Adam Rig/C5 Benjamin Rig 5
+ Add to Library
Adam Rig/C5 Benjamin Rig 5
+ Add to Library

C5 Benjamin Rig 5

Bocah lelaki itu tengah asik memegang sebuah pensil warna, membuat sebuah lingkaran dan garis lurus hingga terciptalah sebuah sketsa tubuh manusia. Ben memperhatikan hal itu dengan detail, bertanya kepada Adam mengapa dia lebih tertarik pada sebuah sketsa tubuh sebelum membuat gambar yang bagus.

Seperti gambar dari selebaran kertas yang banyak tertempel di dinding kamar Adam.

"Karena langkah awal dari sebuah gambar adalah sebuah sketsa." Jawab Adam.

"Bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Ben.

"Dari TV." Balas Adam singkat, Ben mengangguk. Adam lebih cepat menangkap sesuatu yang dilihatnya, bahkan Adam tak segan mengekspresikan imajinasinya lewat gambar.

Adam memang masih sangat kecil untuk menjabarkan hal-hal yang dipahaminya, bocah itu mengerti. Bahkan lebih dari kata 'paham' untuk mencerna setiap kalimat dari Ben. Hanya saja, Adam tetaplah anak umur lima tahun yang cara bicaranya tidak seperti orang dewasa. Dari semua hal yang menonjol dari Adam, Benjamin tetap mengajarkan kebaikan kepada bocah itu. Ben tetap bersikukuh agar suatu saat Adam tidak menjadi seperti dirinya.

Prang!!!

Sebuah suara pecahan kaca mengagetkan mereka berdua, Benjamin langsung berlari keluar sebelum ia berpesan pada Adam, untuk tidak keluar dari kamar dan mengunci pintu kamar. Ini bukan kali pertama orang-orang datang dengan keributan, semenjak pria-pria bertopeng melihat Adam.

Semenjak malam itu,

Semenjak anggota Night Hunter melihat Adam berada di dalam rumah Benjamin Rig. Anggota Night Hunter kerap mendatangi Ben, membuat keributan dengan memecahkan segala sesuatu benda yang ada di luar. Terakhir, Adam mendengar Ben terlibat baku hantam dengan orang-orang itu. Adam bahkan khawatir pada Ben jika pria itu terluka akibat perkelahian.

Dan benar saja...

Beberapa detik mendengarkan dengan baik di balik tembok yang memisahkan kamarnya dengan ruang tamu, Adam mendengar perkelahian yang menyebabkan suara nyaring dan barang-barang terhempas ke bawah lantai. Adam dengan rasa penasarannya yang tinggi, melangkah menuju pintu keluar kamar.

Meskipun sebelumnya Ben telah menutup pintu kamar Adam dengan rapat, namun rasa penasaran Adam mengalahkan segalanya. Tidak terpikirkan dibenaknya bahwa mungkin saja nanti Ben akan memarahinya, karena telah melanggar peraturannya. Walaupun Ben bukan tipe pria yang suka memarahi Adam, dan hanya lebih tegas dalam menyampaikan kekesalannya terhadap Adam.

Dari semua perdebatan yang ada di kepala Adam, Adam tetap membuka pintu kamarnya.

Perlahan, ia tidak ingin menimbulkan suara apapun.

Bahkan Adam hanya mengintip sedikit saat pintu telah terbuka.

Tapi tiba-tiba,

Adam melihat seorang pria bertopeng tergeletak begitu saja di atas lantai. Dengan pisau menancap di leher dan menggelepar layaknya ikan. Tak lama kemudian, Ben melangkah dan menarik pisau tersebut dari leher pria itu.

Menembuskan pisau itu tepat ke jantung pria yang sudah sekarat dan mengakhiri penyiksaan yang ia derita.

Dan akhirnya, pria itu benar-benar kehilangan nyawanya.

Ini adalah pertama kali Adam melihat pembunuhan secara langsung, ia terkejut tentu saja. Namun wajahnya datar karena ia berusaha menetralkan detak jantung dan kedua kakinya yang bergemetar.

Belum selesai sampai disitu, keterkejutan Adam ditambah dengan dahi Ben yang mengeluarkan darah. Ben menatapnya, dengan pandangan yang tidak dapat Adam artikan. Menyeret tubuh yang baru saja ia bunuh menuju dapur, dan itu adalah sesuatu kejanggalan lain dari Ben yang belum Adam ketahui.

Tubuh itu diseret menuju kegelapan dapur, menyisakan darah segar yang ikut menjadi jejak dari tubuh tak bernyawa tersebut. Padahal, Adam sangat mengetahui itu adalah salah satu teman kerja dari Ben. Tapi mengapa Ben membunuhnya? Adam tidak mengerti. Bahkan, meskipun kejadian barusan sangat mengerikan. Untuk anak sesusia Adam, nyatanya Adam masih dapat menerima hal itu dengan tidak menangis ataupun menjerit histeris.

Dari semua hal itu, Ben dapat merasakan bahwa Adam adalah psikopat murni. Maka dari itu, Ben melihat Adam dengan pandangan aneh.

Rasa ingin tahu bocah itu, bahkan Adam tidak mengindahkan peraturan yang Ben buat untuk tidak membuka pintu kamar ketika ada tamu tak dikenal. Itu artinya Adam lebih mengutamakan rasa ingin tahunya, dari pada sebuah peraturan. Dan prinsip dasar seorang psikopar adalah, mereka tidak menyukai dan tidak akan mengikuti sebuah peraturan.

Mungkinkah? Atau hanya perasaan Ben saja.

Ben menghembuskan nafas kasar, hanya satu orang yang mati. Dua lainnya berhasil kabur, itu artinya mereka akan kembali lagi untuk membunuh Adam atau dirinya.

Anggota Night Hunter berasumsi bahwa Ben terlalu dekat dengan kehidupan manusia normal, seperti halnya Martha dulu. Dan kini dengan kemunculan Adam, menimbulkan masalah baru bagi Ben. Dan Ben berpikir untuk tidak akan pernah melepaskan Adam, karena satu inci saja ia melepaskan bocah itu dari rumahnya, maka Adam akan menjadi seonggok daging di dalam kantong mayat. Karena Night Hunter berpikir, Adam mengetahui segala kegiatan yang Ben lakukan.

Bagi Benjamin Rig, semua peraturan yang dibuat oleh Night Hunter itu tidak benar. Seorang psikopat tidak boleh berhubungan langsung dengan manusia normal, itu gila! Bagaimana jika mereka ingin memiliki pasangan hidup, atau seorang anak? Apakah anggota keluarga mereka harus menjadi seorang psikopat juga, agar tidak mati terbunuh?

Konyol...

Batin Ben, itulah sebabnya Ben tidak pernah menyetujui peraturan yang baru dibuat oleh Night Hunter. Menurutnya, petinggi Night Hunter membuat sebuah peraturan tidak berdasarkan logika, meski itu bertujuan melindungi segala aset dan komunitas Night Hunter sekalipun.

Seharusnya mereka bisa memikirkan jalan keluar yang lain...

Ben membuka topeng yang dikenakan mayat yang baru saja ia bunuh, salah satu pembunuh bayaran yang Ben kenal. Dan sudah pasti petinggi Night Hunter yang menyuruh pria itu untuk membunuh Ben hanya karena dia belum memperkenalkan Adam Rig sebagai seorang Psikopat yang akan menjadi anggota Night Hunter.

Ben tidak ingin itu terjadi...

Well, setidaknya mayat ini berguna bagi Ben untuk memenuhi isi kulkasnya. Lagipula, sudah lama dirinya tidak berburu semenjak kedatangan Adam kerumahnya. Ia sangat merindukan daging manusia.

Tak memperdulikan luka di dahinya, Ben asik memotong daging menjadi beberapa bagian. Membuang tulang dan organnya karena Ben hanya menyukai daging, berbeda dengan para kanibal yang Ben kenal.

Sementara itu, di ambang pintu. Adam melihatnya memotong daging dan memasukannya ke dalam kantung plastik untuk daging.

"Adam, bisa kau bersihkan kekacauan di luar?" Kata Ben yang memunggungi Adam, meskipun bocah itu tidak bersuara Ben dapat mengetahui jika Adam melihat kegiatannya.

"Ya Sir.." ucap Adam, lalu beralih ke depan rumah membersihkan darah di lantai dan pecahan kaca. Yang barusan Adam lihat telah menjawab kejanggalan dari peristiwa tadi. Bahwa Benjamin memotong daging pria yang baru saja ia bunuh.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height