ELLE/C7 6
+ Add to Library
ELLE/C7 6
+ Add to Library

C7 6

Dari sekian banyak orang, Alee tidak pernah berharap bertemu dengan mereka yang terlibat dalam penyebab kematian ibunya. Termasuk wanita muda di depannya, wanita yang tidak lain adalah putri dari selingkuhan ayahnya.

"Oh, wow, lihat siapa yang aku temui di sini." Jenifer menatap Alee dengan tatapan sinis. Bibir wanita itu menyunggingkan senyuman, tapi bukan sebuah senyuman tulus melainkan senyuman tidak suka.

Alee tidak ingin meladeni wanita seperti Jenifer karena hal itu hanya membuang-buang waktunya. Ia segera menyerahkan kartunya pada kasir untuk membayar tagihan makan siangnya hari ini.

Akan tetapi, Jennifer tidak ingin membiarkan Alee pergi begitu saja. Wanita ini begitu membenci Alee padahal seharusnya yang memberikan tatapan penuh kebencian seperti yang Jenni pancarkan adalah Alee.

"Kenapa kau muncul lagi, Alee? Seharusnya kau menghilang dari dunia ini. Mati seperti ibumu." Jennifer bersuara tajam.

Alee sangat tidak suka jika ibunya dibawa-bawa. Mulut kotor Jennifer bahkan tidak pantas mengatakan apapun tentang ibunya. Segala hal buruk yang terjadi pada ibunya juga berkat ikut campur tangan ibu Jennifer. Sebagai

Mata cokelat terang Alee menatap Jennifer dingin, jika tatapan itu bisa membekukan maka saat ini Jennifer pasti sudah menjadi bongkahan es. "Jangan pernah menyebutkan tentang ibuku dengan mulut kotormu!"

Jennifer sedikit terkejut. Bukan hanya tatapan dingin yang membuat menggigil, tapi Alee juga sudah berani membalas ucapannya. Dahulu Alee tidak pernah membalas perkataannya, tatapan yang Alee tunjukan padanya hanyalah tatapan datar.

"Kenapa? Apa aku salah? Bukankah ibu lemahmu itu memang telah mati. Mati dengan cara yang menyedihkan." Jennifer mengejek Alee.

Tangan Alee melayang ke wajah Jennifer, membuat suara pertemuan antara dua kulit yang terdengar nyaring. Orang-orang yang ada di restoran itu kini menghentikan kegiatan mereka dan menjadikan Jennifer dan Alee sebagai tontonan mereka.

Apa sekiranya yang diributkan oleh dua wanita cantik di dekat mereka itu.

Jennifer salah karena telah memancing Alee. Dahulu Alee memang mengabaikan semua ucapan dan tatapan menghina yang diarahkan padanya. Ia tidak ingin membuat keributan yang tidak perlu. Alee merasa hidupnya sudah cukup memuakan, dan ia tidak ingin menambahnya dengan masalah lain.

Namun, sekarang Alee sudah bukan Alee yang dahulu. Tidak ada orang yang berhak menghinanya, apalagi mereka yang jelas-jelas adalah manusia hina. Jika ia sendiri tidak bisa membela harga dirinya, maka Alee tidak akan bisa melindungi Skylarr dengan baik.

"Jalang sialan! Berani sekali kau menamparku!" Jennifer berteriak murka. Matanya kini terlihat merah karena marah.

Alee tidak gentar sama sekali. "Jika kau ingin tahu sejauh mana aku bisa bertindak, maka katakan lagi tentang ibuku, dan kau akan melihat apa akibatnya."

Seorang wanita mendekati Jennifer dan Alee dengan wajah cemas. Ia memegangi wajah Jennifer. "Jenni, kau baik-baik saja?"

Belum ia mendengarkan jawaban dari Jennifer, wanita itu beralih ke Alee, menatap Alee dengan tajam. "Apa yang sudah Anda lakukan, Nona! Apa Anda tidak tahu siapa wanita yang ada di depan Anda!"

Hampir semua orang di restoran itu mengenali Jennifer, tapi mereka tidak tahu sama sekali tentang Alee. Itu sebuah hal yang wajar mengingat Jennifer adalah seorang supermodel dengan jam terbang tinggi.

Orang-orang mendadak mengangkat ponsel mereka, merekam pertengkaran yang terjadi di sana. Sepertinya kejadian ini akan menjadi sesuatu yang besar jika diterbitkan di media sosial.

Alee mengalihkan pandangannya pada wanita yang tidak lain adalah manajer Jennifer. "Katakan pada penghasil uangmu ini untuk lebih berhati-hati dalam bicara."

Usai mengatakan itu Alee melangkah pergi, tapi Jennifer lagi-lagi tidak membiarkannya pergi, terlebih setelah ia dipermalukan di depan banyak orang. Atas dasar apa Alee berani menampar wajahnya. Alee sekarang bukanlah siapa-siapa, wanita itu bukan lagi putri kaya keluarga Demitrio. Alee tidak lebih dari anak terbuang yang tidak memiliki dukungan hebat di belakangnya.

Sedangkan dirinya, ia adalah Jennifer, putri kesayangan Maleec Demitrio. Juga seorang supermodel yang masuk ke dalam sepuluh model dengan bayaran termahal.

Wajah yang baru saja Alee sentuh adalah aset berharganya, jadi mana mungkin ia akan melepaskan Alee. Setidaknya ia harus membalas tamparan Alee, dua kali.

"Kau tidak akan bisa pergi setelah menamparku, Jalang!" Jennifer tidak begitu mempedulikan orang-orang di sekitarnya. Ia mengatakan apa yang ada di otaknya, tidak peduli seburuk apapun dirinya, ia memiliki banyak penggemar yang tergila-gila padanya. Penggemar yang akan membelanya mati-matian.

Alee memiringkan wajahnya, kembali menatap Jennifer. "Panggilanmu mengingatkanku pada ibumu, Jennifer."

Wajah Jennifer menghitam. Ia tidak menyangka jika Alee akan berani menyebutkan tentang hal itu di depan banyak orang. Selama ini ia pikir Alee hanyalah wanita penakut. Dan hari ini Alee menjadi wanita yang tidak ia kenali.

Alee mendekatkan wajahnya ke telinga Jennifer, lalu ia membisikan kata-kata yang akhirnya membuat tubuh Jennifer bergetar karena marah."Aku tidak berjanji aku bisa menjaga mulutku dengan baik jika kau tidak melepaskanku, Jennifer. Atau kau ingin semua orang di dunia ini tahu seberapa jalang ibumu?"

Meski Jennifer tidak begitu peduli pada omongan orang lain, tapi tetap saja masalalunya ia tidak ingin orang-orang mengetahuinya. Selama ini asal-usulnya dipalsukan, dan semua orang hanya tahu bahwa ia adalah putri Maleec Demitrio dan Cathleen Demitrio.

"Aku pasti akan membuat perhitungan denganmu, Alee." Jennifer tidak punya pilihan lain selain melepaskan Alee. Namun, bukan berarti ia akan melupakan begitu saja apa yang sudah Alee lakukan padanya hari ini.

Ia bersumpah akan membuat Alee membayar segalanya dengan baik.

Alee tersenyum penuh kemenangan, lalu ia mengalihkan pandangannya ke depan dan mulai melangkah meninggalkan Jennifer yang mengepalkan tangannya menahan kemarahan.

"Pelacur sialan! Aku sangat membencimu, Alee." Jennifer menggeram pelan, lalu setelah itu ia juga meninggalkan restoran diikuti oleh manajernya.

"Cari tahu semua tentang wanita sialan itu! Lalu buat hidupnya menderita! Atau lenyapkan saja wanita itu!" perintah Jennifer ketika ia sampai di dalam mobilnya.

"Siapa wanita itu?" tanya Maya, manajer Jennifer.

"Dia adalah Saralee Bellvania, putri semata wayang Maleec Demitrio." Jennifer sangat benci mengatakan bahwa Alee adalah putri dari ayah tirinya. Ia ingin menjadi satu-satunya putri sang ayah.

Jennifer selalu mendapatkan perhatian dan kasih sayang ayah tirinya, tapi ia jelas tahu bahwa ayah tirinya selalu mencari keberadaan Alee. Seharusnya Alee mati saja, dengan begitu kasih sayang dan perhatian ayah tirinya tidak akan pernah terbagi.

Maya sedikit terkejut mendengar jawaban Jennifer. Selama ini yang ia tahu saudari tiri Jennifer tidak diketahui keberadaannya. Dan ternyata saudari tiri Jennifer lebih cantik dari Jennifer. Maleec Demitrio benar-benar beruntung karena memiliki dua putri yang kecantikannya tidak biasa.

Namun, meski mengagumi kecantikan Alee, Maya harus tetap menjalankan perintah dari Jennifer. "Aku akan melakukannya dengan rapi."

Jennifer tidak membalas ucapan Maya. Ia masih terlalu marah. Alee, seharusnya wanita itu tidak perlu kembali lagi ke negara ini dengan begitu ia tidak akan mengejarnya.

Sementara itu di media sosial, pertengkaran Alee dan Jennifer telah tersebar luas hanya dalam hitungan beberapa detik. Video itu memperlihatkan wajah Jennifer dan Alee dengan jelas, tapi tidak dengan suara keduanya.

Orang-orang pada akhirnya hanya bisa berspekulasi karena suara yang tidak terdengar jelas.

Serangkaian kata-kata buruk diarahkan pada Alee, wanita yang identitasnya tidak diketahui oleh orang-orang itu. Lalu berikutnya ada yang mengenali Alee dan semakin banyak kata-kata buruk yang diarahkan pada Alee.

Orang-orang yang mengenal Alee bahkan mengatakan yang lebih buruk lagi. Mereka bahkan membicarakan tentang keseharian Alee di bangku kuliah. Di mana Alee adalah wanita sombong yang mencoba mengangkap ikan besar.

Mereka mengatakan bahwa Alee telah menggoda pria terkaya di kampus mereka. Merangkak naik ke atas ranjang pria itu. Dengan kata lain Alee adalah wanita murahan yang mengincar pria-pria kaya.

Semakin lama waktu berjalan, komentar jahat pengguna media sosial semakin banyak.

"Pak, lihat ini." Ervano -sekertaris Damian, memperlihatkan ponselnya pada Damian. Ia tidak sengaja membaca sebuah artikel mengenai Jennifer. Bukan Jennifer yang membuatnya tertarik pada artikel itu, tapi pada wanita yang menjadi lawan bertengkar Jennifer.

Damian memperhatikan ponsel itu secara seksama. Ia terlihat tidak senang. "Tutup semua artikel mengenai Alee. Jika Cucuku melihatnya itu pasti akan membuatnya tidak senang," titahnya. Yang Damian pikirkan hanyalah Skylarr. Ia sangat menyayangi cucunya yang cerdas itu. Meski Leonna pasti akan membatasi penggunaan ponsel untuk Skylarr, tapi hal itu tidak menutup kemungkinan Sky tidak akan melihat artikelnya, apalagi pemberitaan ini tentang Jennifer Demitrio.

"Baik, Pak." Ervano segera melakukan tugas dari atasannya.

Damian menggelengkan kepalanya pelan. Jennifer, wanita itu tampaknya lupa pada posisinya. Seharusnya yang memiliki tatapan penuh kebencian itu Alee, bukan Jennifer. Kenapa Jennifer tampak seolah-olah ialah yang dirugikan di dunia ini bukan sebaliknya.

Damian benar-benar membenci orang-orang jenis ini. Ia ingin sekali menghancurkan Jennifer, tapi ia tidak bisa melakukannya tanpa persetujuan dari Alee. Dan ya, ia cukup mengenal Alee, wanita yang telah melahirkan cucu untuknya itu pasti tidak ingin repot mengurusi makhluk sejenis Jennifer.

Tidak hanya Damian yang melihat pertengkaran antara Alee dan Jennifer, tapi juga Ell. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Ell. Ia hanya menatap layar ponselnya dingin. Entah apa arti dari tatapan itu.

"Apakah kau ingin aku menghapus semua artikel tentang Alee?" tanya Darren pada Ell.

"Tidak perlu repot, Darren. Akan ada orang yang menghapus semua artikel itu." Ell mengembalikan ponsel yang ada di tangannya ke sang pemilik.

Darren berpikir sejenak, dan akhirnya ia menemukan jawabannya. Damian Ingelbert, pria itu pasti yang akan melakukannya untuk Alee.

Lagipula setelah Darren pikir-pikir lagi, Ell pasti tidak akan menghapus artikel itu. Semakin banyak Alee tertimpa masalah, itu akan semakin bagus untuk Ell.

tbc

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height