Alsa/C14 Bagian 66-70
+ Add to Library
Alsa/C14 Bagian 66-70
+ Add to Library

C14 Bagian 66-70

Bagian 66

Aku Tak Akan Pernah Mengerti Arti Kehangatan

Aku tidak akan berkata lagi. Beberapa kali di minta untuk selalu diam. Jangan pernah terlalu jauh untuk masuk ke dalam kamu akan menemukan berbagai barang yang rusak kemungkinan besar kamu akan merusaknya lagi. Jadi tolong tanyalah dahulu sebelum merusaknya.

Diam ya? Aku tak akan pernah membuka mulut kotorku ini. Terimakasih telah menjadi pendengar di setiap perkataan yang telah aku lontarkan di setiap hari. Terimakasih untuk sebuah telinga yang selalu sedia untuk mendengar, Kini aku benar benar membisu. Sialnya meski mulutku membisu telingaku masih bisa mendengar ombak dari kejauhan yang menabrak sebuah pasir pasir di daratan dan aku mengingatmu.

Terlihat berantakan sekali bukan?! Ini sudah terlalu lama tak di bereskan. Ini sudah terlalu lama rusak. Setelah benar benar lama di tinggalkan dan di biarkan sebagaimana mestinya itu adalah hasil jerih payah kita berdua tuk melawan ego dalam pikiran. Namun hasilnya semuanya benar benar berantakan.

Bagian 67

Jangan Terlalu Jauh, Aku Ingin Kita Dekat

Penguluran tanganmu terlalu jauh, Kakimu selalu melonjak lonjak hendak akan pergi. Mulutmu seperti pedang, Sangat tajam. Telingamu penuh dengan kotoran tak ada satupun suara orang lain yang kamu dengar.

Hendaklah pergi jauh sejauhnya. Jangan pernah lupa apa yang kamu kenakan. Kembalikan apa yang telah kamu pinjam, Adapun bentuknya. Berlari tidak akan membuatmu dekat, Bahkan ketika sampai di penghujung kamu tidak akan pernah sampai, Percayalah kemarin adalah bentuk caramu untuk menghargai sekujur tubuhmu. Jangan lupa menderita, Lama kelamaan kamu akan bahagia.

Kamu boleh melihatnya karena keanggunannya namun kamu tidak boleh membawanya pulang, Karena lama kelamaan akan layu. Iyaa meski ia adalah bagian terindah dari tumbuhan (Bunga). Cara terbaik untuk merawatnya adalah dengan memberikan sebuah kebebasan untuknya.

Bagian 68

Aku dan Lorong Kegelapan

Jika lorong itu gelap maka aku akan selalu menemanimu, Jika lorong itu tak ada orang yang ingin tinggal maka akulah yang akan selalu menetap. Sebagaimana aku duduk di sebelahmu. Aku tak ada energi ataupun niat untuk membawamu keluar dari lorong itu. Berceritalah sampai kau lega, Sampai kita bisa bersama sama keluar dari tempat itu.

Bagaimana dengan beberapa hal yang tidak pernah kamu capai? Bagaimana caramu menceritakan? Aku akan selalu mendengarkan. Tentang semua hal yang benar benar sampai membawamu ke lorong ini. Ceritakanlah sampai kelak kita berdua bisa keluar dari tempat gelap ini.

Aku tidak akan membantumu, Tanganku masih terlalu kecil untuk bisa menggenggammu. Aku akan bersifat sama persis seperti cermin di rumahmu. Ketika kamu menangis aku akan sedih, Ketika kamu tertawa lepas aku akan ikut bahagia. Aku hanyalah perasa yang benar benar bisa merasakan sebuah apa yang bisa aku lihat, Jadi aku tak mempunyai uluran tangan untuk membawaku pergi dari kegelapan.

Bagian 69

Yang Sudah Tertakar Tidak Akan Tertukar

Dunia itu damai yang kacau itu omongan orang. Ketika semua hati sudah kerahkan pada ujungnya logika tetap berjalan. Apa guna harus mengikuti hati. Apa guna jika bertengkar menggunakan hati selalu kalah. Kali ini aku memilihmu.

Ntahlah lelah sekali rasanya. Berhadapan dengan hati yang benar benar jauh dari sebuah logika. Aku malas berbicara dengan pohon yang selalu akan mati pada akhir hayatnya. Hidupnya sedikit berguna, Lalu lalang membuatnya hidup lebih lama lebih letih dari biasanya.

Yang sudah tertakar tidak akan pernah tertukar. Dunia yang selalu punya cara kerjanya sendiri tanpa manusia tau. Mereka yang kalah ataupun menang akan berakhir. Lalu untuk apa selalu menantang kehidupan dan berakhir dalam kegagalan. Tenang saja sebuah pertunjukkan pasti akan berakhir.

Bagian 70

Aku Tumbuh Karena Rasa Takut

Jaga semua hal, Dari beberapa yang pernah aku beri. Mungkin tidak akan berarti dan tidak akan terlihat sedikitpun. Sementara, Semuanya terlihat benar benar semu kali ini. Biasa saja dan kemungkinan benar benar tidak ternilai. Nol kemungkinan nilainya karena terlalu kecil untuk terlihat.

Jangan lupa ya. Aku tak pernah meminta apapun. Kemungkinan kecilnya waktuku tak pernah ada benar benar tak pernah ada. Bahkan dari beberapa hal yang membuatku tumbuh adalah sebuah beberapa hal yang membuatku takut. Aku tumbuh karena ketakutan.

Ketakutan terbesarku, dari beberapa bangunan yang telah lama aku bangun tiba tiba hancur hanya karena sebuah ketakutanku sendiri. Aku tiba di penghujung hari, Dimana semua orang benci akanku. Silahkan menghindar, Aku akan benar tidak akan memberikan opsi untuk memilihku. Aku akan membantumu untuk menghilangkan aku dari opsimu.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height