Mendadak Super Kaya/C7 Membiarkan Elena Menemaninya Selama Semalam?
+ Add to Library
Mendadak Super Kaya/C7 Membiarkan Elena Menemaninya Selama Semalam?
+ Add to Library

C7 Membiarkan Elena Menemaninya Selama Semalam?

Hansel dan Ted berkata dengan penuh semangat, "Kata-kata yang bagus."

Di acara siaran langsung, juga ada banyak orang yang mengaguminya.

"Pot Kecil yang Menawan Itu Aku: Inilah yang seharusnya dipikirkan oleh anak generasi kedua yang kaya!"

"Aku Berbisnis dengan Jack Martin: Apa yang dikatakannya sangat hebat, tampaknya dia orang yang berpengalaman!"

"Ayam Lemah: Setuju. Jauh lebih hebat jika dibandingkan dengan generasi kedua orang kaya yang merasa dirinya sendiri paling benar. Sekretaris Jenderal, bisakah kamu bercerita mengenai bisnis apa yang dilakukan keluargamu?"

Pada titik ini, Jasper menjadi diam.

Pemberitahuan sistem muncul di kotak obrolan:

"Hari demi Hari telah keluar dari acara siaran langsung."

Jasper sudah meninggalkan acara siaran langsung, tetapi ada pesan ejekan di bawah pemberitahuan tadi.

"Callie, siapa Sekretaris Jenderal di acara siaran langsungmu ini?" di layar acara siaran langsung, muncul gadis lain, dia meletakkan kedua tangannya di leher Callie.

Gadis tersebut memiliki rambut panjang, dagu runcing, dan riasan yang tipis, tetapi sangat cantik. Ketika muncul di layar siaran langsung, dia sama sekali tidak ragu-ragu, dan hanya melihat ke arah kamera, mereka yang menonton siaran langsung pun merasa hatinya bergetar.

"Gaesss, dia teman sekamarku, Easter Barbara. Follow aku, dan aku akan memberikan nomor Whatsapp-nya untuk kalian!" Callie memegang tangan Easter dan berkata dengan manis di depan layar.

Easter baru saja menonton siaran langsung Callie. Ketika melihat Sekretaris Jenderal mengirimkan 11 Kapal Perang Luar Angkasa Kelas Super sekaligus, dia pun langsung merasa tidak tenang. 11 Kapal Perang Luar Angkasa Kelas Super bernilai 110 juta rupiah, tentu saja dia langsung tertarik pada orang kaya seperti itu. Jika Sekretaris Jenderal adalah teman Callie, Easter sudah siap untuk berkenalan dengannya.

"Callie, kamu masih belum menjawabku. Siapa Sekretaris Jenderal sebenarnya?" Easter menarik kursi dan duduk tepat di depan kamera. Dia menatap kamera secara terang-terangan guna menarik perhatian si Sekretaris Jenderal agar dapat memperhatikannya dengan baik.

Callie menggelengkan kepalanya, "Aku benar-benar tidak tahu. Bro Sekretaris Jenderal baru menyaksikan siaran langsungku hari ini," dia lalu menatap kamera, "Bro, apa kamu masih di sana?"

Sekretaris Jenderal menjawab, "Masih di sini."

Easter sangat gembira dan langsung merebut posisi utama, "Bro Sekretaris Jenderal, kamu tadi sangat keren, langsung mengirimkan 11 Kapal Perang Luar Angkasa Kelas Super sekaligus, benar-benar keren. Sebenarnya, aku juga bersiap untuk melakukan siaran langsung. Bisakah kamu menonton siaran langsungku nanti?"

"Edric, jangan melihatnya lagi. Easter si jalang ini selalu ingin tampil ketika melihat orang kaya, benar-benar tidak tahu malu!" Hansel melihat Edric berbaring di tempat tidur sambil melihat ponselnya, dia yakin kalau Edric pasti juga sedang menonton siaran langsung Callie, maka dia pun mengingatkannya baik-baik.

Edric mengabaikannya dan kedua matanya masih tetap memperhatikan layar ponsel.

"Easter,"

Callie memanggil Easter dengan sedikit tidak senang. "Kenapa aku tidak pernah mendengar kalau kamu sedang bersiap untuk memulai siaran langsung? Bahkan jika kamu melakukannya, artinya kamu merebut penggemar siaran langsungku secara terang-terangan, 'kan?"

Easter mengabaikan kata-kata Callie dan berkata di depan kamera, "Bro Sekretaris Jenderal, aku masih lajang dan sampai sekarang masih belum menemukan orang yang cocok. Aku merasa bahwa aku mungkin sangat berjodoh denganmu. Jika memungkinkan, kita bisa saling mengenal ..."

Ketika berkata demikian, ekspresi malu di wajah Easter tersebut benar-benar membuat orang tersentuh.

Sekretaris Jenderal berkomentar, "Benarkah kamu masih lajang?"

Easter sedikit terkejut. Memang tidak normal bagi orang secantik dirinya masih berstatus lajang. Namun, demi mendapatkan kesan yang baik dari Sekretaris Jenderal sebagai persiapan untuk perkembangan selanjutnya, dia harus tetap teguh pada pernyataannya tadi.

Kesan pertama harus bisa menarik perhatian pria.

"Ya, apalagi aku belum pernah berpacaran sampai sekarang," jawab Easter malu-malu.

"Easter, bukankah kamu baru saja putus dengan Edric, dan sekarang berpacaran dengan Manson?" Callie menatap Easter sambil bertanya balik padanya.

Callie memahami karakter munafik Easter, dan biasanya tidak ambil pusing dengannya. Namun sekarang Sekretaris Jenderal telah memberinya hadiah 110 juta rupiah, bagaimana dia bisa membiarkan Easter menipunya?

"Ahh ..." Easter tidak menyangka kalau Callie akan membocorkannya secara langsung. Untuk sesaat, dia tampak sangat malu dan hanya tersenyum.

"Sebenarnya ... Manson dan aku hanya ... teman baik saja. Sedangkan Edric, aku hanya melihatnya sebagai orang miskin. Biasanya aku membantunya melakukan eksperimen dan agar dia lebih memahami pelajaran. Adapun hubunganku dengannya ... semuanya disalahartikan oleh teman-teman sekelasku ..."

Easter akhirnya menemukan alasannya, dan dia juga mencoba menunjukkan 'kepolosannya' di depan Sekretaris Jenderal.

"Bro Sekretaris Jenderal, jika ingin tahu tentang Easter, aku--" sebelum Callie dapat menyelesaikan ucapannya, muncul pemberitahuan sistem, "Sekretaris Jenderal telah meninggalkan acara siaran langsung."

Suasana hati Easter dan Callie pun langsung muram.

Edric mematikan ponsel Vivo-nya, lalu berbaring miring di tempat tidur, dan menatap dinding dengan hampa. Dia sama sekali tidak memikirkan tentang hadiah yang dia berikan, tetapi sedang memikirkan adegan Easter barusan.

Bagaimanapun, dia telah bersama Easter selama 1 tahun, tetapi kata-kata Easter menusuk hatinya seperti bor listrik.

Ternyata hubungan antara dia dan Easter selama lebih dari setahun, bisa dianggap sebagai membantu teman sekelas yang miskin!

Hehe, muncul senyuman pahit di hati Edric.

Jika Easter yang begitu suka dengan uang mengetahui kalau dirinya adalah generasi kedua yang kaya raya, dan kemudian memikirkan apa yang dikatakan Easter tadi pagi di kelas, akan seperti apa sikap Easter nantinya?

Keesokan paginya setelah kelas selesai, Edric dan yang lainnya kembali ke asrama. Selesai makan, mereka hendak berbaring di ranjang, ketika Gary kembali. Begitu dia masuk, ekspresinya tampak sangat sedih, "Ada masalah!"

"Ada apa? Masalah apa lagi yang terjadi di jurusan Pendidikan Jasmani kalian?" Setelah selesai berbicara, Hansel mengambil air dan meminumnya.

"Sesuatu terjadi pada Elena." Gary duduk dan menatap mereka bertiga dengan cemas.

"Ada apa?" Edric tahu kalau masalahnya pasti tidak sederhana. Jika tidak, ekspresi Gary tidak akan buruk begitu.

"Saat Elena pergi kemarin, dia telah menampar seorang pria, 'kan? Apa kalian tahu siapa pria itu?" Gary bertanya dan menjawabnya sendiri, "Dia adalah Barrack Charleston. Tuan Muda dari Grup Beta."

"Sial, Grup Beta!"

Hansel terkejut, dan berdiri sambil berkata dengan lantang, "Grup Beta menempati peringkat 10 besar di Kota Armeda, 'kan? Semua toko di sepanjang jalan berada di bawah naungan Grup Beta, apalagi toko-toko tersebut hanya salah satu dari bisnis yang dilakukan Grup Beta! Kali ini, Elena benar-benar sedikit keterlaluan, bagaimana dia bisa menamparnya? Tamatlah sudah."

Edric melirik Hansel yang mengoceh tanpa henti di samping. Setelah sadar, Hansel pun menutup mulutnya, dan Edric kembali menatap Gary, "Bukannya keluarga Elena juga cukup kaya? Apa sudah tidak ada cara lagi?"

Edric berpikir, karena keluarga Elena juga memiliki rekening di Citibank, seharusnya mereka juga memiliki sedikit kekuasaan.

"Keluarga Elena memiliki perusahaan kargo bernama Kargo FDL. Tetapi perusahaannya tersebut tidak sebanding dengan Grup Beta." kata Gary sambil mengerutkan kening.

"Ditambah aku juga mendengar dari Winnie, kalau hari ini perusahaan keluarga Elena tersebut menerima pemberitahuan penghentian hubungan kerja sama. Ayah Elena sudah khawatir setengah mati." Gary melipat tangannya dan kakinya bergerak dengan gelisah sepanjang waktu.

“Pasti Grup Beta penyebabnya. Aku sudah membaca informasi tentang Grup Beta di internet. Bos Grup tersebut, yaitu Cruise Charleston, yang juga Ayah Barrack, memiliki banyak berita negatif. Apalagi metode yang digunakannya dalam menangani hal-hal tertentu sangatlah kejam." Ted menatap Gary, kemudian kembali melihat Edric dengan ekspresi serius.

Pada saat bersamaan, ponsel Gary berdering. Winnie menghubungi. Gary menjawab teleponnya dengan ekspresi rumit.

"Oke, aku akan pergi sekarang. Hmm, begini saja, selamat tinggal." Selesai berbicara, Gary pun menutup ponselnya.

"Elena menerima telepon dari Ayahnya, katanya semua dilakukan oleh Cruise. Ayah Elena juga mempertaruhkan putrinya secara langsung. Jika Elena menemani Barrack selama semalam, tidak peduli betapa menderitanya Elena, maka masalahnya akan dianggap selesai! Jika tidak, maka Cruise akan membuat keluarga Elena jatuh bangkrut!"

"Kemarin, aku melihat Barrack menatap Elena dengan tatapan aneh. Jika tidak menemaninya selama semalam, aku rasa Elena akan dibuat menderita olehnya. Sial, Ayah dan anaknya benar-benar tidak tahu malu!" Hansel mengomel sambil marah-marah.

Gary dan yang lainnya juga mengerti apa yang dimaksud dengan menemani semalam.

Gary tiba-tiba berdiri, "Jangan bicara lagi. Kita sekarang pergi ke asrama Winnie dan bersama-sama mencari ide untuk membantu Elena."

Mereka berempat keluar bersama dan mengunci pintu asrama.

Setelah mengisi data yang diberikan Bibi penjaga asrama perempuan, Gary membawa Edric dan yang lainnya pergi ke lantai tiga, lalu membuka pintu kamar asrama Elena dan teman-temannya.

Meskipun Elena dan yang lainnya berpenampilan cantik di luar, tetapi lingkungan di sekitar asrama mereka malah tidak begitu bagus, kecuali selimut di ranjang Winnie yang sudah dilipat rapi, selimut di tiga tempat tidur yang lainnya masih berantakan.

Winnie, Kimber, dan Audie duduk di samping Elena dengan ekspresi cemas. Elena duduk di atas ranjang sambil terisak dan menangis.

"Bagaimana?" Gary bertanya kepada Winnie begitu memasuki ruangan.

Winnie berdiri, menarik Gary dan yang lainnya untuk masuk, lalu kembali memperhatikan Elena dengan sedih. Dia berkata sambil menunduk, "Ayahnya Elena tahu kalau Elena sudah membuat masalah yang begitu besar, beliau menghubungi Elena dan memarahinya. Dia sudah menangis selama hampir tiga jam. Ayahnya bilang, jika masalahnya benar-benar tidak dapat diselesaikan, beliau akan membiarkan Elena menemani Barrack selama semalam!"

"Brengsek! Ayah macam apa dia!" Hansel tidak bisa menahan diri untuk melawan ketidakadilan.

"Aku rasa Ayahnya berkata demikian karena sedang marah. Lagipula, 7 atau 8 rekan kerjasamanya mendatangi dirinya untuk mengakhiri kontrak, siapa pun pasti akan merasa kesal karenanya. Ayahnya diam-diam menghubungiku dan memintaku untuk menenangkan Elena. Beliau akan mencari koneksi dan melihat apakah masalahnya bisa diselesaikan atau tidak?" Selesai berbicara demikian, Winnie membawa Gary dan yang lainnya mendekati Elena.

"Elena, jangan menangis lagi. Jika keluarga Charleston bertindak terlalu jauh, kita akan melapor pada polisi agar mereka ditangkap." Gary mengerutkan keningnya dan menghibur Elena.

Hansel langsung mengeluarkan ponselnya dan berkata dengan penuh semangat, "Lapor polisi? Aku akan segera menghubungi mereka."

"Jangan lapor!"

Elena mengangkat wajah kecilnya yang terkubur di antara kedua lututnya, dia menangis hingga matanya memerah dan berlinangan air mata. Dia yang sekarang tidak lagi memiliki kesombongan seperti kemarin. Bagaimanapun, Hansel dan yang lainnya bermaksud baik ingin menolongnya.

Elena menyeka hidungnya dengan tisu yang diberikan Kimber kepadanya, dan berkata sambil berlinangan air mata, "Tidak ada gunanya melapor pada polisi, malah membuat semuanya menjadi semakin kacau!"

Bagaimanapun, Elena juga anak dari keluarga kaya. Dia pasti sudah pernah menyaksikan dan mendengar metode Ayahnya dan bos-bos yang lainnya dalam menangani masalah demikian.

Melapor pada polisi mungkin akan membuat Cruise marah. Jika dia benar-benar marah, dengan kekuatan di tangannya, situasinya mungkin akan 100 kali lebih buruk dari sekarang!

"Cari orang lain. Jika bisa mendapatkan koneksi dengan orang yang statusnya lebih tinggi di atas mereka, mungkin akan ada jalan keluar untuk masalah ini. Aku akan menghubungi Ayahku dan bertanya kepadanya." Setelah berkata demikian, Gary berdiri dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Aku juga akan mencoba untuk bertanya." kata Winnie, Kimber dan Audie hampir bersamaan.

Namun, mereka semua tahu, dengan koneksi keluarga mereka, tidak mungkin bisa menekan bos Grup Beta, Cruise Charleston!

"Jangan khawatir. Keluargamu akan segera baik-baik saja." Pada titik ini, Edric akhirnya angkat bicara.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height