Mommy! Where's Daddy?/C7 KECURIGAAN
+ Add to Library
Mommy! Where's Daddy?/C7 KECURIGAAN
+ Add to Library

C7 KECURIGAAN

Shabyl sudah di pindahkan di ruang rawat inap untuk dirawat sebelum pulang besok pagi, Regan tetap berada di rumah sakit walaupun shalom seolah tak menganggapnya ada. setelah pertanyaan membekukan dirinya saat di pintu ruangan Shabyl tadi, Shalom sama sekali belum membuka mulutnya.

"apa yang sebenarnya terjadi waktu itu?" tanya Regan dengan nada pelan, namun Shalom tetap ingin bungkam hingga pria itu geram dan menarik lengan Shalom untuk mengikutinya.

"Mom dan Daddy mau kemana?" tanya Reyand yang sedari tadi duduk memainkan ponsel Regan dan ikut beranjak ketika melihat orangtuanya hendak keluar ruangan.

"Rey duduk dulu disini ya sambil main handphone daddy, Dad and Mom ada urusan sebentar. ok" Reyand mengangguk patuh dan kembali sibuk dengan ponsel pria itu.

"ikut aku sebentar!"

"lepasin!" teriak Shalom hendak memberontak melepas cekalan Regan dilengannya.

karena takut menganggu ketenangan yang lain akhirnya Regan memilih memasuki pintu tangga darurat untuk berbicara dengan shalom.

"apa yang terjadi setelah aku pergi lima tahun lalu?" tanya lelaki itu to the point.

"gak ada yang terjadi, kamu pergi dan aku hidup dengan baik, udah gitu aja!" elak Shalom mencoba mengalihkan pandangannya dari Regan.

"jangan mencoba merahasiakan sesuatu dengan ku Shalom!" tekan Regan dengan mata tajamnya mengeratkan cekalannya kepada Shalom.

Shalom yang ketakutan akan kelakuan Regan berjalan mundur ke arah dinding, demi apapun dirinya merasa sangat takut sifat posesif Regan kembali.

Regan berjalan pelan dan mengurung Shalom di dinding dengan mata menghunus ke arah Shalom yang gemetaran.

"jawab Shalom?" tekan Regan dengan nada tegas.

"apa yang mau aku jawab Regan?"

"banyak kesamaan aku dan mereka. apa yang kita lakukan dulu membuahkan hasil?" Shalom menggelengkan kepalanya ragu dengan tetesan airmata yang tak dapat dibendung kembali. ingatannya kembali ke masa mereka dulu.

"tak ada yang terjadi di antara kita dulu Regan! kesalahan satu malam itu gak akan langsung membuahkan hasil. kamu sendiri yang bilag bahwa aku Jalang.. dan tanpa aku beritahupun kau mengerti maksudku."

"bisa jika Tuhan menghendaki! jangan mencoba menyembunyikan fakta Shal!!"

"enggak!"

"tapi.. Reyand bagaikan copian seorang Regan, Shalom! dan... Shabyl mempunyai Alergi yang sama sepertiku! alergi yang ditimbulkan dari gen, dan apa kau masih bisa mengelak?"

"bahkan orang awam sekalipun dapat meyimpulkan bahwa diriku Ayah dari mereka hanya dengan sekali lihat" lanjut Regan dengan penuh penekanan terhadap Shalom yang sudah bergetar ketakutan.

"semua gak bisa menentukan bahwa mereka anak dari perbuatan kamu dulu ke aku Regan!"

"tapi hati aku mengatakan bahwa mereka adalah bagian dari diri aku! please aku mohon katakan iya bahwa mereka anak kita!" Shalom menggelengkan kepalanya, rasanya ia ingin mengatakan dengan lantang bahwa Reyand dan Shabyl adalah bayi mereka. tapi, ia sadar bahwa Regan sudah memiliki gadis lain, bagaimana bisa ia merusak hubungan oranglain sedangkan ia sudah berjanji untuk tidak merebut kebahagian orang lain lagi. cukup dahulu dirinya yang tak pernah senang dengan kebahagiaan orang lain.

mata Regan memerah menahan gejolak desiran aneh ketika melihat mata wanita itu meneteskan kristal bening, mata yang dulu terlihat tajam kini berubah sayu dan lemah. ada apa sebenarnya?

Shalom kembali berusaha melepas cekalan Regan." hubungan kita sudah berakhir lima tahun lalu, dan semua gak ada yang harus kamu ketahui, gak ada tali yang mengikat kita kembali ketika kamu sudah memutuskan menjadi milik orang lain...Regan!!" ucap Shalom tegas dengan nada getir kemudian berlalu dari hadapan lelaki itu.

Regan terdiam mendengar jawaban Shalom, otaknya merasa berdenyut sakit saat harus memecahkan maksud kalimat yang terlontar dari bibir wanita itu. masih berdiri di sana Regan meremas rambutnya kesal dan memukul - mukul dinding dengan keras. darah segar mengalir dari sela jari nya, menetes hingga menyentuh lantai. hatinya sakit saat mengetahui fakta itu.

bagaimana bisa ia masih memaksa wanita itu untuk mengungkapkan apa saja yang terjadi selama lima tahun belakang, bukankah ia sudah memutuskan membenci wanita itu saat dulu mengetahui kebusukkan Shalom? kenapa? kenapa ia masih ingin bersama wanita itu? hingga berharap si kembar adalah hasil dari perbuatan mereka dulu.

kenapa hatinya merasa tak rela ketika Shalom menjauhinya kembali, tak mencintainya sebagaimana ia mencintai wanita itu, bahkan ia mencintai wanita itu sampai saat ini, tak ada yang bisa menggantikan kedudukan wanitanya.

merogoh ponsel satunya yang berada di saku celana, Regan melepon sang bawahan. ya karena Regan sang pembisnis jadi tak heran lagi ia mempunyai dua ponsel. ponsel yang sedang dimainkan Reyand adalah ponsel pribadinya sedangkan ponsel ini adalah ponsel yang diaturnya hanya untuk urusan bisnis.

"cari tau mengenai anak kembar Shalom. dan... jika perluh ambil sampel untuk melakukan tes DNA kedua anak itu dengan saya!" ucapnya tegas kemudian mematikan sambungan telponnya dan bergegas pergi dari sana menuju kantor cabangnya di jakarta, karena akan mengambil urusan dengan manager keuangan perusahaannya yang sempat ia cari tau siang tadi. jika benar kedua anak itu adalah anaknya maka tak ada yang bisa menyakiti ataupun menyentuh mereka kembali dengan seenaknya.

..........

Sebelum kembali keruangan Shabyl, Shalom sempat membersihkan wajahnya di toilet karena tak ingin mendapatkan pertanyaan dari sang anak sulung.

Clek...

Shalom masuk keruangan anaknya dan mendapati si kembar tertidur di tempat yang berbeda, Shabyl yang belum sadarkan diri sedangkan Reyand yang tertidur di sofa dengan amsih memegang ponsel.

ponsel? ponsel Regan masih berada di tangan anaknya. Shalom kemudian menghampiri Reyand dan melepas ponsel tersebut dengan pelan, tak lupa membenarkan posisi sanng anak agar nyaman.

ting.. sebuah pesan masuk di ponsel itu, tertera nama Mommy disana. Shalom sedikit tersenyum melihat pesan tersebut yang tak sengaja terbaca di laman notifikasih. ponsel yang tak memiliki paaword itu sangat mudah di akses, tapi Shalom tetap menjaga privasi seseorang.

mengembalikan ke laman depan ponsel Shalom dibuat terkejut saat melihat wallpaper ponsel lelaki itu, tangannya gemetar saat mendapati wajahnya lima tahun lalu yang sedang tertawa dilapangan basket bersama team satu cheers nya.

Shalom ingat disana ia sedang duduk melingkar dengan para sahabatnya dulu, tertawa menunggu giliran latihan dengan para anak basket. dan Regan adalah salah satu anggota basket. ia tak menyangka bahwa lelaki itu memfotonya bergaya candid dengan begitu mahir.

penasaran akan ponsel pria itu, akhirnya Shalom membuka galeri diponsel tersebut. bukan apa - apa namun rasa penasarannya mengalahkan rasa menghormati privasi oranglain.

Shalom membulatkan matanya saat mendapatkan banyak foto dirinya diponsel lelaki itu. dan tentu saja dengan banyak foto yang di ambil diam - diam oleh Regan. hingga satu album yang menghentikan aksi terkejut Shalom hingga berani membuka satu album yang memperlihatkan foto hasil kelakuan paling bejat lelaki itu lakukan padanya dulu.

foto dirinya yang sedang tertidur tanpa apa - apa, hanya di tutup dengan selimut dan beberapa foto mereka yang sengaja dibuat untuk rencana busuk mereka dulu.

(flashback lima tahun lalu...)

Malam ini Shalom merasa sangat ketakutan karena telah berbuat yang sangat tidak wajar kepada adiknya sendiri, ia sudah membuat sang adik pingsan dan mengalami luka parah di kepala, ia sebenarnya tidak sengaja namun semua tertutup karena amarah dan ke irian terhadap adiknya itu. maka jadilah ia menyiksa gadis polos tak tau apa - apa itu demi melampiaskan amarahnya malam ini.

drtttt....drrtttttt.....

ponselnya yang berada di atas nakas tempat tidurnya berdering, lama mengamati nama yang tertera di layar ponsel tersebut barulah ia berani mengangkat telpon dari sang mantan, yang sekaligus menjadi temannya saat ini di sekolah. Regan.

"non..hiks..... " ( mengangkat telpon dengan pelan, sayup terdengar suara assten rumah tangganya yang berteriak histeris melihat keadaan sang adik, Shalom tau itu tapi terlalu takut akan keadaan maka bersembunyi adalah pilihan terbaik.)

"Ke Apartemen gue sekarang!" ucap lelaki itu tegas, Shalom mengernyitkan dahinya bingung.

"iya sayang!" tanpa berpikir panjang, Shalom mengiyakan ajakan Regan. karena demi menghindar kekacauan yang telah di perbuatnya.

"apa yang mau lo?" setelah sampai di apartemen lelaki itu kini mereka duduk berhadapan di sebuah sofa ruang tv.

"udah gue lakuin, gue udah bongkar semua rahasia gue dan Arsana didepan Abraham!"

"dan imbalannya, gue mau ngajak lo balikan!" ucap Regan tegas tanpa bantahan.

"maksud lo?"

" gue masih cinta sama lo." perkataan itu mengalir dari suara laki - laki yang bahkan berusia satu tahun dibawahnya, ya bisa dibilang laki - laki yang saat ini sedang memandangnya lekat ini adalah sang mantan kekasih cinta monyetnya sedari Smp. tapi ia tak menyangka bahwa lelaki yang sengaja di manfaatkannya ini malah cinta mati padanya.

"ok! tapi ada syaratnya!" Shalom mengangguk dan menawarkan sesuatu yang mungkin akan di sesalinya.

"kita balikan tapi backstreet dan... bantu gue buat ngerusak image Arsana di depan Abraham dan juga.. jangan pernah cemburu ataupun meminta hubungan lebih jauh karena gue udah dijodohin sama Abraham. gimana?"

Regan tersentak akan penawaran gadis itu , namun sedetik kemudian kepalanya mengangguk dan menyanggupi persyaratan sang mantan.. ehmm maksudnya akan segera kembali menjadi kekasih nya, biarlah hanya sebatas backstreet ataupun bisa dibilang simpanan Shalom. lelaki itu tak peduli sama sekali, yang ada di pikirannya saat ini adalah Shalom, gadis yang sangat di cintainya sejak dulu.

" mudah! lo tau, tadi sore pas gue lagi kumpul - kumpul bareng anak basket, gue sengaja memancing emosi Abraham, dan disitu gue bongkar semua bahwa Abraham menjadi bahan taruhan gue dan Arsana dulu."

"maksudnya lo pernah bikin perjanjian sama Arsana?"

"gue dan Arsana pernah membuat taruhan, karena... gue gak suka lo yang begitu mengagumi Abraham dan memutusi hubungan kita dulu karena lelaki itu, dan pada akhirnya Arsana bersedia merebut Abraham dari lo biar lo balik ke gue!"

"gila kalian, pantes Arsana kayak tergila - gila sama Abraham secepet itu."

"dan sekarang Abraham sudah mengetahui semua rahasia itu termasuk lo! gue jamin dia bakal benci dengan Arsana. "

"bagus, pasti Abraham benci sama Arsana."

" dan itu juga membuktikan bahwa gue cinta sama lo Shalom ." Shalom hanya diam menatap Regan intens hingga sebuah ide gila terlintas di pikirannya.

Shalom menggelengkan kepala nya tak menyangka. " ok bisa di terima, kalo gitu kita buat Abraham semakin membenci Arsana!" Regan mengernyitkan dahinya bingung. Shalom menuntun tangan kekar lelaki itu menuju kamar di Apartemen tersebut.

dikamar Regan, gadis yang berusia baru 17 tahun itu melepaskan satu persatu baju yang melekat di tubuhnya menyisahkan pakaian dalam. Regan terdiam tak berkutik melihat pemandangan tersebut, bukan apa - apa dirinya begitu mendamba seorang Shalom. dan apalagi sekarang dirinya diberi pemandangan gila ini.

"lo juga lepas semua pakaian lo, kecuali celana!" Regan mengangguk bagaikan sebuah peliharaan yang patuh dengan majikannya.

" nah sekarang kita tinggal pose di kasur!" seolah tak ada hal yang menakutkan dirinya di hadapan seorang laki - laki dengan pakaian terbuka , Shalom mengajak Regan berpose ala sepasang kekasih yang tengah bercinta dengan cara memfoto diri sendiri, Regan yang memegang kendali kamera ponsel.

dengan dirinya yang membelakangi kamera dan Regan yang sedikit melakukan kontak fisik yang intim padanya, semua sukses dibuat mereka agar seolah - olah semua di lakukan oleh sang adik polosnya itu. kebetulan tubuh nya dan adiknya sama apalagi dengan rambut mereka yang menyerupai.

tapi satu kesalahan Shalom adalah ia lupa menutupi wajahnya di foto terakhir yang memperlihatkan setengah wajahnya memeluk kepala Regan yang sedang mencium bahunya, gadis itu lupa bahwa sang adik tidak mempunyai tahi lalat samar di rahang bawah seperti dirinya, dan Regan memanfaatkan foto itu untuk ia kirimkan kepada Abraham.

tentu saja Regan lebih licik dari Shalom yang taunya hanyalah merusak kebahagian oranglain. ia juga tak rela jika Shalom yang mendapatkan Abraham, bagaimana nasibnya dan ia juga tak akan sanggup jika harus melihat Shalom benar - benar bertunangan dengan orang lain.

.

.

.

tobe continued*

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height