Bad Guy/C8 Efek Perbuatan Nick
+ Add to Library
Bad Guy/C8 Efek Perbuatan Nick
+ Add to Library

C8 Efek Perbuatan Nick

Pembullyan di balas dengan pembullyan, menjadi berita paling tenar seantero sekolahnya. Dan Mita berusaha tidak mempedulikanya, walau ia kini menjadi bahan perhatian semua orang.

Hari ini adalah hari kedua ia bersekolah, dan tampaknya tidak ada yang berniat ingin berteman dengannya. Jika sudah di keadaan seperti ini, Mita jadi kangen ke lima beruangnya, yang selalu menyediakan waktu kapanpun, saat Mita meminta.

Bel istirahat baru saja berbunyi, dan pelajaran selanjutnya adalah olahraga. Mita masih belum mendapatkan seragamnya, sehingga ia tidak perlu cepat-cepat masuk ke kelas untuk mengganti seragamnya. Sedangkan temannya yang lain sudah mulai bersiap-siap mengganti pakaian mereka di ruang istirahat olahraga.

Ia hanya berharap, berita tentang pembullyan yang ia lakukan tidak sampai ketelinga guru, karna jika sudah begitu, ia harus bersiap-siap mendapatkan kekecewaan kakak iparnya.

Hal yang tidak ingin ia lakukan saat ini adalah mengecewakan kakak iparnya. Kakak iparnya sudah begitu baik mau merawatnya, padahal abangnya sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu, sehingga menjadikan kakak iparnya sebagai janda.

Jika mengingat itu, kakaknya pasti bisa tidak mempedulikkannya lagi dan memilih mencari suami baru serta pengganti ayah untuk keponakannya. Namun ini tidak. Kakak iparnya malah lebih bersemangat merawat dirinya yang hidupnya berada di batas paling bawah.

Arumi memperlakukannya layaknya seperti saudara sendiri, dan jelas perbuatan itu benar-benar mengugah hatinya, hingga ia mau berjanji akan sembuh. Arumi mengatakan, kemiripan yang di miliki Mita dengan alm suaminya, membuat kerinduan Arumi berkurang.

Mita menghelas nafas berat, memikirkan tanggung jawabnya untuk tidak mengecewakan Arumi.

Bunyi peluit, menyadarkan Mita dari pikirannya, dan ternyata semua teman-temannya sudah berada di barisan.

Bangkit dari duduknya, Mita berjalan dengan santai menuju barisan. Tidak ada yang seru dengan teman-teman sekelasnya, mereka terlalu membosankan.

Setelah mendengar intruksi sebentar dan melakukan pemanasan, mereka di bagi beberapa tim. Sama seperti kebiasaan di sekolah-sekolah lain, mereka di bebaskan untuk memilih bermain bola kaki, volly ataupun basket, dan guru yang bersangkutan akan menghilang entah kemana.

Namun Mita memilih menyingkir, lantaran ia memakai rok. Seragam yang ia gunakan benar-benar tidak nyaman di gunakan di saat-saat belajar olahraga seperti ini.

"Ehhh itu Nickkk ya? Ya Tuhan, jangan bilang, pelajaran olahraga mereka jadi ganti jam?"

"Nickkk!!!!"

"Kesana yok, Liatin Nick main basket"

Teriakan heboh itu menarik perhatian Mita. Kepalanya ikut menoleh ke arah teman-teman sekelasnya berlari, tepatnya ke arah lapangan basket.

Mita masih berdiam diri di tempatnya, tepat di samping lapangan basket satunya lagi. Walau⁰ begitu, matanya menatap ke arah kumpulan lapangan basket tempat Nick dan teman-temannya akan bermain.

Trrrrt trrrrt

Getaran pada saku roknya, menarik perhatian Mita. Gadis itu mengeluarkan ponselnya, dan mendapati pesan dari salah satu berunganya, Low.

Low Bear

Lo kelihatan seksi dari sini my panda!!! Main gih, gue mau melihat keseksian lo.

Mita tersenyum geli membaca pesan mesum yang di kirim Low. Matanya langsung menatap ke arah Low dan ke empat beruangnya yang saat ini sedang nongkrong, tepatnya di depan gerbang sekolah mereka, di warung somay jalanan.

Mita tersenyum sensual, lalu ia memberikan kecupan jauh kepada para beruangnya. Berhubung tidak ada orang yang melihat tingkahnya. Mita tertawa dalam hati.

Sepertinya, menerima tantangan Low jauh lebih menghibur, di bandingkan melihat kumpulan penggemar Nick yang meneriaki semangat untuk idola mereka.

Gadis itu mengeluarkan bajunya dari dalam rok, lalu menaikkan roknya sedikit ke atas, agar Low dan temannya yang lain melihat, seperti apa itu seksi.

Senyum sensual masih tersungging di bibir tipis gadis itu. Ia mulai mendribble bola menuju ring, sebelum melakukan lemparan dekat ke arah ring.

Saat Mita melempar bola basket yang ia pegang, gadis itu sedikit melompat, dan membuat roknya juga ikut naik ke atas, dan ternyata, perbuatan gadis itu membuat kelima beruangnya emosi. Mereka tidak suka, jika Mita menunjukkan paha mulusnya kepada orang lain.

"Turunin rok lo bajingan!!" Umpat Al kesal.

"Mit, gue becanda!! Roknya turunin oy" kali ini adalah suara Low.

Dan ketiga temannya, tidak kalah kesal meminta gadis itu untuk menurunkan roknya. Dan bukannya mengikuti permintaan temannya, gadis itu malah memberikan senyum sensualnya.

Trrrrrt trrrrrrt

Ponselnya kembali bergetar, dan ternyata salah satu beruangnya sedang menghubungi dirinya, Gilang. Mita berpikir sesaat, apakah ia harus mengangkat panggilan Gilang atau tidak. Namun, karena takut di siksa teman-temannya nanti, akhirnya Mita mengangkat panggilan itu.

"Lo ya Mit, benar-benar cari perkara ke kita!" Kesal Gilang pertama kali, saat Mita mengangkat panggilannya.

Dan bukannya ikutan kesal, Mita lantas tertawa terbahak-bahak. Memberikan sedikit pelajaran kepada kelima beruangnya, sepertinya tidak masalah. Hanya saja, gadis itu harus bersiap-siap nantinya di rumah. Ke lima temannya itu pasti memarahinya habis-habisan.

^^^

Setelah jam pelajaran olahraga habis, mereka semua di perbolehkan untuk istirahat sebentar, sebelum kembali ke kelas untuk pelajaran yang selanjutnya.

Mita memutuskan untuk duduk di bangku penonton sambil mengeringkan keringat. Kelima temannya sudah di usir oleh satpam, karena takut akan membuat pertingkaian di sekolahnya, apalagi sedari tadi Nick selalu memantau pergerakan mereka.

Sebuah bola bergelinding ke kakinya, sontak pandangan Mita menjadi terahlikan.

Ada empat siswa yang sama sekali tidak Mita kenal, sedang berjalan ke arahnya. Gadis itu masih terlihat santai, sama sekali tidak teritimidasi dengan ke empat laki-laki yang mendatanginya.

"Lo kan cewek yang di buang sama Nick semalam?" Tanya salah satu dari ke empat orang itu.

Mita hanya mengangkat bahunya, tanda ia tidak tau. "Gue enggak kenal siapa Nick" jawabnya masih santai. Jika ke empat orang ini sama seperti geng perempuan yang mendatanginya tadi saat di kantin, Mita tidak tau harus bicara apa lagi. Jelas-jelas ada yang salah dengan sekolah ini, karna isinya pembullyan semua.

"Lo tau, biasa cewek yang udah di buang Nick, itu menjadi pelampiasan kita-kita" ucap salah seorang sambil tersenyum mesum.

Dan lagi-lagi, Mita hanya menatap acuh mereka, sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Hubungannya ke gue apa?" Tanyanya datar.

"Ya kan lo salah satunya cewek yang di buang sama dia" kesal salah satunya lagi.

Mita mengangguk mengerti, "coba sekarang lo pada tanyain sama Nicknya langsung, dia beneran pernah pacaran sama gue dan ngebuang gue? Soalnya gue enggak kenal sama Nick yang lo bilang itu. Kali aja dia lagi halu" ucap Mita terkekeh.

Tampak ke empat orang itu terlihat bingung. Apalagi dengan pernyataan Mita yang kelewat santai.

"Nick gak mungkin bohong" ucap salah seorang yang masih ngotot. "Gue kesini cuma ngeingatkan lo, kalau sekarang lo jadi bahan incaran sekolah lain" peringat salah satunya.

Mita hanya diam. Kepalanya tampak berpikir mengenai perkataan orang itu. Jadi bahan incaran sekolah lain?

Keningnya berkerut setelah menyimpulkan sesuatu, lalu pandangannya kembali melihat ke arah Nick, yang juga saat ini ikut memandangnya.

^^^

Nick melupakan fakta itu. Namun lagi-lagi egonya yang menguasai. Fakta bahwa Bella yang paling membutuhkannya, membuat Nick membuang isi pikirannya tentang Mita yang akan menjadi sandera oleh sekolah lain.

Ia memang mengungkapkan fakta itu, sehingga semua orang di sekolahnya bisa membully Mita, membuat gadis itu pada akhirnya memohon maaf dan mengikuti semua perkataan Nick. Namun yang terjadi, menurut pantauannya sampai saat ini, Mita bukanlah gadis yang akan diam saja jika ada orang lain merendahkannya.

Namun masalahnya saat ini adalah bahwa berita tentang hubungan mereka sudah di dengar oleh sekolah lain. Dan Nick tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada gadis itu nantinya.

Tbc

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height