Bondage Dreamer/C9 Dirty Slut
+ Add to Library
Bondage Dreamer/C9 Dirty Slut
+ Add to Library

C9 Dirty Slut

Chris menelusuri setiap jengkal kulit telanjang gadis itu, jemari kekarnya mengelus pelan dari tengkuk belakang leher Valery turun hingga bahu dan pinggulnya. Membuat gadis itu melenguh pelan seraya menutup kedua matanya, Chris melirik kearah Valery, gadis itu tengah mengambil kenikmatannya. Ia menyunggingkan senyum, mengecup pundak telanjang gadis yang tengah membelakanginya tersebut.

Sementara Valery, kedua tangannya bersandar didinding yang seluruhnya terbuat dari kaca. Rambut hitam legamnya ia gelung, memberikan kesempatan kepada Chris agar dapat mengeksplor setiap kulit tubuhnya. Hidung mancung pria itu menyentuh leher jenjang Valery, brewok tipisnya mengganggu kulit mulus Valery hingga membuatnya merinding.

Plak!!!

"Aaargggghhhh....." Valery menjerit, ketika Chris menampar bokongnya dengan keras.

Rasa panas dan perih menjalar ditubuhnya, Valery yakin sekali bahwa bokongnya kini telah memerah. Chris memposisikan dirinya, mengangkat sedikit pinggul gadis itu, lalu tanpa aba-aba ia menyeruak gadis itu dengan sekali hentakan. Wajah Valery meringis menahan perih diselangkangannya, namun Chris segera mengecup tengkuk gadis itu guna menenangkan gadisnya.

Setelah nafas Valery menjadi teratur, Chris mulai bergerak. Pelan namun pasti, gerakan erotis pria itu mampu membuat hasrat liar Valery bangkit kembali. Tak perduli jika benda bedar itu akan membuat intinya perih, Valery menginginkannya lagi dan lagi.

"Harder Chris ..." desah Valery.

"As your wish, baby...." Chris menyeringai senang.

Ia menghentak tubuh Valery hingga terasa kebagian inti gadis itu, Valery menggigit bibir bawahnya seraya menutup kedua matanya. Merasakan sensasi yang selalu ia sukai, ketika pria itu memompa dirinya, ketika pria itu mengelus seluruh kulit mulusnya dengan jemari kasarnya, dan ketika pria itu mengecup bibirnya, terasa ia tak ingin mengakhiri bagian erotis didalam hidupnya ini.

"You like it, baby...?"

"Ouh, yesss Chris" mendengar lenguhan Valery, Chris sudah tidak tahan lagi ingin menumpahkan cairannya. Seperti biasa keringat selalu membasahi sekujur tubuh berotot tersebut.

Cukup lama, akhirnya mereka mencapai klimaksnya masing-masing. Valery dengan nafas tersengal dan Chris yang masih sibuk mengecup leher Valery dengan sesekali menggigitnya.

"Stop it, Chris! Aku harus memakai bajuku" protes Valery, Chris terkekeh dan segera membantu gadis itu memakai pakaiannya. Karena terlihat sekali Valery tengah menahan perih diselangkangannya.

Chris memakai celana jeasnya, setelah gadis itu selesai berpakaian. Chris menarik Valery agar mendekat padanya dan memeluk tubuh ringkih tersebut.

Valery yang telah kehabisan tenaga, hanya bisa memeluk dan bersandar pada tubuh kokoh itu.

"Kau lelah?" Tanya Chris seraya mengecup puncak kepala gadis itu.

Sementara Valery hanya mengangguk.

"Ayo turun kebawah, akan kubuatkan kau makan malam" ujar Chris mengajak gadis itu keluar dari kamarnya.

Suasana dingin mencekam ketika mereka berdua keluar dari kamar, Chris masih memeluk tubuh Valery berjalan beriringan. Menuruni tangga, dahi Chris berkerut bingung.

Pria itu melihat sesosok wanita duduk dengan anggunnya disofa ruang tamu sambil membaca majalah, dress ketat dan heels tinggi makin memperindah kaki jenjang nan mulus tersebut.

Chris menyipitkan kedua mata, seorang wanita yang pada dasarnya sama sekali tidak ia sukai. Chris melepaskan pegangannya pada Valery, membuat gadis itu berkerut bingung.

"Ahh... ternyata kalian masih disini" ujar Carol setelah melirik kearah suaminya dan Valery ketika mereka tiba dilantai satu.

"Jadwalku diundur selama dua hari, bagaimana kabarmu sayang?" Ujar Carol seraya melenggang indah kearah Chris dan mengecup bibirnya lalu memeluk tubuh besar itu.

Membuat Valery terdiam seribu bahasa ketika Aunty Carol menatap tajam kearahnya.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height