My Cool CEO/C1 Menunggu di Gill Medical Center
+ Add to Library
My Cool CEO/C1 Menunggu di Gill Medical Center
+ Add to Library
The following content is only suitable for user over 18 years old. Please make sure your age meets the requirement.

C1 Menunggu di Gill Medical Center

Musim semi kali ini sungguh sangat memilukan.

Aera, ibunya Chun Hee selalu membanting tulang guna menghidupi keluarganya. Ia bukan saja tulang punggung keluarga tapi ia menjadi satu satunya pahlawan keluarga Akasaka. Akasaka, suami Aera sudah lama lumpuh. Sedangkan Chun Hee satu satunya harapan bagi Aera, agar bisa mengangkat derajat keluarga.

Aera pagi buta harus pergi ke pasar, dan ia berbelanja kebutuhan hari itu. Selain ia tidak punya kulkas, atau mesin pendingin makanan, sehingga agar makanan dagangannya selalu fresh maka ia harus pergi sejauh 2 mil setiap hari belanja ke pasar tradisional.

Dan ia melanjutkan menguleni makanan. Ia jualan guun chabssal atau ketan bakar.

Namun sepertinya ia kelelahan.

Sementara Baek Hyeon ia melesatkan mobilnya. Ia baru dari Incheon hendak ke Jeonju.

Kabut jalanan menutupi pandangannya.

"Arrrghhhh aawww"

Baek Hyeon baru saja menabrak seorang pejalan kaki.

Tapi untunglah ia sempet menghindar, namun karena ada ranting dijalanan mengenai pejalan kaki itu.

Ia terjatuh dan berdarah. Tertabrak Baek Hyeon.

"Sial, aku baru saja menabrak orang"

Ia keluar dari mobil. Diminumnya sedikit soju untuk menenangkan pikirannya. Ia melihat berlumuran darah dari kaki seorang perempuan paruh baya.

"Maaf Bu, kabut ini menghalangi pandanganku. Saya tidak melihat anda nyebrang"

"Aawww aaarghh"

Perempuan itu hanya meringis kesakitan.

Baek Hyeon menggandeng perempuan paruh baya itu. Namun ia jantuh pingsan.

"Sialan"

Baek Hyeon melemparkan botol minumannya. Dengan demikian, kunjungannya ke Jeonju harus dibatalkan. Ia harus membawa perempuan itu ke rumah sakit.

Dengan susah payahnya ia menarik perempuan paruh baya itu. Mungkin karena shock dengan darahnya ia jatuh pingsan.

Namun tak jauh dari sana ada yang melesat membantu perempuan itu naik mobil.

Dengan secepat kilat perempuan itu sudah ada di dalam mobilnya.

Baek Hyeon merasa keheranan. Siapa yang telah membantunya menaikkan perempuan paruh baya.

Banyak cerita memang daerah itu banyak keanehan yang terjadi. Entah itu seorang malaikat atau alien yang membantunya.

Bukan hanya sekali, tapi banyak kali orang orang yang mengalami kejadian serupa. Seperti ditolong seorang malaikat. Kadang juga membuat bulu kuduk berdiri.

Namun tidak bagi Baek Hyeon.

Ini bukan kali pertama ia mendapatkan keanehan. Beberapa waktu lalu juga ia sempat memergoki seorang lelaki melesat dengan kecepatan tinggi menyelamatkan orang yang akan kecelakaan hingga bisa terhindar dari kecelakaan.

Keanehan sekarang, ia melihat langsung perempuan itu dipangku dan di masukkan kedalam mobil secepat kilat.

***

Baek Hyeon, terpaksa mengundurkan jadwal peresmian perusahaannya yang ke 4 yang sejatinya ia akan resmikan di Jeonju.

Perempuan paruh baya yang ia tabrak dibawa ke Gil Medical Center, Universitas Gachon.

Sudah 16 jam Aera tak sadarkan diri. Baek Hyeon dengan sabar menunggunya. Ia sebetulnya bisa memanggil ajudannya untuk menggantikannya. Namun hari itu kebetulan ia dapet jadwal tidak didampingi siapapun. Itu aturan keluarganya dari papahnya, Suh Hoon. Satu hari di hari Selasa, ia tidak boleh didampingi siapapun termasuk sekretaris nya. Tidak ada supir di hari Selasa, tidak ada ajudan dan semua harus dikerjakan sendiri. Menyupir sendiri, makan ambil sendiri. Bahkan sampai mencucipun harus sendiri.

16 jam waktu terbuang begitu saja. Hingga akhirnya papahnya Suh Hoon mendapat kabar kalau Baek Hyeon belum sampai di Jeonju.

Suh Hoon, papahnya Baek Hyeon menelpon. Dengan nada marah.

"Hallo, Baek Hyeon, Kamu bagaimana mewarisi perusahaan, sedangkan disiplin waktu saja kamu tidak bisa"

"Maafkan pah, ada kendala di jalanan"

"Kendala apa lagi, itu pasti akal akalanmu saja"

"Saya baru tabrakan"

"Apa, kamu tabrakan? Dimana?"

Bagaimanapun ayahnya mengkhawatirkannya. Ibunya Baek Hyeon, Ae Ri mendengar Suh Hoon berteriak kecelakaan.

"Siapa yang kecelakaan?"

"Baek Hyeon"

Semua anak anak Suh Hoon yang berkumpul diruang makan terhenti makannya.

"Kenapa dengan Baek Hyeon?"

"Dia kecelakaan"

"Tuh Khan papah sih, mengapa ada ajudan kalau Baek Hyeon harus membawa mobil sendiri, bagaimana kalau terjadi apa apa dengan dia"

"Sudah sudah, dia tidak apa apa, dia yang menabrak orang, bukan ditabrak"

"Bagaimana kondisi yang ditabrak?"

Baek Hyeon me live kan kameranya. Terlihat ia disamping kamar pasca operasi Aera. Lukanya cukup serius. Batang ranting itu menancap di paha Aera, dan ada sedikit merobek di pelipis kepalanya.

"Bagaimana ceritanya kamu bisa menabrak orang. Kamu harus hati hati. Kamu Khan sudah punya SIM"

"Kabut yang tebal pah, tidak bisa terlihat"

"Pokoknya kamu harus bertanggung jawab penuh atas musibah ini, termasuk membiayai korban, dan selama setahun kamu harus menyantuninya.

Memang keluarga Suh Hoon, termasuk keluarga yang cukup perhatian. Suh Hoon sendiri telah mendirikan perusahaan dengan jerih payahnya dan keringat juga darah dan air mata.

Makanya ia tidak pernah berbuat semena mena terhadap orang lain. Ia ingin mewariskan usahanya kepada anak anaknya. Dan Baek Hyeon termasuk salah satunya yang akan menjadi CEO di salah satu perusahaan miliknya.

Baek Hyeon telah kuliah di Amerika serikat, dan kini ia sedang digembleng dan dididik secara mandiri untuk mengelola perusahaannya.

Sementara itu Chun Hee, yang tengah menyiapkan skripsinya juga merasa heran. Tidak biasanya ibunya belum pulang. Biasanya jam segini ia sudah pulang.

Chun Hee, segera menggantikan ibunya merawat papahnya, Akasaka. Biasanya ibunya sendiri yang memandikan, memberi pakaian juga menyuapi makanan. Tapi karena sudah 16 jam ibunya tidak pulang maka ia menggantikannya.

"Ibumu kemana nak?"

"Gak tahu pah, seharusnya ia sudah pulang"

"Coba kamu susul ke pasar"

"Ya, nanti setelah papah makan"

Dengan telaten Chun Hee menyuapi papahnya.

Semuanya berubah setelah papahnya lumpuh. Dulu ketika papahnya masih bisa bekerja, semuanya serba enak. Mobil ada, liburan sering dan makan selalu makanan enak enak.

Kini separuh lebih uang pensiunnya digunakan untuk berobat papahnya sendiri.

Dan adiknya Chun Ae, malah tertunda pendidikan nya. Ia harus keluar dari sekolahnya. Agar Chun Hee bisa melanjutkan kuliah maka Chun Ae harus keluar.

Chun Ae sempat kesal dengan keputusan Akasaka, ayahnya yang lebih memilih Chun Hee untuk melanjutkan kuliah daripada dirinya. Alasannya Chun Hee selalu berprestasi di sekolahnya.

Sementara itu di Rumah Sakit, Baek Hyeon masih menjaga Aera.

Aera sudah siuman.

Segera ia tersadar.

"Saya dimana ini"

"Bentar Bu ya, saya panggilkan anak ibu"

"Anak, siapa?"

"Tuh yang di balik kaca"

"Oh itu bukan anak saya, itu yang menabrak saya"

"Hah, yang menabrak ibu? Tapi dia baik sekali. Tadi dia yang memangku ibu dari mobilnya"

Memang Baek Hyeon, tadi terlihat panik sampai sampai dia tidak menunggu ranjang berjalan, dia sendiri yang memangku Aera dibawa ke ruang gawat darurat.

Suster itu menyuruh Baek Hyeon masuk.

"Nak, tolong telpon anak saya Chun Hee, agar segera kesini"

"Saya harus bilang apa Bu?"

"Udah tak usah bilang kecelakaan tabrakan, bilang saja terjatuh"

"Iya baik Bu, nomornya dimana"

"Di pakaian saya tadi ada tas, disitu ada kartu namanya"

Baek Hyeon membuka tas Aera. Alangkah terkejutnya, didapati tas Aera yang hanya beberapa uang kecil didalamnya.

Didalamnya juga Baek Hyeon melihat secarik kartu nama. Disitu tertulis Chun Hee dan nomor telponnya. Chun Hee ternyata Nyambi berbisnis kecil kecilan untuk membayar sedikit uang kuliahnya. Fashion designer, dan guru private les bahasa Inggris, juga mata kuliah lainnya.

Chun Hee terkenal pintar. Semua mata kuliah dia kuasai dengan baik IPK nya saja 4. Cum Laude sebentar lagi didapatnya.

Sementara itu Jinsil ui yeong ung melesat, ia yang selama ini membantu banyak orang.

Tak terkecuali dengan Chun Hee. Ketika ia berada di rumahnya dan hendak mencari ibunya. Ditengah jalan ia diganggu oleh anak muda berandalan. Tetapi jinsil-ui yeong-ung membantunya, ia membentikkan jarinya mengangkat ember dan disiram kan ke pemuda itu. Tentu saja tidak terlihat ada yang mengambil ember itu. Chun Hee merasa heran tiba tiba ada ember terbang dan menyiram pemuda itu. Chun Hee ketakutan. Takut makhluk halus mengikutinya. Padahal jinsil-ui yeong-ung yang telah membantunya.

Ia setengah berlari terbirit birit.

Dan jinsil-ui yeong-ung juga yang menggodainya dengan membentikkan jarinya dan Chun Hee terpeleset jatuh.

Selain pahlawan, jinsil-ui yeong-ung juga jail. Suka godain orang. Terlebih Chun Hee sering digodanya.

Wanita cantik calon sarjana.

jinsil-ui yeong-ung tinggal diatas apartemen. Bukan di apartemen, tapi diatasnya. Ada tangga yang hanya terlihat oleh orang tertentu saja yang dikehendakinya. Entah ia punya Missi apa, tapi yang jelas ia bukan makhluk bumi.

Sementara Chun Hee ia segera ke pasar. Ia menanyakan ke orang orang, ternyata seharian ibunya tidak terlihat, dan tidak berjualan. Ia juga panik dan kaget. Tapi untunglah ada panggilan telpon.

Ia dihubungi oleh Baek Hyeon.

"Kamu Chun Hee?"

"Aku Baek Hyeon, ibumu ada di rumah sakit, ia ... eeuu terjatuh"

Ada perasaan lain tatkala ia berbohong, membohongi Chun Hee.

"Rumah Sakit mana?"

"Gil Medical Center, Universitas Gachon"

Chun Hee keheranan dan bingung, bagaimana ibunya bisa dibawa ke rumah sakit mahal itu. Baginya biaya rumah sakit itu mahal.

Tapi ia segera ke Gil Medical Center.

Sesampainya disana ia langsung menemui ibunya.

"Ibu, ibu kenapa?"

"Tidak apa apa nak, hanya pusing saja dan ibu terjatuh, menimpa kayu, dan kayunya masuk ke paha ibu, untunglah nak Ada Baek Hyeon yang membantu ibu"

Aera tetap berbuat baik. Padahal kalau seandainya Chun Hee tahu kalau Baek Hyeon yang menabraknya pasti akan memarahinya.

"Tapi kok kaki ibu diperban dan di gip begini, pasti ini sangat parah"

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height