+ Add to Library
+ Add to Library
The following content is only suitable for user over 18 years old. Please make sure your age meets the requirement.

C1 1

"Budak di atas Ranjang

Author by Natalie Ernison

....

"Mansion Kediaman Jordan Heron"

Beberapa orang suruhan dari Jordan menghantarkan Belle hingga tiba di area loby utama mansion. Belle benar-benar terperangah dengan kekayaan Jordan, namun saat ini bukan waktunya untuk kagum pada kekayaan mansion. Belle harus segera menyelesaikan tujuannya.

"Selamat datang Nona, tuan muda sudah menunggu di taman belakang." Ucap salah seorang pelayan, lalu mengantar Belle menuju taman belakang dan juga terdapat sebuah kolam renang pribadi di sana.

...

Para pelayan langsung meninggalkan Belle di sana, dan menutup kembali pintu demi pintu menuju taman maupun kolam renang pribadi milik Jordan.

Jordan hanya mengenakan celana lapisan dalam, dan telanjang dada. Sembari meletakan batang rokok di tangannya, dan menyeringai ke arah Belle.

Sembari meletakan batang rokok di tangannya, dan menyeringai ke arah Belle

Belle mengepal kedua tangannya, lalu melangkah ke arah Jordan.

"Tuan Jordan.." Belle tidak ingin menatap ke arah Jordan, ia sangat membenci pria yang ada di depannya ini.

"Katakan saja, apa yang kau inginkan." Balas Jordan, sembari menikmati es kelapa muda di sampingnya.

"Tolong beri aku waktu untuk memperjuangkan tempat usahaku. Aku sudah tidak memiliki satupun kerabat." Ucap Belle memohon, menanggalkan semua harga dirinya di hadapan Jordan.

"Berlututlah, dan memohonlah padaku."

Dengan gemetar, Belle pun menuruti apa yang Jordan katakan padanya.

"Ada hal yang perlu kau ketahui, sebenarnya kau masih memiliki kerabat."

Belle mengangkat sedikit kepalanya ke arah Jordan.

"Kerabat itulah yang selalu menipu ayahmu. Ayahmu bermain judi karena mereka mengambil hal ayahmu. Ayah dan ibumu menyembunyikan hal ini, karena tidak ingin kau terlibat."

"Lanjutkan.." ucap Belle dengan tatapan mata yang kosong.

"Sebenarnya ayahmu masih memiliki asset juga saham di salah satu perusahaan milik rekanku."

"Tuan tidak sedang memperdayaku, bukan?" Tanya Belle hati-hati, ia tidak ingin Jordan terus menipunya.

"Dengan cara menyita seluruh rumah yang saat ini kau tempati, ialah cara agar dapat terhindar dari kejahatan mereka selanjutnya."

"Katakan padaku semua yang tuan ketahui!" Belle menggoncang lutut Jordan.

"Kumohon.." ucap Belle lirih, akhirnya menangis di hadapan Jordan.

Tangisan Belle yang sangat menyayat hati Jordan, namun Jordan tidak bisa menunjukan kelemahannya pada Belle.

"Apa imbalan yang akan kudapatkan?" ucap Jordan, dan Belle kali ini sudah terlampau kesal pada sikap Jordan.

"Jika tuan selalu ingin mengambil keuntungan dariku, lebih baik tidak perlu lanjutkan pembicaraan ini. Ambil semua hal yang ingin tuan ambil dariku." Ucap Belle dan hendak beranjak pergi.

"Mereka juga terlibat atas kasus pembunuhan ayah dan ibumu." Saat Jordan mengatakan hal itu, Belle terhenti, kakinya gemetar hebat. Kematian kedua orang tuanya adalah hal yang sangat menyakitkan bagi Belle.

Belle tersungkur di hadapan Jordan, kali ini Belle kalah telak.

"Gadis malang, jadilah wanitaku. Maka, aku akan membantumu untuk balas dendam. Bagaimana?" Jordan mengangkat wajah Belle dengan ujung jarinya.

Sorot mata Belle sudah terlihat penuh dengan kebencian, sudah cukup penderitaan keluarganya selama ini. Belle juga ingin lebih kuat lagi, sekalipun harus mengorbankan dirinya sendiri.

"Jika aku menjadi wanita seorang tuan Jordan Heron, sangat tidak mungkin jika aku hanyalah gadis biasa saja dimata orang-orang." Ucap Belle.

Jordan tertawa, "kau ternyata tidak bisa kuanggap remeh. Kau semakin licik dan berani." Ucap Jordan. Jordan bangkit dari tempat duduknya, lalu melangkah mendekati Belle.

"Sorot mata yang sudah tidak selugu dulu.." batin Jordan.

Jordan menarik pinggul Belle dan mendekati Belle padanya. "Ketika kau menjadi wanitaku, akan ada banyak rintangan yang harus kau lalui, bahkan orang-orang yang memburumu."

"Yah, aku mengerti, aku bisa mengatasinya."

"Sebelumnya aku belum pernah menunjukkan statusku sebagai milik wanita lain. Namun, kau akan berhadapan dengan tunanganku, wanita yang menjadi pilihan mendiang kakekku."

"Wanita seperti apa dia?" Tanya Belle dengan sorot mata tanpa keraguan.

Jordan menyeringai puas. "Wanitaku harus kuat tangguh, dan tidak cengeng. Aku tidak akan membuatmu dipandang rendah oleh orang lain. Perihal kisah hitam kedua orang tuamu, segera akan kuatasi. Karena kau adalah milik Jordan Heron." Jordan mencengkeram pelan rahang Belle.

"Akan kuatasi semua rintangan itu, asalkan aku mendapat posisi bagus."

"Kau akan bekerja sebagai manager di perusahaan tempat saham terbanyak milik ayahmu, dan di sana ada seseorang yang sangat kejam. Dia CEO di sana, dia juga terlibat kasus pembunuhan ayahmu."

"Bagaimana, kau sanggup?" Jordan mengusap lembut bibir Belle.

"Yah, aku sanggup, apapun risiko di depanku."

"Good, wanitaku harus tangguh. Satu hal lagi, kau juga harus banyak belajar tentang gaya-gaya baru ketika berada di atas ranjangku.." ucap Jordan pelan, Belle bergidik saat mendengar hal itu. Belle pun mengangguk paham.

"Good, kau harus mampu memberikanku kepuasan. Jika kau mampu melakukannya, maka apapun yang kau inginkan, sudah pasti kupenuhi."

"Baik, dimengerti." Ucap Belle, lalu meraih tengkuk leher Jordan, Belle melumat bibir milik Jordan, bahkan Belle juga dengan berani meremas batang kejantanan milik Jordan.

"Segera lakukan sesuatu untukku, aku sedang ingin beristirahat." Ucap Belle, melepaskan kecupannya dari Jordan. Jordan masih membatu, ia tidak menyangka akan perkembangan Belle hari ini, ini sangat tiba-tiba.

Jordan masih membatu, ia tidak menyangka akan perkembangan Belle hari ini, ini sangat tiba-tiba

"Izabelle,orang-orangku sudah mempersiapkan apartemen sementaramu. Jika kau menunjukan perkambangan seperti yang kukatakan tadi, maka kau akan mendapatkan rumah seperti apapun yang kau inginkan."

"AKu mengerti, tunggu saja." Belle pun melangkah pergi dari hadapan Jordan.

...

"Aku tahu kau wanita yang kuat, bahkan saat ini kau hanya akan peduli pada dendam dan hak-hakmu. Namun, aku tidak akan membuat jalan ini mudah, bahkan jika harus membuatmu mengorbankan perasaan.." ucap Jordan penuh senyuman licik.

Bukan Jordan namanya, jika memberikan kemudahan pada siapapun, termasuk Belle wanita yang telah membuatnya menggila.

***

"Nona Belle, ini adalah apartemen baru nona. Apapun yang nona butuhkan, silakan hubungi aku. Besok pagi aku akan menjemput nona ke perusahaan baru, dan malam ini nona mendapatkan tugas untuk memahami dan mengerti semua dokumen perusahaan."

"Ah, terima kasih tuan."

Belle melangkah masuk, dan ia cukup puas dengan semua fasilitas yang telah Jordan persiapkan.

"Dokumen apa ini?" ucap Belle, dan membuka perlahan halaman demi halaman.

Pada bagian depan dokumen terdapat secarik kertas, yang bertuliskan..

"Pastikan besok pagi kau sudah memahami semua tugas tanggung jawabmu. Jika tidak, bersiaplah untuk menjadi gelandangan." Jordan Heron.

"What the fuck!" Belle terkejut, karena ia harus memahami semua isi dokumen yang cukup banyak. Namun, sebagai wanita yang cerdas, Belle tentu mampu melakukan ini, meskipun harus tidak tidur semalaman.

Benar, Belle tidak tidur selama satu malam penuh, hanya untuk memahami isi dokumen.

Fajar sudah menyinsing, Belle harus bersiap untuk pergi ke perusahaan tempat ia akan bekerja. Semua kebutuhan, keperluannya sudah terpenuhi di sana.

.

.

"Selamat pagi, nona Izabelle. Kita akan menuju perusahaan, dan aku akan menjadi supir pribadi nona mulai hari ini." Ucap pria tampan itu.

"Dimana tuan Jordan?"

"Tuan sudah berada di perusahaan yang akan kita kunjungi, nona."

***

Mereka tiba di salah satu perusahaan yang akan Belle tempati sebagai seorang manager baru, seperti yang Jordan janjikan.

"Mengapa aku seperti mengetahui tempat ini.."

"Selamat datang, nona Izabelle Vedroe." Sapa seseorang, dan di id card miliknya menunjukkan dirinya ialah seorang CEO perusahaan tersebut.

"Selamat pagi, tuan." Jawab Belle.

"Aku adalah CEO perusahaan Carpio Group, dan kuharap kita akan menjadi rekan kerja ang baik."

"Carpio?" ucap Belle, dan ketika memandangi area dinding ruangan CEO, terdapat foto sang CEO bersama keluarganya. Sesuatu yang lebih mengejutkan lagi ialah...

****

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height