MY SEXY EDITOR/C14 Chapter 14
+ Add to Library
MY SEXY EDITOR/C14 Chapter 14
+ Add to Library

C14 Chapter 14

Demi menghilangkan pikiran yang semakin liar Ilene langsung mandi keramas pakai batu kerikil dan pasir. Bukan pakai shampo sejuta umat—beli satu gratis satu.

Ilene menggigit pisang goreng yang bundanya goreng sore ini. Bundanya dan Papa sering minum teh di sore hari atau pagi hari, sambil bersantai di teras samping dan membicarakan hal random hingga masa depan anak-anak mereka. Walau semua anaknya sudah besar, sebentar lagi dirinya dan Darris sudah bisa punya penghasilan sendiri. Ilene tak meyangka, jika jalan rezekinya melalui tulisan. Dari kecil ia memang suka sekali merangkai kata dibandingkan dengan Darris yang lebih suka ilmu eksak. Bagi Ilene ilmu eksak itu bikin pusing, ia lebih memilih merangkaia ribuan kata daripada membuat PR Matematika. Dulu, saat sekolah dab pelajaran bahasa Indonesia Ilene selalu memdapat nilai lebih. Saat tugas membuat puisi atau membacakan puisi atau membuat cerpen Ilene orang pertama yang mengumpulkan dan juga mendapatkan nilai terbaik.

Ilene membuka kembali laptopnya sebelum ia kembali membuat laporan ke Moon.

"Sumpah kalau si Moon masih marah-marah fiks dia mau mati cepat."

Ilene melihat file yang ia simpan. Dan membaca ulang jangan sampai ada typos. Moon adalah manusia perfect yang tak boleh ada kesalahan sedikitpun. Jangan sampai hasilnya yang sempurna Moon katai sampah hanya karena typo sebiji. Hufh, Ilene terkadang bangga dengan dirinya sendiri. Pantasnya ia mendapatkan piala Oscar sebagai manusia paling sabar abad ini.

Tentang : Luna dan Jack Na-ina.

Hi Moon,

Semoga harinya menyenangkan 🤗💋🥰.

Sudah saya buat sebagus versi saya. Tapi jika masih ada yang kurang tolong beritahu saya. Tapi bisakah, kamu jangan merendahkan hasil saya nanti🥺🥺🥺🥺🥺.

4 jam saya bolak-balik kamar mandi panas dingin menulis adegan erotis, dua teko minuman dingin habis. Perut saya sampai kembung banyak minum air karena ceritanya terlalu hawt.

Berikut saya lampirkan yang sudah saya revisi mati-matian.

Regards,

Gigi Kelinci.

Ilene menarik napas panjang, lega walau ia belum tahu balasan tajam seperti apa yang akan Moon beri. Ilene tahu, Moon itu tak punya hati. Bahkan, lebih baik Ilene jatuh cinta pada Jack yang kejam daripada Moon yang seperti bukan manusia. Wait! Jatuh cinta? Maksudnya Ilene nyaman hanya sebatas itu.

Gadis itu mulai mengemas dua teko sirup orens dingin yang rasanya sudah tak karuan, bungkusan makanan ringan sebagai peningkat mood. Ada bungkusan ice cream, coklat batangan, botol yoghurt. Semua kesukaan Ilene ia makan jika ingin menulis. Dan Ilene rasa ini seperti kebiasannya yang sulit dipisahkan nanti.

Ilene keluar dan buang sampah. Melihat kedua orang tuanya dari kaca penghalang bundanya yang tertawa dan memukul lengan ayahnya. Apa memang semua wanita tertawa harus ada bagian yang dipukul? Bahkan sampai dijambak hingga tewas?

Ilene masuk lagi ke kamar membawa sapu dan mengemas kamarnya. Malam nanti, ia akan melanjutkan skripsi miliknya yang sudah berjalan ke pembimbing dua. Dan Ilene baru tahu, jika pembimbing satu dan dua adalah dua manusia yang bertolak belakang. Dan mahasiswa yang jadi korban menuruti apa maunya.

Ilene melihat ponselnya. Moon itu dia. Gadis itu langsung mencampakkan sapu da berlari untuk melihat balasan Moon.

Tentang : Ya

Dear Gigi Kelinci,

Saya sudah melihatnya. Sebentar lagi saya cek. Terima kasih, sudah berkerja keras. Percayalah usahamu sekarang tidak akan sia-sia. Selalu ingat Candy dan Crystal.

Yours,

Moon.

"Moon kesambet apa, dia nggak marah-marah mana manis bangat katanya. Sempat juga dia bilang makasih." Moon yang berkata dengan sopan itu jadinya aneh. Karena sudah terbiasa dengan mulut tajam Moon Ilene tak suka mendapatkan pesan Moon yang bernada datar seperti itu. Oh, apakah dirinya kelainan? Lebih suka ditindas?

Tentang : Curiga 🤔🤔🤔🤔🤔

Hi Moon,

Saya mendapati kamu lain sekali hari ini? Apa kamu sedang tidak mood.

Jujur saya sudah terbiasa dengan mulut kamu yang jahat san saat kamu bersikap seperti orang normal malah saya merasa saya yang gila. Tolong katankahlah ada apa ini? 😱😱😱😱😱😱

Regards,

Gigi Kelinci.

Tentang : Geleng-geleng kepala

Dear Gigi Kelinci,

Saya tahu kamu memang bodoh dan otakmu dangkal. Tapi saya suka kejujuran kamu. Cerita itu belum saya cek, jangan merasa heran karena nanti ada saja yang kurang. Saya sudah sangat mengenal dirimu. Pastikan kamu tidak bunuh diri nanti.

P.S. : Candy dan Crystal selalu menunggumu.

Yours,

Moon.

"Jual trus nama anak. Kenapa nggak sekalian dipatenkan biar nggak ada yang berani pakai nama itu lagi?"

Ilene jadi misuh-misuh. Nah ini Moon yang ia kenal selama ini, Moon yang selalu membuatnya misuh-misuh bahkan sampai ingin menggigit bantal karena gemas dengan tingkah Moon. Ilene sudah berjanji, jika sudah menjadi penulis best seller dan banyak uang, Ilene yang langsung melemparkan uang di wajah Moon. Ini dendam dan juga janji yang membuat Ilene bersabar hingga kini lagian berkat Moon banyak sekali ilmu yang ia dapatkan. Tapi pembalasan pakai lempar uang rasanya sepadan dengan mulut jahat Moon.

Tentang : Sedikit Muak!

Hi Moon,

Baiklah saya tunggu. Saya juga mau mengerjakan revisi skiripsi yang makin menumpuk. Saya harap naskah Luna tidak terlalu banyak revisi.

Regards,

Gigi Kelinci.

🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯

Ilene semakin gelisah. Biasanya Moon cepat sekali membalas email yang ia kirim. Tapi dua hari Moon tidak membalas pesan miliknya membuat Ilene berpikir yang aneh-aneh. Apa Moon sakit? Apa Moon kena penyakit kista? Apa Moon sedang banyak masalah? Atau Moon yang sudah memblokir dirinya karena tulisannya tak sesuai dengan permintaan Moon.

Hari ini, Ilene datang lagi bimbingan. Tapi karena Moon ia tidak bersemangat seperti biasa. Bahkan, Kayvan yang rajin memberinya pesan seolah hilang ditelan bumi. Apa mereka orang yang sama? Apa Ilene harus pergi ke rumah Kayvan? Tapi bukankah dirinya bukan siapa-siapa? Kenyataan menampar Ilene telak. Ia benci kenyataan, terlebih ia benci status.

Ilene kesepian tanpa Moon. Benar, Moon seperti namanya bulan yang mampu menerangi dan menghangatkan dirinya.

Moon siapa kamu sebenarnya? Moon, di mana kamu sekarang?

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height