Bondage Dreamer/C1 Prologue
+ Add to Library
Bondage Dreamer/C1 Prologue
+ Add to Library
The following content is only suitable for user over 18 years old. Please make sure your age meets the requirement.

C1 Prologue

Ruangan tersebut begitu gelap, hanya diterangi cahaya rembulan dari celah gorden jendela yang terbuka lebar. Membiarkan udara dingin musim gugur masuk kedalam sana, terlihat kedua anak manusia yang tengah memadu kasih diatas ranjang. Tubuh penuh dengan peluh keduanya terlihat mengkilap dibawah sinar rembulan, memberi kilauan erotis bagi siapapun yang melihatnya.

Erangan sang pria dan desahan sang gadis serta jeritan keduanya mengalun indah diruangan tersebut, pria bertubuh kekar itu terus memompa tubuh gadis dibawahnya dengan pelan namun pasti. Seakan terbuai oleh segala kecupan si pria diseluruh area leher dan dadanya, gadis tersebut memejamkan kedua matanya merasakan nikmat.

"Do you like it, baby?" Bisik pria itu secara erotis ditelinga sang gadis seraya menggigit daun telinganya, memberikan desiran aneh sehingga tubuh gadis itu merinding. Melihat gadisnya menggelinjang dibawahnya, pria itu menyeringai senang dan mempercepat temponya. Dengan kuat hingga tubuh seksi dibawahnya berguncang dengan hebat, gadis itu memegang kuat lengan sang pria yang terasa keras dan kokoh itu.

Menggigit bibir bawahnya, si gadis mencengkram kuat rambut pria itu yang sedang sibuk mengecup leher jenjangnya. Menjerit kencang dan meneriakan nama sang pria, "ouh shit! Christian..."

"Yes baby... say my name"

Tubuh gadis itu bergetar kuat, Chris dapat merasakan gadis itu mencengkram miliknya dengan kuat.

Cairan mulai membanjiri bawahnya, pertanda gadis itu baru saja mencapai klimaksnya. Bibir Chris membentuk lengkungan tipis, tersenyum senang karena itulah yang dicari oleh gadis itu selama ini. Melihat gadisnya telah lunglai dibawahnya, Chris segera membalikan tubuh gadis itu. Mengangkat bokongnya dan menamparnya dengan kuat sesekali, rasa panas dan perih menjadi satu ditubuh gadis itu setelah Chris menampar bokongnya, membuat birahinya yang telah hilang kini kembali memanas.

Chris menghentak tubuhnya dengan kuat, gadis itu menjerit keras ketika benda besar itu menyeruak miliknya dengan sekali hentakan. Chris meremas bokong indah yang selalu menjadi candunya itu, begitu kenyal dan sintal sampai-sampai Chris tak ingin kehilangan tubuh padat berisi nan seksi milik gadis itu.

Dada bidang Chris banjir oleh peluh, memberikan kesan eksotis ditubuh dengan pahatan sempurna tersebut. Chris mempercepat temponya, bokong nan sintal itu berguncang seiring hujaman Chris dan akhirnya pria itu menabur benihnya didalam milik gadis itu.

Tubuh keduanya ambruk diatas ranjang, deru nafas tak karuan serta keringat disana sini setelah pergulatan mereka selama beberapa menit membuat energi mereka terkuras habis. Chris sempat memakaikan selimut guna menutupi tubuh polos gadisnya, seraya mengecup dahi gadis itu sebelum mereka tertidur pulas.

"Tidurlah Valery, esok adalah hari yang berat" ujar sang pria lalu meninggalkan gadis itu dikamarnya dengan memakai kembali jubah tidurnya.

...

Jam beker berbunyi, kedua mata Valery terbuka dan langsung buru-buru beranjak dari tempat tidurnya. Menuju kamar mandi lalu membersihkan tubuh, hari ini adalah hari yang berat, tugas kuliah yang menumpuk dan berbagai macam kegiatan lainnya.

Setelah beberapa menit, Valery keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Sepatu kets, jeans berwarna biru dan kaos polos menjadi andalannya. Ia membawa tas ranselnya dipunggung, dan akhirnya netra indah keduanya saling bertemu.

Pria itu duduk dimeja makan dengan begitu tenangnya, menyeruput kopi pagi sambil membaca koran. Valery duduk disebelahnya dengan hati-hati, mengambil nafas dalam-dalam lalu mengambil sarapan paginya.

"Susumu Val..." ucap seorang wanita cantik dengan rambut blonde dan tubuh kurus semampai itu adalah bibinya, adik kandung dari ibunya yang telah menyediakan rumahnya untuk Valery selama gadis itu melanjutkan studi dikota New York.

"Terima kasih Aunty..." ucap Valery, rambut hitam legamnya yang ia kuncir kuda hari ini. Valery mengambil segelas susu yang diberikan oleh bibi Carol.

"Cepat habiskan sarapanmu, Uncle Chris akan mengantarkanmu." Ujar Carol.

Valery melihat kearah pria disebelahnya, merasa diperhatikan seperti itu membuat Chris menatap Valery begitu tajam.

"Y...yes Aunty..." balas Valery dengan gagap.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height