Alsa/C4 Bagian 16-20
+ Add to Library
Alsa/C4 Bagian 16-20
+ Add to Library

C4 Bagian 16-20

Bagian 16

Setelah Ini Berhenti

Patah, Seperti namun tetap bertahan untuk utuh. Mendengar hal yang tidak ingin aku dengar. Melihat hal yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Panas badanku, Pikiranku kacau, Melihatmu Tertawa tanpa hadirku.

Baru sedikit ku ceritakan tentangmu kemarin, Ternyata aku tak lebih dari orang lain. Aku hanya orang yang mengenal namamu. Tak lebih dari itu. Tentang musik favoritmu? Aku tidak itu. Aku hanya mencintaimu tanpa mengenalmu.

Tentang makanan favoritmu? Aku tak pernah mendengar itu darimu. Percakapan layaknya orang yang saling kenal pun aku belum pernah. Bertukar pikiran? Itu terlalu jauh. Untuk menyapamu saja aku tak mampu akan hal itu.

Seandainya kamu tentang kamu tau tentang ini, Kamu akan lebih jauh bingung terhadapku. Aku tak menginginkan itu. Nanti kita ceritakan lagi ya... Setelah perjalanan panjang ini. Ntah apapun akhirnya. Aku senang.... Selalu senang, tentangmu selalu ada dalam bagian ceritaku.

Bagian 17

Masa Lalumu

Ini tentang masa lalumu. Aku mengetahui sendiri lewat dari teman dekatmu itu. Katanya kamu belum selesai dengan yang lalu. Katanya kamu masih berharap semuanya kembali seperti dulu. Namun apa daya tentangku hanyalah orang baru.

Tau apa tentangku? Tau apa tentang rasaku? Aku sadar hanya orang baru. Jauh... Aku jauh dari masa lalu mu. Aku kalah. Tentangmu yang masih ku cari, Ternyata ada orang yang lebih tau tentangmu di bandingku.

Maaf tentang rasa yang selalu ku bawa sehari hari. Maaf karena kau tidak mengetahui ini semua... Aku belum mengatakannya, Aku tidak ingin merusak rasa senangku sendiri. Semuanya berakhir tau, Semuanya berakhir mengerti, Kenapa aku tidak memulai semua ini... Yaa karena masa lalu masih menghantuimu. Bersamamu aku hidup tanpamu aku redup.

Benar akan adanya, Tanpaku kamu tak akan kekurangan apa apa. Hadirku sudah tidak membuatmu bahagia. Kepergianku sudah tidak lagi di tahan olehmu. Maaf akan kehadiranku kemarin yang sempat mengganggumu. Sebelum semuanya hancur lebur seperti ini, Namamu dulu pernah ku pertaruhkan pada semesta. Semoga setelah ini tidak ada lagi kata luka, Semoga kau bahagia.

Bagian 18

Hari Ini Harimu

Sekarang adalah hari bahagianya. Aku tau tentangnya dari salah satu sahabatku. Ia kembali mengatakan tentangnya. Hari ini adalah hari paling bahagia pungkasnya. Meski terlihat hari ini biasa saja bagi orang lain, Tapi untuknya hari ini adalah hari istimewa.

Aku ikut senang mendengarnya. Aku hanya berharap ada seseorang di sisinya yang bisa membahagiakan di satu harinya. Menghabiskan waktunya dengan hal hal yang ia sukai. Memakan makanan favoritnya bersama seseorang yang ia inginkan. Doa dan harapan yang ia tunggu tunggu.

Setelah semuanya terbaca, Bahagia dan selesai hari ini, Jangan lupa untuk ceritakan ini semua yaa. Aku tidak memintamu untuk bercerita hari ini. Tapi esok. Itu pasti.

Dariku? Aku hanya mendoakanmu dari kejauhan. hanya itu. Mendoakan semua hal yang terbaik untukmu, Selalu.

Bagian 19

Kamu Istimewa

Untuk Pertama kali dari dua pekan sebelumnya, Aku melihatmu lagi. Kamu masih seperti biasanya. Tawamu masih saja bahagia, Gigi mu yang rapih. Cara jalanmu yang terlihat khas. Kamu istimewa.

Ini terlihat seperti angan, Jauh untuk di capai. Namamu, Parasmu, Suaramu sampai saat ini masih menghantuiku. Aku selalu menunggu sapaan darimu, Walaupun itu terdengar sangat sulit bagiku tapi hal itu tetap akan aku tunggu. Ntahlah.

Aku percaya ntah tidak dengan kebetulan, Ini sering terjadi di kehidupan. Walau kadang kalo dipikir "Keknya ini cuma jalan umum, Emang kenapa kalo ketemu di suatu tempat? Ini kan tempat umum." Pikirku.

4 Hari sebelum melihatmu lagi. Aku melihatmu di jalan. Kamu berkendara dengan roda dua. Memakai baju berwarna putih waktu itu. Sayangnya aku hanya melihatmu dari belakang. Aku tidak menatap wajahmu, Bahkan menyapamu.

Kamu bilang, Kamu menyukaiku. Aku kaget mendengar itu. Saat itu aku mendengar dengan kepala dan telingaku sendiri. Kamu berkata sangat jelas, Kamu bilang "Aku menyukaimu." Sialnya aku terbangun dan aku tidak mendengar suaramu lagi.

Bagian 20

Katanya Masih

Aku ga kemana kemana kok. Aku masih tetap disini. Aku engga pergi jauh. Aku masih nungguin kok. Aku masih sama, Engga ada yang berubah dariku. Aku masih berusaha untuk mengenalmu.

Hari ini ia sakit. Ia benar benar sakit. Hari tanpa kehadirannya. Satu hari tanpa melihat tingkahnya. Tanpa mendengar suaranya. Tanpa melihat jari jemari mungilnya dan senyum di bibirnya.

Ia demam. Ntah sakit karena apa, Aku pun tak tau. Aku hanya mendengar kabar. Kamu tidak sampai sekolah waktu itu. Mungkin benar kamu sakit karena kelelahan atau mungkin kehujanan?

Suasana hari itu sangat sepi dan membosankan. Hadirmu selalu membawa arti.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height