Alsa/C18 Bagian 86-90
+ Add to Library
Alsa/C18 Bagian 86-90
+ Add to Library

C18 Bagian 86-90

Bagian 86

Luka itu Bukan Tentang Lelah, dan Lelah itu Bukan Tentang Luka

Semua bukan tentang siapa yang menjadi pemenang, Penenang dan siapa yang paling peduli, Bahkan khawatir. Tentang bagaimana kita bisa bertemu di tengah kota. Atau bahkan berada di sebuah tengah tengah permasalahan. Ketika semua hal terasa pahit. Tak ada satupun hal yang perasa. Perasa perasa perasa dan manusia.

Ucap pemandu, Katanya jalanku terlalu gelap untuk di lewati. Ucap temanku jalanku terlalu tersesat untuk si lalui. Ucap orang tuaku jalanku sudah terlalu jauh dari Tuhan. Ucap diriku aku nyaman dengan semua hal yang pernah kita lalui bersama. Luka itu bukan tentang lelah, dan Lelah itu bukan tentang luka

Gelas yang terlalu kosong terkadang sulit terisi. Sediakan sesuatu yang kosong untuk orang yang baru. Jangan terlalu banyak mengisi, Pelan pelan semuanya itu berproses. Kita tidak akan pernah tau berapa banyak air yang sudah terisi di dalam gelas bening itu. Bahkan dari kejauhan sepertinya kosong.

Bagian 87

Bunda, Aku Melepasnya

Karena beberapa hal yang menyebalkan adalah tidak mempunyai tempat pulang. Hai aku pulang, Aku pulang setelah semua hal membuatku berantakan hari ini. Hari ini sangat kacau kataku. Diammu benar benar membuatku lelah. Perjalanan kali ini ku hentikan.

Bunda aku pulang. Raut wajahmu terlihat berkaca kaca? Mengapa tak menangis? Aku sudah terlalu jauh untuk pulang bunda. Benarkah ini hanyalah sebuah angan angan? Pulanglah jika benar benar terlalu jauh, Meski perjalanannya panjang, Pintu rumah tetap akan terbuka sampai kau benar benar pulang. Bunda bisa memelukmu dan menyembuhkan semua lukamu.

Kemarin aku benar benar menemukan tempat baru, Kemarin aku benar benar berada di tempat yang membuatku aman, Benar benar berada seperti di dalam pelukan. Namun pelan pelan dan hari demi hari aku merasakan benar benar semakin lama berada di pelukan tersebut rasanya semakin sakit. Aku merasakannya, Lama kelamaan ini bukanlah tempat pulang lagi. Bunda, Aku melepasnya.

Bagian 88

Satu Manusia Dibumi

Karena akan ada salah satu orang yang benar benar kita di hadapannya merasakan rapuh, Merasakan tidak berdaya. Padahal ketika ketika melawan dunia kita menjadi manusia yang terkuat. Karena melihatmu terenggas enggas setelah berlarian penuh, Rasaku untuk ingin memelukmu sangat tinggi.

Karena ketika mereka benar benar jatuh di hadapanmu, Meneteskan semuanya kepadamu. Kamu adalah tempat pulang terbaik untuknya. Ketika dia adalah sosok terkuat bagi bumi dan seisinya. Di hadapanmu dia tak ada apa apanya, Dia hanya goresan kertas kecil yang selalu memenuhi tinta hitam di dalamnya. Secara terus menerus hingga robek dan menembus.

Karena pada dasarnya kita tertinggal di dalam kenangan, Dalam jangka waktu yang lama, Dalam dasawarsa yang terhingga hingga. Begitu banyak yang telah berlalu membuat kita menjadi lupa. Kita telah membawa banyak sekali penyesalan. Karena pada nantinya kita hanya akan bisa merelakan penyesalan. Dan kita akan mengenal sebuah penerimaan.

Bagian 89

Di Hari Itu, Ia Pulang

Ketika semua hal telah pulang melihat mereka tersenyum bahagia, Itu adalah alasanku untuk pulang cepat. Keramaian di dunia tak ku pikirkan kepulangan tetap menjadi jalan utama untuk kesekian kalinya aku berlari jauh. Tak ada tempat menetap untuk meneduh.

Sosokmu masih disini yaa? Tidak pernah hilang sekalipun, Tidak pernah tergantikan. Meskipun sosokmu jahat. Namun kamu tetap pernah baik sebagaimana manusia. Sayang sekali kita tak pernah bisa berada disini, Terlalu lama dan terlalu cepat untuk selesai.

Semua yang telah ku bawa adalah sebuah kehancuran dari beberapa kepingan kebahagiaan yang telah aku rangkai sendirian, Itu salahku sendiri. Jika memang akan berlangsung lama menyenangkan aku akan tetap berada disitu. Kamu benar benar mengusirku. Peristirahatan yang dulu menyenangkan. Aku merasakannya.

Bagian 90

Kapsul Kehidupan

Karena kita hanya bisa menerka lewat pikiran kita sendiri. Kita hanya bisa menebaknya dari kejauhan. Pola alam bawah sadar kita mengatakan sesuatu, Kemungkinan besar alam akan mengikutinya. Kita selalu punya pelindung untuk pikiran kita sendiri. Meski telah lama mengusik di setiap benak tiap hari, Kita selalu punya langkah untuk menutupnya.

Terusik sampai lelah, Istirahat tak memungkinkan mengembalikan semuanya. Bahkan sercecah dari sercecah sulit untuk di satukan kembali. Harmoni rasanya jauh sekali. Berkumpul rasanya tak pernah sama sekali. Hingga sampai kini kita semua masih merasa sendiri sendiri. Kapsul penyelamatan diri sendiri sudah tidak lagi berfungsi, Semuanya benar benar mensayat hati.

Kapsul yang pernah di naiki oleh banyak orang itu berkisaran 1 keluarga itu terlihat sepi dan tidak terpakai lagi. Hidup di bagian bagian kapsul itu tidak menyenangkan, Seperti di butuhkan namun tidak pernah di anggap keberadaan nya. Apalagi berdampingan, Berkesinambungan setiap hari atau bahkan sampai harus ada setiap hari itu sangat menyakitkan. Bukan menjadi bagian hidup. Melainkan penompang hidup.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height