+ Add to Library
+ Add to Library

C4 4

"Budak di atas Ranjang

Author by Natalie Ernison

... ...

"Perusahaan Tiger Group"

Sedang sibuk mengerjakan laporan bulanan miliknya, satu pesan nampak jelas di layar ponsel milik Belle.

"Belle, sore ini aku akan menjemputmu sepulang bekerja. Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan." Andrew.

"Baik boss, siap laksanakan!" Balas Belle.

Karena janjinya bersama Andrew, Belle harus segera menyelesaikan pekerjaannya. Akhirnya Belle pun menyelesaikan semua pekerjaan saat menjelang sore hari.

~ ~ ~

Dari balik pantauan cctv, Jordan fokus pada pergerakan Belle.

"Mengapa little bitch bergegas pulang.." gumam Jordan, ia terlihat penasaran dan memerintahkan seseorang untuk mencari tahu kemana tujuan Belle sore hari ini.

Kring... panggilan telepon di meja kerja Jordan.

"Tuan, Nona Belle sedang pergi bersama seorang pria, aku sudah mengirimkan gambar mereka di pesan."

"Siapa pria itu?" gumam Jordan yang terlihat tidak senang. Karena sumber kesenangannya adalah mengusik Belle dan dengan sengaja memberikan pekerjaan berat pada Belle.

Ketika membuka isi pesan gambar tersebut, dahi Jordan saling bertaut tanda ia makin tak senang.

"Putra pewaris Caprio.. rupanya, tittle bitch memang tidak dapat diragukan lagi.." Jordan menyeringai dalam ketidaksenangannya.

Menekan tombol nomor telepon, "perintahkan Nona Izabelle untuk menghadap padaku sekarang juga."

Usai memberikan perintah, Jordan pun menunggu dengan tenang hati.

Namun, sudah hampir satu jam berlalu, Belle tak kunjung tiba. Jordan pun kian tak tenang, dan merasa Belle sudah berani padanya.

Sementara yang terjadi sebenarnya...

***

"Wow! Amazing!"

"Hebat bukan? Aku sudah menyelesaikan misi kita dengan sangat baik." Ucap Andrew, mereka sedang berada di area taman yang tak jauh dari kampus terdahulu.

Andrew menunjukkan sebuah ukiran berbentuk kucing, dan itu adalah pekerjaanya bersama Belle ketika sedang bosan belajar di perpustakaan kampus.

"Andrew, jika dipikir lagi.. kita terlalu sibuk dengan buku-buku yang menggunung!" Ucap Belle girang. Saat ini pengisi daya ponsel milik Belle sudah kehabisan daya. Belle pun tidak mempedulikannya.

"Belle, apa kau pernah memikirkan tentang kehidupan pernikahan?" Tanya Andrew secara tiba-tiba.

"Pernikahan..." Belle pun terdiam, ia kembali teringat apa yang telah ia lakukan dimasa lalu bersama Jordan. Baying-bayang itu tidak dapat ia tepis begitu saja.

"Aku selalu memikirkan kehidupan pernikahan yang harmonis, sama seperti kehidupan ayah dan juga ibuku." Ucap Andrew.

"Yah, kau pasti menemukan wanita yang dapat memberikanmu kebahagiaan kelak, aku yakin itu." Ucap Belle dengan wajah tersenyum.

"Bagaimana denganmu, Belle?"

"Aku.. ah, itu masih sangat kelabu bagiku."

"Mengapa? Kau cantik, cerdas dan juga baik pada siapapun tanpa memandang siapa saja?"

"Karena aku ingin fokus pada karirku dan juga membangun kembali kehidupan keluargaku."

Andrew meraih tangan Belle dan meletakan di dadanya.

"Andrew, apa yang kau lakukan? Kau sangat payah!"Belle justru tertawa saat Andrew melakukan hal itu padanya.

"Kuharap wanita yang menjadi ibu dari anak-anakku adalah wanita baik sepertimu." Ucap Andrew yakin.

Seketika itu Belle terdiam, "aku bahkan hanya wanita kotor, dan tidak pantas mendapat sebutan wanita baik lagi.."

"Just kidding! Kuharap, wanita itu tidak gila belajar sepertimu, sehingga memiliki waktu untukku!" Ucap Andrew lalu tertawa. Belle tersenyum sendu, bahkan untuk memikirkan pernikahan saja ia merasa tidak pantas.

"Wanita kotor sepertiku, bagaimana bisa mendapatkan pria yang baik.."

Belle masih menyalahkan dirinya sendiri, namun juga tidak mungkin dapat mengubah keadaan menjadi seperti dulu lagi.

***

Belle kembali pulang ke kediaman keluarganya, namun ayah dan ibunya sedang tidak di rumah. Dikarenakan mereka sedang menginap di tempat usaha, yang baru saja mereka rintis bersama.

Setelah hampir sampai ditangga terakhir,

"Setelah puas bermain dengan pria denga alasan menebus hutang ayahnya. Kini, mencoba untuk mendekati pria pewaris satu-satunya di keluarga Caprio. Sungguh wanitaa jalang yang luas biasa." Ucap seorang pria, yang tentu saja itu adalah Jordan.

"Setiap bertemu denga pria ini, aku selalu sial!"

"Waktu tuan sangat banyak, sehingga meluangkan waktu untuk datang ke kediaman kumuh kami. Dengan maksud, hanya untuk menghantarkan sebuah kalimat hinaan?" ucap Belle lalu melangkah mendekati Jordan.

Belle melewati Jordan begitu saja, dan membuka pintu kediaman keluarganya.

Tiba-tiba saja Jordan meraih kedua tangannya, dan menutup kembali pintu.

"Tuan Jordan, lepaskan aku!" Pekik Belle.

Jordan menyeringai, "bukankah semua sudah pernah kujamah sebelumnya? Lalu, apa lagi yang kau cemaskan.." ucap Jordan dengan tatapaj merendahkan Belle.

"Bukankah tuan tidak akan menyantap sisa sampah makanan yang sudah dibuang? Jika tuan berlaku seperti ini, sama saja mencemarkan diri tuan sendiri, bukan?" ketus Belle.

Mendengar ucapan dari Belle, sungguh sangat membakar Jordan untuk bertindak lebih lagi.

Ahk! Belle memekik saat Jordan meremas bokong miliknya, dan juga meremas buah dada miliknya.

"Lepaskan aku!"

"Mengapa? Bukankah, kau juga menyukainya? Ataukah, kau sudah mulai merindukan saat-saat aku menjamah tubuhmu?"

"Kau sangat memalukan, tuan Jordan Heron!" Pekik Belle kesal.

Namun Jordan tidak bergeming, Jordan bahkan membelai, meremas area paha Belle dan membuat tubuh Belle terlentang di lantai.

"Aku akan berteriak, jika tuan masih..—"

Ahkk! Belle mendesah nyaring, saat jemari milik Jordan mulai memasuki area inti tubuhnya.

"Sial! Sungguh sial! Mengapa aku terperangkap di dalam cengkeraman pria bajingan ini!"

Belle berusaha melakukan perlawanan sekuat tenaga, namun Jordan justru semakin menggagahinya. Jordan membuka resleting celana miliknya, dan mengeluarkan batang panjang besar miliknya.

"Bajingan! Lepaskan aku!" Belle sudah tidak dapat menandingi kekuatan dari Jordan.

"Bukankah kau merindukan tubuh ini memasuki dirimu, huh!"Jordan mencengkeram rahang Belle, mengecup paksa bibir ranum milik Belle dan juga tangan lainnya tak tinggal diam. Terus dan terus berusaha untuk menerobos celana lapisan dalam milik Belle.

Jordan membuka lebar kedua kaki Belle dan dengan gerakan cepat Jordan menghujam batang Mr.P miliknya ke area inti Mrs.v milik Belle.

Ahk! Hakkh ahh... Belle menengadah ke atas, terasa nyeri namun juga sangat nikmat. Terus dan terus saja mengeluarkan suara desahan kenikmatan, keduanya bergulat di lantai tak beralas.

Ahk hhh... "Kau sangat sempit dan melahap diriku.." ucap Jordan yang sedang terbakar dalam kenikmatan tubuh Belle.

Belle terus mengutuki dirinya sendiri, namun juga menikmati sensasi yang lebih nikmat seperti malam itu.

"Ini sangat nikmat.. mengapa tubuhku sangat patuh! Sial! Sial!"

Ahhkk hakk... keduanya sama-sama mencapai puncak kenikmatan, namun Jordan mengeluarkan cairan miliknya di atas permukaan perut Belle.

Napas keduanya terdengar begitu parau, dan sensasi kenikmatan itu seakan membakar tubuh mereka.

"Mulai malam ini dan seterusnya.. seluruh tubuh ini hanyalah milikku dan hanya aku yang dapat menyentuhnya. Siapapun pria yang berani menyentuhnya, aku tidak akan ragu untuk mematahkan mereka." Peringat Jordan.

"Tuan Jordan, mengapa aku harus bertemu denganmu lagi.. aku bahkan bersumpah untuk melupakan segalanya.. namun kau hadir kembali.." ucap Belle dengan bibir bergetar.

"Karena sejak malam itu kau telah membuatku tak dapat melupakanmu.."

"Omong kosong! Kau hanya menganggapku sebagai wanita jalang! Bahkan setiap ucapanmu hanyalah kalimat hinaan padaku.."

"Izabelle!" Jordan mendekap tubuh Belle erat.

"Kau hanya milikku, ingatlah untuk patuh padaku, my little bitch.."

"Brengsek, bahkan aku hanyalah jalang pribadi bagimu!"

"Ayahmu kembali berhutang, dan kau harus menjadi jaminan terbaik bagiku."

"Ah, ini sudah cukup malam. Aku akan pergi, dan ingat baik-baik semua yang telah kukatakan."Jordan pergi begitu saja meninggalkan Belle, setelah percintaan panas mereka.

Belle terbaring kembali, "ah.. aku kini menjadi anjing peliharaan bagi pria bajingan itu, dan bahkan bagi ayahku sendiri.."

Karena perbuatan ayahnya, Belle harus menanggung hal memalukan seperti ini.

****

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height