HAPPY VIRUS/C18 episode 18
+ Add to Library
HAPPY VIRUS/C18 episode 18
+ Add to Library

C18 episode 18

Alecas (Alexa bertubuh Lucas)

LuXa (Lucas bertubuh Alexa)

LuXa mendorong Shae hingga pria itu menjauh darinya, "Alexa, apa kau baik-baik saja?" Tanya Shae sekali lagi, melihat kilatan tajam mata LuXa yang tidak Alexa miliki sebelumnya.

Tatapan Alexa adalah, tatapan polos yang menaburkan senyuman kepada siapapun yang di lihatnya.

LuXa tidak menjawab. Dia berdiri dengan cepat dan pergi dengan tergesa-gesa mengabaikan teriakan Shae.

Jika saja pria yang memeluk tubuh Alexa bukan Shae, mungkin dia sudah mematahkan kedua tangan pria itu.

Tapi Shae cucu Rasyid Sina, pria tua yang beberapa menit lalu menanda tangani kerja sama dengan Lucas.

Sementara di tempat lain Alecas tertunduk malu, dia memasukan milik Lucas ke dalam celana. Selena memegang pinggiran meja dengan erat, menahan emosi dan ketinggian harga dirinya.

Tapi, pria yang di hadapan Selena adalah Lucas, pria yang sudah terbiasa menerima pujaan dari semua wanita. Dan Selena terlalu takut untuk marah.

Jika saja dulu dia berhasil menjerat hati Lucas, mungkin akan mudah baginya untuk menadapatkan pria itu kembali.

Selena menutup pahanya, dia melompat dari meja dan mendekati Alecas dengan tubuh telanjangnya. "Aku ingin kita kembali seperti dulu Lucas. Tidak masalah jika hanya sebatas seks, aku menginginkanmu.." ucap Selena dengan percaya diri dan penuh harap.

Alecas bingung tidak mengerti dengan arah pembicaraan wanita asing di depannya. Yang jelas sekarang di jijik dan takut.

BRAKK

Suara pintu terbuka dengan kasar, Alecas menoleh dan melihat LuXa di sana.

Selena tersenyum sinis penuh kemenangan, melihat kekasih Lucas memergoki dirinya tengah bertelanjang bulat selesai bercinta. Sebuah ide jahat terlintas di kepala Selena, dengan cepat dia menjatuhkan dirinya di pangkuan Alecas.

"Aku ingin jawabanmu sayang.. aku harap kau memikirkannya" bisik Selena rendah merayu.

LuXa melangkah lebih lebar, mendorong Selena hingga terjatuh ke samping, "Kau sudah melepaskannya?" Tanya LuXa.

Alecas melongo tidak mengerti, "Melepaskan apa?."

LuXa membuang napasnya dengan gusar, dia menarik resleting celana Alecas dan mengeluarkan miliknya lagi yang masih terpasang kondom, LuXa melepaskannya dan melemparkannya.

Kebiasaan buruk dan ke tidak tahuan Alexa sudah bisa Lucas predikis, karena sebelumnya Alexa juga tidak melepaskan alat pengaman dari kejantananya, ketika bercinta dengan Vero.

Selena menganga, melihat respon kekasih Lucas yang sangat tenang, dan tidak sesuai harapan Selena. tidak ada pertengkaran apapun seperti yang telah Selena harapkan.

"Aku mencintaimu." Kata Alecas.

"Aku juga mencintaimu" jawab LuXa.

LuXa menarik kepala Alecas dan menciumnya dengan kasar penuh gairah, meluapkan beberapa emosi yang dia pendam sejak tadi.

Ada perasaan kesal yang membuncah di hati Lucas bila mengingat Alexa berada di pelukan pria asing.

Sementara itu, Selena diam mematung, melihat LuXa dan Alecas tengah berciuman dengan panas, hati Selena semakin remuk mendengar dan melihat Lucas menyatakan cinta kepada gadis itu.

Lucas yang dia kenal tidaklah seperti itu, meski Lucas playboy namun sikapnya yang anti menjalin hubungan sangatlah kuat.

Mustahil bagi Selena, jika Lucas berlabuh, apalagi pada wanita polos dan tidak berpengalaman.

Tubuh mereka kembali...

Alexa berusaha mendorong Lucas yang semakin erat mengurung dan memperdalam ciumannya, "Luc cas.. mmff" Alexa kehabisan napas. Lucas melepaskan ciuman di bibir Alexa, kini berpindah ke leher gadis itu, "Sial.. berhenti Lucas!" Alexa mengerang, Lucas menghisap lehernya sengaja membuat tanda merah di sana.

"Sialan Lucas!, berani-beraninya kau ahhh!" Alexa menjerit. Lucas mengangkat tubuh Alexa dengan mudah, dan meletakkannya di bahu seperti sekarung beras.

"Turunkan aku!" Teriak Alexa seraya memukul-mukul bahu Lucas.

"Tidak Alexa!" Bentak Lucas. Dia membawa Alexa pergi, menghiraukan perhatian semua orang yang tertuju padanya.

Selena mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai, dengan air mata yang beruraian. Rasa iri dan benci semakin membesar untuk Alexa yang berhasil membuat Lucas berubah.

Alexa menangis memohon, masih memukul bahu Lucas dengan lemah. Rasa malu dan kesal telah membeludak di kepalanya sekarang.

Tubuh Alexa terhempas ke dalam limusin, gadis itu beringsrut menjauh dari jangkauan Lucas. "Brengsek, aku benci padamu" umpat Alexa yang masih menangis.

***

"Aku ingin pulang!" Alexa melempar sepatunya ke arah Lucas, dengan sigap pria itu menangkapnya dan tidak kalah terlihat marah juga.

"Jangan berlebihan Alexa" Lucas berdiri bersandar pada pintu dan menguncinya agar Alexa tidak dapat keluar.

Alexa berbalik, dia menghapus air matanya dengan cepat. "Kau yang berlebihan Lucas!. Kau mempermalukan aku di depan semua orang! Kau bersikap semena-mena kepadaku!." Teriak Alexa.

"Karena kau selingkuh dariku!" Teriak Lucas tidak mau kalah.

Tubuh Alexa membeku beberapa saat, tiba-tiba dia tertawa keras. "Aku hanya berbicara dengan Shae karena kau tidak muncul juga. Kau terlalu sibuk menusukan kejantananmu ke dalam vagina wanita itu. Selingkuh?, kau bukan siapa-siapa aku Lucas."

"Hentikan Alexa!" perintah Lucas dengan nada dingin, namun menyiratkan ancaman yang lebih besar.

Lucas melangkah mendekat, dia melepaskan jassnya dan melemparkannya ke lantai.

"Jangan mendekatiku Lucas." Alexa mulai ketakutan dan mundur menjaga jarak.

"Kau yang memulai Alexa." Lucas menarik tangan gadis itu lalu mendorong tubuh Alexa ke ranjang, belum sempat Alexa menjauh Lucas suda menindih dan mengungkungnya.

"Perlu aku akui aku bercinta dengan Selena, tapi tanpa perasaan. Tidak sepertimu" ucapnya menggantung penuh tuduhan.

"Aku tidak melakukan kesalahan" bela Alexa dengan gemetar.

Lucas tersenyum miring, "Kau munafik." Ucapnya penuh tekanan dan kuasa, dia merunduk menyapukan jarinya di wajah Alexa. "Kau senang membagi perasaanmu kepada banyak pria. Aku calon suamimu, tapi kau... dengan kurang ajarnya menyebut pria lain sebagai calon suamimu."

Kening Alexa mengerut. Calon suami? Siapa? Sehun?. Batin Alexa menegang. "Aku tidak akan menikah denganmu, aku tidak sudi hidup dengan pria arogan, pemaksa, pemain wanita sepertimu!."

Lucas menggertakan giginya dengan kuat. Perkataan Alexa sudah melukai hati dan jiwanya. "Katakan sekali lagi!" bentakLucas dengan keras.

"Dev tidak pernah membentakku." Tanpa sadar nama Devon terucap tanpa di sengaja di mulut Alexa. Alexa terlalu patah hati dan merindukannya.

Perlahan Lucas menjauh dan berdiri, tatapan dinginnya menggelap suram.

Pria itu pergi ke luar kamar dengan kebisuan, meninggalkan Alexa yang menangis meringkuk.

Dalam kegelapan malam yang semakin larut, Lucas duduk dan termenung dengan sebatang rokok dan pemantik di tangannya.

Lucas termenung dengan hati yang berkecamuk, mengingat bagaimana perkataan Alexa yang langsung meruntuhkan segala kesombongan yang di milikinya.

Alexa masih mencintai Devon...

Lucas tahu dia telah membuat kesalahan karena bercinta dengan Selena, tapi itu dunianya.

Lucas tidak bisa langsung menjadi orang baik seutuhnya.

Sementara Alexa tidak akan pernah mengerti, karena gadis itu hanya memikirkan pria lain. Bukan dirinya.

Alexa tidak memberikan kesempatan untuk Lucas untuk berubah. Alexa selalu menganggap Lucas buruk dari sudut manapun.

Suara ketukan di pintu mengalihkan perhatian Lucas, "Masuklah. " Titahnya seraya menghisap rokok.

Shwan datang di balik pintu dan berdiri di hadapannya. "Ada kemajuan?" Tanya Lucas.

Shwan mengangguk, "Pria yang bernama Sehun tidak ada di catatan kehidupan Nona Alexa. Ini" Shwan memberikan setumpuk kertas berisikan profil semua pria yang di kenal Alexa.

Lucas membacanya dengan teliti, kini dia bisa tersenyum lega. "Ada satu tugas lagi untukmu."

"Apa Tuan?."

Lucas mematikan rokoknya di asbak, "Beli seperangkat alat make up dan perhiasan, aku ingin besok pagi sudah ada."

"Iya Tuan." Shwan mengangguk dan membungkuk, dia berbalik dan pergi.

Lucas beranjak dari duduknya dan pergi ke kamar lagi, untuk memastikan ke adaan Alexa.

Alexa masih menangis meringkuk membelakanginya, bahu kecilnya bergetar membuat Lucas sedikit tidak nyaman karena gadis itu menangis cukup lama.

Biasanya Alexa akan memakinya saat marah, tapi sekarang tidak, sejak Lucas mengancam akan menyentuhnya, Alexa menjadi terlihat takut pada Lucas.

To Be Continue..

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height