Jingga Aries Dan Carla/C7 Bagian 7, Jingga Menghilang, Alfamart Dan Orang Asing
+ Add to Library
Jingga Aries Dan Carla/C7 Bagian 7, Jingga Menghilang, Alfamart Dan Orang Asing
+ Add to Library

C7 Bagian 7, Jingga Menghilang, Alfamart Dan Orang Asing

Bagian 7

Jingga Menghilang, Alfamart Dan Orang Asing

Jingga sudah muak dengan semuanya, Jingga benar benar marah kali ini, Jingga lelah dengan semuanya, Jingga menyukai Aries, tapi yang bisa Jingga lakukan sekarang adalah mengikhlaskan Aries bersama Carla,

"Sepertinya Aries, Menyukai Carla."

Keesokan harinya Jingga tidak masuk sekolah. sekolah masih seperti biasanya, waktu demi waktu Carla dan Aries mulai akrab. setelah Jingga tidak masuk selama 1 Minggu, ketika sedang pelajaran Aries ditanya oleh guru wali kelas Jingga.

"Aries?kamu dekat dengan jingga?"

"iya, Jingga temanku dari bu, kenapa Bu?"

"Dia tidak masuk selama seminggu dan tidak ada kabar sekalipun."

"aku tidak tau dia kemana Bu, saat ini kami sedang sedikit renggang, hubungan kami berdua sedikit jauh."

kemudian pelajaran pun di lanjutkan, pikiran Aries tidak berhenti memikirkannya. Aries tidak sepenuhnya membenci Jingga. kala itu rasa bencinya hilang karena ke khawatirannya.

Suara bel pulang sekolah pun berbunyi, Aries tidak lagi menunggu Carla, di pikiran Aries saat ini adalah mencari Jingga berada dimana. Aries mencarinya sendirian, Aries datang ke rumah Jingga. Terlihat rumahnya sepi dan kosong. Kemudian Aries mencari di tempat tempat yang biasa Jingga kunjungi, Alfamart, Cafe, tempat makan. Tapi Aries tidak menemukan Jingga.

Aries masih mencarinya hingga malam, Aries belum pulang sama sekali, di banding dengan berada di rumah, Aries lebih mengkhawatirkan keadaan Jingga. Aries kembali lagi ke Alfamart, karena ia haus, ia masuk dan mengambil minum, pada saat di kasir. Aries melihat seseorang mirip seperti Jingga. tingginya yang sama, cara berjalannya, pakaian yang di kenakan nya. Aries berlari menuju seseorang tersebut setelah sampai di depannya.

"JINGGA."

"kau?memanggilku?aku bukan Jingga."

"Maaf, aku kira kamu Jingga."

Aries kembali ke kasir, kemudian Aries membayarnya dan keluar dari Alfamart. Aries duduk di depan Alfamart. Seseorang itu melihat Aries, dengan membawa sekantong plastik belanjaannya, kemudian Seseorang itu duduk di sebelah Aries. Seseorang itu memulai percakapan.

"Wajahmu, seperti orang kebingungan."

"hahaha." Aries tertawa.

"Tertawa di depan orang yang tidak mengenalmu itu sangat tidak sopan taum"

"iya, aku bingung mencarinya dimana lagi, aku mencarinya dari pulang sekolah, dia tidak masuk sekolah selama 1 Minggu."

"Hubungan 3 orang?"

"hah?kau tau?"

"Sangat panjang jika diceritakan."

"sebelum aku bercerita, bolehkah aku tau siapa namamu?"

"Boleh, namaku Alsa."

"baiklah namaku Aries, aku mulai dari..."

Alsa memotong perkataan Aries.

"Hubungan tiga orang hanya akan rusak, ketika datangnya orang baru."

"tapi Jingga memukulnya."

"Jingga tidak akan memukulnya, jika kau tidak dekat dengannya, kali ini dia sedang menyembuhkan dirinya, bolehkah aku tau, kau dengan Jingga sedekat apa?"

"aku dekat dengan Jingga dari SD."

"Itu sangat lama sekali, tapi apakah kau pernah memikirkan perasaan Jingga?pada saat kau dekat dengan temanmu (Carla) itu?"

Perkataan Alsa membuat Aries terdiam.

"Sadarlah Aries, Jingga sangat menginginkanmu kali ini."

"tapi Alsa, kenapa kamu lebih memilih Jingga?"

"Iya, aku pernah posisi Jingga, dan pada akhirnya aku harus belajar mengikhlaskannya dan menerimanya pelan pelan."

"mungkin sekarang hanya kamu yang tau bagaimana perasaan Jingga."

"Iya, dari kejadian tersebut aku belajar, seseorang nyaman dengan baru itu karena dia tidak menemukan hal itu di orang lama, tapi di orang baru tidak ada satupun sifat orang lama, jadi kau tidak akan bisa menemukan Jingga di tubuh Carla."

"aku mengerti kali."

"Pulanglah pada Jingga, kau sudah terlalu jauh."

"apakah?pulangku masi di harapkan oleh Jingga?"

"Pulangmu adalah kesembuhannya."

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height