Bondage Dreamer/C3 Need Spank
+ Add to Library
Bondage Dreamer/C3 Need Spank
+ Add to Library

C3 Need Spank

Valery keluar dari kamar mandi menggunakan jubah mandi dan handuk yang melilit dirambutnya, ia duduk dimeja rias seraya mengoles lotion keseluruh tubuhnya.

Suara smartphone berdering, Valery mengambilnya dari atas nakas dan melihat nama seseorang tertera dilayar smartphone.

"Halo...?"

"Val, apa kau sedang sibuk?" Tanya seseorang diseberang telepon.

"No Nic, why?" Jawab Valery kepada lelaki yang tak lain adalah teman kuliahnya itu.

"Aku ingin berbicara denganmu sebentar, dikafe biasa"

"Uh.. Nic, sepertinya aku tidak bisa" ucap Valery tergagap, ketika merasakan pijatan lembut dilehernya. Valery mendesah, entah bagaimana pria itu masuk kekamarnya tanpa ada suara sedikitpun terdengar olehnya.

"Aku akan menjemputmu"

"Tidak!" Protes Valery, seketika smartphone miliknya diambil alih oleh pria dibelakangnya.

Valery dapat melihat pria itu berdiri dibelakangnya dari pantulan cermin, Chris menutup sambungan telepon tanpa basa-basi lalu menaruh kembali benda tersebut diatas meja rias Valery.

Gadis itu terdiam, Chris membuka lilitan handuk yang ada dikepalanya dan menyisir rambut Valery dengan lembut.

Valery menegak salivanya sendiri, disaat-saat seperti ini biasanya pria itu akan labil. Kecemburuannya mengalahkan segala kelembutannya, Valery merasa takut jika pria itu hanya diam seperti ini hanya karena teman lelakinya yang terlalu akrab dengannya menghubungi, dan ia sangat mengerti jika Chris tidak menyukai teman lelakinya itu.

"Chris...?" Panggil Valery dengan pelan, takut membangunkan banteng pemarah itu.

"Hmm?" Gumam pria itu.

"Uh.... Aunty Carol sudah pergi?" Tanya Valery mengalihkan suasana yang canggung.

"Sudah, dan ia akan pergi selama sebulan" tambah Chris, jantung Valery terasa berdegub sangat kencang. Wanita itu pergi selama itu, itu artinya dirinya akan habis-habisan bersama Chris.

Valery melihat pria itu berhenti menyisir rambutnya dan menuju ranjang dan duduk ditepinya.

Chris menepuk pahanya, pertanda ia harus segera kesana karena kadar kesabaran pria itu sangat tipis disaat-saat seperti ini. Valery melangkah pelan, rambutnya masih dalam keadaan basah dan jubah mandi itu hanya setinggi pahanya, menampilkan kaki mulus dan jenjang miliknya.

Valery berbaring telungkup dikedua paha Chris, seperti mengerti perintah pria itu. Bongkahan padat dan kenyal tersebut tak luput dari jamahan jemari besar Chris, dengan gemas ia menampar bokong Valery yang tersuguh indah didepannya. Jubah handuk Valery tersingkap hingga ke pinggul gadis itu, hingga tangan Chris dengan leluasa dapat meraba setiap inti gadis itu.

"Ah...." Valery mendesah, sadar bahwa kini pasti bokonya telah memerah karena tangan pria itu terus menampar bokong tersebut.

"Kau harus diberi hukuman Val..."

Plak!!!

"Aaarrgghhhh.... yes spank me, sir!" Desah Valery, kepalanya tenggelam diatas bantal dengan rambut yang acak-acakan.

Chris memainkan jemarinya dimilik Valery, membuat gadis itu menjerit nikmat dan mendesah kuat. Chris bermain disekitar inti gadis itu, membuat gerakan berputar sampai-sampai nafas Valery tercekat karena nikmatnya.

"Ouh.... shit Chris!" Racau gadis itu, hanya selang seperkian detik milik gadis itu telah basah dan memudahkan jemari besar milik Chris memasuki area lembab tersebut.

Valery mencengkram kuat seprei dibawahnya, ketika jemari pria itu menggesek miliknya dengan tempo yang cepat. Bunyi gesekan diarea lembab itu terdengar sangat nyaring menghiasi ruangan tersebut, Valery dapat merasakan dibagian intinga begitu panas dan perih.

Hingga beberapa menit kemudian gadis itu mencapai klimaksnya dan lunglai diatas pangkuan Chris.

Nafas Valery masih terengah, namun Chris langsung membalikan tubuhnya dan berdiri dipinggir ranjang. Valery terduduk diatas ranjang dengan membuka lebar kedua pahanya seakan menantang pria itu.

Namun Chris hanya berdiri disana, Chris memasukan jarinya yang tadi ia gunakan kedalam mulut gadis itu, membelai bibir seksi itu terlebih dahulu agar Valery membuka bibirnya dan menyeruak mulutnya dengan jemarinya.

"Be a good girl, Val!" Titah Chris dengan suara seraknya.

"Yes sir..." jawab Valery dengan kedua mata memandang lapar kearah Chris seraya membuka lebar kedua pahanya.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height