Bad Guy/C7 Gadis Mandiri
+ Add to Library
Bad Guy/C7 Gadis Mandiri
+ Add to Library

C7 Gadis Mandiri

Al menghentikan motornya, saat melihat seseorang yang sedang ia cari berdiri tepat di pinggir jalan.

"Ngapain lo disini?" Tanya Al tajam, saat Mita baru saja hendak naik ke atas motor laki-laki itu.

"Mau maling pisang. Tapi enggak ada yang mateng" jawab Mita sekenanya.

"Ha gimana? Lo mau makan pisang? Lo bisa bilang ke gue. Bisa gue belikan setruck Mit" dengus Al. Ia tidak suka melihat Mita di sana sendirian. Bagaimana jika orang yang berniat jahat yang duluan menemukan gadis itu? Entah apa yang akan terjadi pada gadis itu.

"Lo dengar gue enggak sih?" Kesal Al yang masih belum menjalankan motornya. Ia kesal, lantaran Mita sama sekali tidak membalas ucapannya.

Hampir saja terjadi pembunuhan di rumah sewa Mita tadi, saat menentukkan siapa yang akan menjemput Nita. Hal itu terbukti dengan wajah Al yang sedikit babak belur. Harap maklum, berkelahi versi laki-laki bukan menggunakan mulut, melaikan kekuatan. Jadi jangan bertanya, kabar ke empat orang yang tertinggal di rumah gadis itu. Karena mereka jelas jauh lebih babak belur dari pada Al.

"Iya dengar beb. Maaf ya!!" Jawab Mita lembut. Tangan gadis itu mengelus punggung Al, berusaha menenagkan emosi laki-laki itu.

"Besok-besok, kalau mau pulang atau mau kemana, hubungi kita. Lo punya kami, yang selalu ada buat lo. Jangan mandiri, manja aja" ucap Al yang masih terdengar kesal.

Namun, bukannya melawan, Mita lantas tertawa. Ia semakin memeluk perut Al dari belakang, dan kepalanya di sandarkan di tubuh belakang laki-lakk itu.

"Lo masih takut kejungkang ya?" Tanya Al, saat melihat Mita yang memeluknya erat dari belakang.

Mita mengangguk, lalu menggumam pelan.

Trauma yang ia alami, karena pernah menjadi patner temannya buat balapan motor, dan Mita terjungkal ke belakang, lantaran temannya menggas motor tanpa aba-aba terlebih dahulu.

Tulang punggung Mita patah, tulang ekor gadis itu retak. Dan Mita lumpuh hampir setahun gara-gara kejadian itu.

Dan sejak itu, Mita jauh lebih senang membawa motor sendiri. Atau jika ia di bonceng seperti saat ini, Mita harus memeluk orang yang menggoncengnya, agar ia tidak terjungkal kebelakang sekaligus mengingatkan orang itu, bahwa mereka memiliki penumpang yang harus di jaga keselamatannya.

"Gue enggak akan pernah berpikir bawa lo naek motor kebut-kebutan Mit. Lo bisa percaya ke gue" ucap Al menenangkan. Laki-laki itu melepaskan tangan kirinya dari stand motor, agar bisa mengelus tangan gadis itu.

Jika mengingat kejadian kemarin, Al mungkin akan menjadi pembunuh karna hampir membuat orang yang membonceng Mita mati. Ia marah, tentu saja. Karna orang itu, Mita tidak harus terkurung di rumah sakit selama setengah tahun.

"Iya, gue tau kok" jawab Mita.

^^^

Keesokan harinya, Mita kembali bersekolah. Dan seperti nostalgia, Nick beserta teman-temannya sedang bermain basket, dan di tonton oleh banyak siswi.

Dan begitu juga dengan Mita, yang masih dengan gaya angkuhnya berjalan menuju kelas. Gadis itu tidak mempedulikan bahwa beberapa orang menoleh kepadanya untuk memastikan apakah gosip pagi ini, yang menyatakan bahwa anak baru itu telah berpacaran dengan Nick, memang benar.

Dan seperti nostalgia kembali, Anya, teman seangkatan serta salah satu mantan pacar Nick, menghentikan langkah gadis itu.

"Benarkan kata gue, baru di hari pertama aja lo udah jadi pacar Nick" ucapnya.

Mendengar nama Nick di sebutkan, semua orang menjadi penasaran. Bahkan beberapa orang mendekat agar bisa mendengar perbincangan Mita dengan Anya, si gadis yang dendam kepada Nick lantaran di putuskan secara sepihak.

Mita menyadari hal itu. Dan ia hanya tersenyum. "Siapa Nick?" Tanyanya bingung. Apa yang di lakukan Mita saat ini jelas membingungkan semua orang.

Pasalnya, semua anak buah Nick sedang heboh membicarakan kedua orang itu. Dan biasanya, berita yang keluar dari mulut anak buahnya Nick adalah benar.

"Jadi lo enggak pacaran sama dia?" Tanya Anya yang juga ikutan bingung.

Mita menggeleng. "Gue enggak kenal dia" jawabnya tanpa dosa. Mita langsung pergi dari sana, dan kembali berjalan menuju kelasnya.

Sudah Mita katakan sedari awal dengan laki-laki itu, Mita bukanlah perempuan yang bisa di mainkan seperti ini. Ia punya prinsip, dan Nick tidak bisa menjatuhkan prinsipnya, kecuali Mita yang melepaskannya sendiri.

^^^

Pembulian.

Mita sudah mewanti- wantikan hal ini sebelumnya. Berita mengenai ia berpacaran dengan Nick pasti akan menimbulkan masalah. Contoh salah satunya adalah pembullyan yang di lakukan oleh mantan-mantan Nick. Dan jika Mita setuju berpacaran dengan laki-laki itu, Nick akan melindunginya dari pembullyan.

Namun ini Mita.

Gadis yang sudah belajar mandiri sejak kecil. Gadis yang sudah berkali-kali mengalami penganinayaan. Gadis yang selalu melindungi dirinya sendiri dan tidak pernah mengharapkan orang lain. Jadi jelas, tawaran Nick tidak berlaku kepadanya.

"Gue enggak tau kalau tipe Nick turun drastis. Gimana bisa Nick suka perempuan kayak lo" ejek Bintang, salah satu most wanted di sekolah barunya.

Mita tidak mempedulikan ucapan-ucapan orang yang di depannya, dan lebih memilih menghabiskan makanannya.

Walau begitu, Mita menyadari bahwa Nick beserta teman-temannya saat ini sedang menonton apa yang terjadi di mejanya.

"Lo dengar gue ngomong enggak sih? Gue tau lo bukan pacar Nick, karna dia enggak ada nolong lo sekarang" kesal Bintang.

"Tuh lo tau" jawab Mita santai.

"Sialan!!!" Kesal Bintang, yang langsung merampas bakso milik Mita, dan menumpahkannya ke atas kepala gadis itu.

Panas, jelas.

Tapi lebih panas hati Mita.

Maka tanpa mengatakan apapun, Mita ikut bangkit berdiri dan langsung menumpahkan sambal rawit ke kepala Bintang. Ia tidak peduli bahwa bisa saja cabai yang ia tumpahkan mengenai mata bintang.

Mendapat perlakuan itu, Bintang histeris karena kepedasan. Namun ini adalah Mita, yang tidak pernah melakukan dendamnya setengah-setengah. Karna gadis itu langsung menarik rambut Bintang, dan membawanya ke dinding, sebelum mencekik gadis itu.

Perbuatan gadis itu membuat semua orang yang berada di kantin merasa ngeri, bahkan tak terkecuali oleh kelompok Nick.

"Lo tau kenapa gue cuti setahun?" Tanya Mita dingin.

Bintang menggeleng pelan. Matanya tertutup rapat karena kepedesan.

"Karna gue hampir aja ngebunuh orang saat itu. Lo tau siapa yang mau gue bunuh?" Tanya Mita lagi.

Bintang kembali menggeleng.

"Polisi. Gue mau bunuh dia di kantor polisi." Jawab Mita. "Apa menurut lo, dengan berlalunya setahun, gue jadi berubah?" Tanya lagi sambil menyeringai.

"Enggak kan?" Tanya Mita. "Jadi kalau begitu, berhati-hatilah" ancamnya. Dan semua orang di kantin, mendengar perkataan gadis itu dengan rinci.

Setelah itu, Mita mendorong tubuh Bintang ke lantai. "Kalau sampai ada laporan mengenai kejadian ini ke guru, gue mangsa lo" ancam Mita lagi, sebelum pergi dari kantin.

Semua orang tercengang, bahkan Nick juga. Ia tidak menyangka Mita, si gadis dengan wajah ayu itu, mempu melakukan hal ini.

Tbc

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height