C5 LIMA
“Dania.” Bobbi terus melangkah mengikuti Dania, meski gadis itu kini berlari kecil menjauhinya. “Kamu mau naik bus? Bagaimana jika denganku saja? Aku kan sudah tahu di mana rumahmu.”
Dania mempercepat langkahnya. Wajahnya seperti di sayat oleh sebilah pedang tajam, bertemu bahkan berbicara dengan Bobbi.
Meski pria ini sangat berbeda dengan malam itu, kali ini dia terlihat usil dan menyebalkan