Alsa/C15 Bagian 71-75
+ Add to Library
Alsa/C15 Bagian 71-75
+ Add to Library

C15 Bagian 71-75

Bagian 71

Karena Yang Lari Bukan Cuma Kamu

Biasanya Tuhan Memintamu pulang kali ini. Kali ini Tuhan benar benar memintamu untuk memberhentikan langkahmu tuk terus berjalan. Memintamu untuk segera pulang, Tuhan ingin menghantarmu. Sebelum meminjamkan sebuah kekuatan untuk merangkak lagi, Izinkan untuk memohon dan meminta agar tetap bisa berjalan pelan, Meski lari pun akan bisa membuatku jatuh.

Dari beberapa hal yang Tuhan minta, Ada beberapa hal yang sebenarnya aku inginkan, Aku ingin merasakan kebersamaan bersama salah satu ciptaanmu, Namun aku tak ingin merasakan dan melihat sebuah kekurangan apapun, Egois. Aku tak ingin benar benar berada di dalam sebuah hal yang membuat diriku terikat, Hingga untuk hinggap ke sebuah tempat pun rasanya terlalu susah.Aku ingin kebebasan, Tapi di balik kebebasan terdapat rasa yang ingin sekali mendapatkan pelukan kehangatan.

Dan membawa kepulangan sebuah rasa cinta yang benar benar pernah ada sebelum itu, meski caramu menjelaskan jika kamu tidak baik baik saja masih memakai caramu yang dulu, Lugu dan sangat terlihat. Ini benar benar terlalu jauh, Aku ingin kamu yang menuntun membawaku pulang, Bukan Tuhan.

Bagian 72

Tempat Berteduh Di Empat Musim

Selang beberapa musim berganti, Setelah musim panas berganti hujan. Setelah terik matahari selalu menyinari berubah menjadi awan mendung yang sejuk, di Tambah dengan gemuruh petir yang kadang kadang ikut muncul.

Berkerut di dalam sebuah hal layaknya air. Meski sebagaimana telinga bisa mendengar dan mulut yang selalu bisa berbicara. Kali ini aku telah menemukan sebuah tempat dimana aku merasakan aman di dalamnya. Dimana aku selalu pulang ketika empat musim telah melanda.

Setelah berperang dengan pikiranku sendiri hal yang paling selalu aku menangkan adalah bagaimana caraku untuk mencintai pikiranku sendiri. Dari pada aku harus membenci dengan apa yang aku pikirkan saat ini, Aku lebih memilih untuk mencintainya.

Bagian 73

Opinimu Membunuh Diri

Dari beberapa manusia yang pernah terlihat di muka bumi, Atau bahkan muncul di setiap titik titik bumi, Mungkin yang satu ini sangat aneh. Bahkan bisa terlihat tanpa dengan menggunakan mata. Percaya? Aku yang benar benar tidak mempunyai mata pun masih terlihat. Hey telingamu tidak lagi berfungsi? Matamu buta? Melihat beberapa hal dari beberh hal dengan sebuah matamu? Di mana hatimu?

Dimana lagi? Dari beberapa hal kepalamu tak pernah bisa memberi respon, Bahkan untuk melihat kebaikan kepalamu selalu terbalik. Matamu selalu melihatmu dengan cengkraman "Aku masih bisa melihat, Aku masih bisa berjalan, Mereka semua cacat." Ucapmu dengan seseorang. Permintaan dari permintaan berbagai banyak hal yang di aturkan. Mereka dan mereka.

Kepala yang kosong, Tidak berisi sedikitpun. Opinimu terlihat seperti membunuh dirimu sendiri. Opinimu terlihat seperti mencerminkanmu, Sampah. Bercengkrama dengan beberapa hal, Bercanda dan tidak pernah melihat apa yang bisa terlihat. Memang benar uluran tangan kemarin benar benar membuatmu angkuh. Kepalamu benar benar tidak mau tunduk. Dari beberapa hal yang kamu lakukan, Ternyata kamu menjilat ludahmu sendiri.

Bagian 74

Caramu Berfikir

Ternyata terlalu senang itu tidak menyenangkan, Terlalu berlebihan tidak membuatmu senang. Dari beberapa hal menyenangkan kemarin, Ternyata tak ada satu orang pun yang terlihat menyenangkan.

Caramu berfikir berlebihan, Caramu membaca masih terbentuk abjad, Caramu berbicara masih selalu terbata bata. Lalu dengan berbagai cara darimu berpergian, Dengan sampan yang kamu simpan di dalam sebuah rumah. Pada akhirnya kamu menyebrangi sungai itu sendirian. Meski panjang berlayar sendirian adalah satu satunya hal yang pernah aku lakukan sebelum bertemu denganmu.

Aku masih mengingat sebuah hujan. Tentang hujan lagi. Langit yang mendung jalanan yang sepi, Para pedagang yang mencoba untuk berteduh di atas terpal mereka. Dan kita yang bersenang senang di bawah hujan. Senang denganmu, Senang dengan hujan. Alangkah baiknya kita melihat pelangi, Namun benar keindahan tak selalu tentang yang berwarna bahkan awan hitam yang di campurkan tetesan hujan pun dapat indah jika denganmu.

Bagian 75

Tamu Istimewa Adalah Kekecewaan

Batu nisan ternama, Nama tercantum . Tertutup di bawahnya. Tempat kepulangan terakhirnya setelah semuanya ia selesaikan, Terkadang ada beberapa yang belum ia selesaikan. Namun percaya tidak percaya Tuhan menyuruhnya pulang, Secepatnya.

Bagaimana bisa kamu menyebutnya tempat pulang? Bila dia selalu perlahan lahan mengusirmu. Perlahan lahan pergi. Tempat pulang yang sengaja untuk kamu perbaiki malah pemilik rumah memilih untuk menghancurkannya, Sakit bukan? Kepulangan yang benar benar terjadi ialah ketika mereka berdua bersama sama membereskan sesuatu yang berantakan. Ntah itu dari sisi keslahan satu sama lain ataupun dari keduanya.

Menanti melangi, Berharap muncul dan tak ingin bersama hujan. Sungguh egois. Tak terlihat di berbagai skenario melawan dari buruknya versi diri sendiri hari ini. Melawan betapa kalahnya kamu dengan dirimu sendiri. Melawan arah dan tak pernah berdamai. Bahkan kemenangan untuk dirimu sendiri pun tidak pernah tercapai. Kamu terlalu keras pada dirimu sendiri.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height