+ Add to Library
+ Add to Library

C8 Bagian 8

Vestele tersenyum simpul mendengarkan kata-kata Nevarth. “Apakah kau tidak menikah lagi setelah aku meninggal? Aku yakin ada banyak sekali perempuan yang ingin bersamamu. Kau kaya dan tampan.”

“Bagaimana aku bisa menikah lagi jika aku masih mencintaimu? Belum lagi kesehatan mentalku yang sangat parah karena kau meninggal. Aku benar-benar hancur ketika kau meninggal,” sahut Nevarth.

“Aku juga benar-benar merasa hancur ketika aku memutuskan untuk bercerai denganmu. Tekanan kedua orang tuamu membuat pikiranku kacau dan aku akhirnya memilih untuk bercerai. Aku memang sangat ceroboh,” Vestele tertawa.

Nevarth tersenyum sedih. “Saat kau meninggal, aku melihat ponselmu dan menemukan banyak pesan dari orang tuaku. Aku tidak menyangka jika mereka akan memaksamu untuk menceraikanku. Aku benar-benar kecewa saat itu.”

“Yah, bagaimana pun itu adalah keinginan orang tuamu. Aku kesulitan memiliki anak dan mereka mengharapkan cucu. Kombinasi yang sangat pas. Omong-omong, apa pekerjaanmu di dunia ini?” tanya Vestele.

Nevarth menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Aku terlahir sebagai anak tunggal di keluarga bangsawan. Ayahku sudah lelah mengemban tugas sebagai bangsawan dan ia memberikan gelar bangsawannya kepadaku tiga tahun yang lalu.”

“Ah.. sepertinya di kehidupan dulu dan kini kau tetap terlahir di keluarga yang kaya. Lalu apa posisi bangsawanmu sekarang? Baron? Viscount? Atau Count?” tanya Vestele sambil menggerakkan sayapnya.

Nevarth terdiam sejenak mendengarkan pertanyaan Vestele. “Duke. Duke Caizana.”

Vestele membulatkan mulutnya mendengar itu. Nevarth hanya meringis melihat reaksi Vestele. Dia sendiri tidak mengerti kenapa dia harus terlahir menjadi anak tunggal di keluarga bangsawan.

“Sial. Sepertinya aku harus kembali ke rumah terlebih dahulu. Aku akan mengatakan pada ayah dan ibuku jika aku sudah mengetahui kaum ayah anakku,” ucap Vestele sambil berdiri dengan cepat.

Nevarth segera mengenggam pergelangan tangan Vestele. “Hei, izinkan aku untuk mengambil peran dalam merawat anak kita. Aku sangat senang ketika tahu bahwa kau sedang mengandung anakku, Vestele.”

“Tentu saja. Tapi sepertinya aku belum siap untuk bertemu dengan siapa pun. Aku tidak boleh stress agar kandunganku baik-baik saja. Aku mohon berikan aku waktu. Jika aku sudah siap maka aku akan menemuimu,” balas Vestele.

Nevarth mengangguk dan melepaskan tangan Vestele. Vestele segera membayar makanannya dan segera pergi dari sana. Nevarth menghembuskan napasnya. Dia tahu jika Vestele sangat takut untuk bertemu orang tuanya di dunia ini.

Vestele berpikir jika orang tua Nevarth di dunia ini akan memiliki sifat yang sama dengan yang dulu. Nevarth mendesah pelan. “Mathew, bisakah kau mengikuti ke mana Vestele pergi? Aku juga harus berbicara dengan ayah dan ibu.”

“Kau benar-benar beruntung karena memiliki kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan mantan istrimu. Baiklah. Aku akan mengikutinya. Kau harus bersyukur karena aku adalah naga,” balas Mathew.

Nevarth terkekeh pelan dan membiarkan Mathew mengikuti Vestele. Mathew adalah tangan kanan Nevarth. Karena mereka berdua adalah makhluk supernatural, mereka tidak menganut aturan bangsawan yang dilakukan manusia.

Hati Nevarth terasa hangat ketika mengingat Vestele yang sedang hamil. Nevarth memang bisa merasakan sebuah aura yang berada di dalam tubuh Vestele. Siapa yang menyangka jika mantan istrinya itu akan mengandung anaknya?

***

Vestele bisa merasakan jantungnya yang berdetak dengan kencang. Ia berdebar ketika memikirkan reaksi orang tua Nevarth. Apa yang akan dipikirkan oleh mereka? Apakah mereka akan menolak Vestele?

Vestele akhirnya tiba di rumah orang tuanya dan segera masuk ke dalam. Ia bisa melihat Arel dan Elisen yang sedang membuat obat. Vestele tidak memilih pekerjaan itu karena dia merasa jika dia tidak cocok.

“Aku bertemu dengan ayah Biru ketika aku sedang makan di restoran. Ayahnya adalah duyung. Tapi bukan itu yang mengejutkanku. Aku baru mengetahui bahwa Naren terlahir kembali dan ia adalah ayah Biru,” ucap Vestele.

Arel menganga mendengar hal itu. “Apa? Bagaimana bisa kalian berdua kembali terikat oleh takdir? Lalu apa yang akan kalian lakukan sekarang? Apakah kalian akan menikah atau kalian akan tetap pada posisi sekarang?”

“Itu bukanlah hal yang penting. Duyung dan peri memiliki persentase yang sangat kecil untuk memiliki anak. Bahkan ada banyak kasus di mana sang janin akan gugur karena badan duyung dan peri yang berbeda jauh. Kita harus memastikan Biru lahir dengan selamat,” ucap Elisen khawatir.

Vestele menahan napasnya ketika mendengar hal itu. “Aku akan berkonsultasi dengan dokter Lynn. Aku yakin dia pasti bisa membuat kondisi Biru baik-baik saja walaupun Biru adalah campuran peri dan duyung.”

Vestele memegang perutnya yang masih rata. Dia bahkan tidak tahu bagaimana cara duyung berkembang biak. Namun Vestele tahu jika anaknya akan selamat walaupun ada kemungkinan besar jika Vestele meninggal saat melahirkannya.

“Kini Narendra bernama Nevarth. Nevarth Caizana. Dia adalah bangsawan dan kini sudah menjadi Duke Caizana. Dia berusia lima puluh tahun. Yah, hanya berbeda sepuluh tahun dariku,” ucap Vestele pelan.

“Aku ingin menemuinya. Aku harus memastikan jika dia akan bertanggung jawab. Namun sepertinya dia akan bertanggung jawab mengingat kau adalah mantan istri yang sangat ia cintai,” ledek Arel.

Elisen tertawa. “Dia bahkan mengirim bawahannya untuk mengikutimu, Vestele. Sepertinya bawahannya adalah naga. Pantas saja dia bisa menyusulmu yang memiliki kecepatan tidak masuk akal.”

Vestele mengernyit mendengar hal itu. Elisen memang memiliki kemampuan untuk mendeteksi seseorang dalam jarak yang lumayan jauh. Vestele segera keluar dari rumahnya dan ia bisa melihat seekor naga berwarna merah.

Dengan cepat Vestele menutup pintunya. “Sial. Sepertinya di kehidupan ini Nevarth sangat menyebalkan. Apakah kalian tidak bisa mengusirnya? Aku masih merasa ngeri ketika melihat kaum reptil itu.”

“Abaikan saja dia. Lebih baik kau pikirkan bagaimana hubunganmu dengan Nevarth. Apakah kalian akan menikah atau bagaimana? Lagi pula pernikahan tidak begitu penting di dunia ini jadi kau bisa menghapus pilihan pernikahan itu,” ucap Arel.

“Masalahnya, dia adalah Duke! Dia adalah bangsawan! Aku tidak ingin Biru dicap sebagai anak di luar pernikahan dan ditindas oleh masyarakat! Aku ingin memberikan Biru kehidupan yang indah,” jawab Vestele sendu.

Elisen segera merangkul Vestele. “Tenangkan emosimu. Aku mengetahui jika kehidupan bangsawan memang keras dan kau tidak ingin kehidupan Biru menjadi buruk karena itu. Namun jangan lupa jika Biru bisa menggunakan nama belakang keluarga kita.”

“Benar. Dia tetaplah keturunan dari keluarga ini. Kami tahu jika kau masih trauma dengan pernikahan dan itu tidak berubah walaupun ayah Biru adalah reinkarnasi mantan suamimu. Kami memikirkan perasaanmu.”

Vestele menatap Arel dan menyembunyikan wajah dengan telapak tangannya. Ada banyak sekali hal yang harus Vestele pikirkan. Vestele bahkan ragu jika dia masih hidup setelah anaknya lahir.

“Ya. Aku memang masih trauma dengan pernikahan. Namun aku perlu memikirkan masa depan Biru. Dia akan kesulitan tumbuh di sini karena dia bukanlah peri murni. Belum lagi apa bila aku meninggal ketika melahirkannya,” ucap Vestele lirih. Arel dan Elisen tidak dapat mendengar kata-kata terakhir Vestele dan mereka hanya bisa menepuk bahunya.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height