi di sebuah kota selalu mengandalkan jasa gelap. Menyingkirkan lawan, atau sekedar membalas dendam. Tahun-tahun dimana sebuah organisasi berbasis bisnis gelap mulai dibuka, bertujuan untuk memperkaya diri? Tidak, ini adalah sebuah organisasi dengan anggota yang memiliki penyimpangan. Uang hanyalah sebuah bonus bagi mereka.

Karena organisasi yang dibangun, memiliki bidangnya masing-masing.

Berita televisi dipenuhi oleh kasus penculikan, sementara setiap tiang dan tembok di kota tersebut terlihat ramai dengan kertas berisikan daftar orang hilang yang bertebaran. Para orang tua dan kerabat bergantian memasuki kantor polisi guna melaporkan anggota keluarga mereka yang tak kunjung pulang, atau hanya sekedar bertanya tentang kasus keluarga mereka yang telah lama hilang.

Sementara beberapa polisi berpenampilan gendut dengan santainya menghitung beberapa lembar uang di meja kerjanya, tanpa menghiraukan tangisan pilu orang-orang yang kehilangan anak atau saudaranya, Psikopat sama sekali tidak memiliki rasa simpati. Pendengaranya seakan tuli akan tangisan seorang wanita tua renta yang kehilangan putranya.

Pertama,

Ini adalah sebuah kasus murni penculikan. Lalu kemana perginya puluhan orang yang masuk dalam pencarian orang hilang?

Kursi penyiksaan, ruang gelap dan pengap adalah tempat para korban dikunpulkan. Disekap berhari-hari lamanya, tanpa makanan dan hanya menangis dengan mulut tersumbat kain. Berharap mereka dibebaskan karena mereka sana sekali tidak mengetahui apa yang ada di balik pintu ruangan penyekapan mereka.

Karena, satu-persatu dari mereka akan pergi, dan datang lagi. Yang pergi tidak akan pernah kembali, dan yang datang terus akan bertambah. Menambah sesak tempat yang minim oksigen tersebut. Berteriakpun tidak ada gunanya ketika mulut tertutup rapat.

Seorang pria yang sama setiap harinya akan memasuki ruangan tersebut, mengenakan seragam layaknya dokter dengan masker menutup sebagian wajahnya. Memilih dengan teliti menggunakan kedua matanya serta menekan kulit hingga daging korban-korban tersebut, tak beberapa lama ia keluar. Ketika pria tersebut melangkah keluar, itulah yang membuat para korban menjerit ketakutan.

Karena akan ada beberapa orang yang mengangkut tubuh seseorang layaknya karung beras dan menaruhnya di atas meja beroda, setelah itu membawa tubuh terikat seorang korban menuju ruangan lain. Sebuah ruangan persis seperti ruang dapur, terdapat pisau-pisau besar menempel rapi di tembok. Dari ruangan ini, terdengar dengan jelas jeritan-jeritan kesakitan dan itu sangat membuat siapapun yang mendengarnya merinding takut.

Beberapa pria yang membawa korban meletakan tubuh berisi korban tersebut di atas meja dengan kedua kaki dan tangan terikat silang ke masing-masing sisi meja, korban hanya menggeliat ngeri bercampur jijik ketika tubuh bagian belakang tubuhnya bersentuhan dengan meja yang penuh dengan darah dan bau amis yang masih segar.

Seketika sang korban ingin memuntahkan isi perutnya, namun tertahan oleh penutup mulut. Hal itu membuat wajahnya membiru dan berkeringat, hal aneh dan mengerikan mulai ditampakan kepadanya saat itu juga. Dan saat seorang pria gendut muncul di balik tirai dan menggenggam pisau besar, barulah sang korban menyadari, jika tubuhnya hari ini akan dipotong menjadi beberapa bagian.

Adalah hal kedua dalam organisasi yang bergerak ketika malam hari, beberapa potong daging illegal akan disuplai ke beberapa restoran ternama atau hanya sekedar dikonsumsi. Tersimpan rapi di sebuah van besar ketika pengiriman berlangsung juga pada malam hari.

Organisasi tersebut tidak semuanya memiliki penyimpangan sebagai kanibal, namun beberapa korban lain yang selalu memiliki rasa cemas berlebihan dan selalu berteriak histeris sangat cocok dijadikan hiburan bagi para Sadistik dalam mencapai kepuasan batin. Sebuah hiburan penyiksaan yang hanya dihadiri oleh orang-orang berkelas dan memiliki kantong tebal. Golongan elit yang memiliki penyimpangan, menikmati pertunjukan berdarah.

Tapi tidak semua anggota memiliki banyak uang, sebagian lagi menjadi pembunuh bayaran demi melangsungkan hidup mereka. Tentu dengan bayaran yang tidak sedikit, sekaligus menyalurkan hasrat sadis akan membunuh dan menumpahkan darah yang mereka miliki. Penyakit jiwa yang diderita ternyata membawa banyak keuntungan ketika berada di sebuah organisasi gelap, yang dilindungi bahkan oleh para petinggi di kota itu.

Dan tidak heran, jika daftar orang hilang termasuk para pendatang di kota itu terus bertambah. Karena sebagian dari mereka adalah aparat setempat sampai pejabat kota, well ketika kegilaan menyebar, sebuah organisasi dapat menampung puluhan bahkan ratusan manusia yang memiliki penyakit kejiwaan, seperti Psikopat.

Tidak terkecuali seorang mantan walikota, dengan istrinya yang masih sangat cantik meski usianya tak lagi muda. Membuka sebuah usaha kecil kedai burger, hingga menjadi sebuah restoran mewah dengan daging olahan yang berasal dari para korban hilang.

Konsumennya tentu adalah warga kota, sebagian tidak mengetahui, namun sebagian lagi adalah pelanggan tetap yang gemar memakan daging manusia, yang juga anggota organisasi.

Organisasi tersebut tidak pernah melakukan pertemuan, mereka sibuk di bidangnya masing-masing. Meskipun begitu, bisnis berjalan lancar dan berkembang pesat bahkan hingga ke kota yang ada di sebelahnya.

Organisasi tersebut bernama Night Hunter.

Bekerja dalam kegelapan, berjalan kala malam sudah sangat larut dan semua orang telah terlelap tidur. Mereka mengawasi siapapun yang berkeliaran di malam hari akan menjadi target mereka.

Kedua matanya begitu awas, ketika melihat sebuah pergerakan di sebuah halaman rumah yatim piatu. Dia mendekati sosok yang ada di halaman tersebut.

Berjalan tenang seolah dia hanyalah seorang pejalan kaki yang pulang larut malam, padahal di dalam otaknya tersimpan rasa sadis dan penyiksa. Dia mulai dekat dengan calon korbannya yang tengah sibuk menguras tempat sampah, namun saat dia dalam jarak yang begitu dekat. Ia baru menyadari, bahwa itu hanyalah seorang anak kecil.

Anak kecil tersebut berbalik lalu menatapnya, menggenggam sebuah roti yang sudah basi berniat ingin memakannya. Pria itu menghela nafas kasar, dia hanya seorang anak kecil. Tubuhnya kecil dan dagingnya tidak terlalu banyak. Namun organ tubuh bocah itu sangat berharga, apalagi dijual untuk kepentingan medis. Pasti sangat mahal.

Dan melihat anak kecil yang nampak kelaparan itu, makin membuatnya yakin untuk mengambil anak itu sebagai korbannya. Karena dia tidak yakin anak sekecil itu dapat bertahan hidup hanya dengan mengorek tempat sampah. Pria itu lalu menyulurkan pisau lipatnya, menuju leher bocah berumur lima tahun yang tidak mengerti apapun.

"Berhenti disitu atau tanganmu putus!" Ucapan seseorang berhasil menghentikan kegiatan pria itu, dia menoleh dan mendapati seorang pria yang paling disegani di organisasi.

"Peraturan pertama, tidak ada anak kecil. Apa kau lupa?" Tambah pria misterius itu, lalu pisau lipat itu kembali perlahan kedalam saku. Meninggalkan bocah kecil yang tidak mengerti apapun selain perutnya yang lapar.

Hingga sosok itu muncul dalam kegelapan, menyapa sang bocah dengan senyuman ramah meski tubuhnya terlihat besar dan menakutkan.

"Apa kau lapar?" Tanya pria itu, bocah laki-laki itu mengangguk.

"Apa kau mau kerumahku? Disana banyak sekali makanan dan kau bisa memilih sesuka hatimu" tawarnya.

"Benarkah?" Wajah bocah itu berbinar.

"Ya. Apa kau mau ikut bersamaku? Perkenalkan, namaku Ben, Benjamin Rig" ujar pria itu.

"Dan siapa namamu?" Tanyanya lagi.

"Adam..." jawab bocah itu dengan singkat.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height