Perfect Cool/C1 Hero
+ Add to Library
Perfect Cool/C1 Hero
+ Add to Library

C1 Hero

Keanu berhasil keluar dari jendela rumah tanpa ketahuan. Ia mengendap di antara kendaraan tamu yang hadir di acara perkenalannya dengan calon tunangan pilihan ibunya. Bisa-bisanya di jaman modern ibunya masih menjodohkan dirinya. Jika ketahuan teman di sekolah. Apa kata mereka nanti. Prestasi gemilangnya akan tercoreng.

Sampai di jalan Raya tak nampak Boy yang telah berjanji akan menunggunya. Terpaksa, ketimbang ia ketahuan dan tertangkap, Keanu memilih berjalan kaki agak jauh dari rumah. Sampai di jalan yang agak sepi Keanu membuka aplikasi untuk memanggil taksi. Namun entah bagaimana seseorang melintas di depannya dan merebut ponselnya.

"Hoy, maling! Berhenti!" teriaknya.

Sial. Lokasi yang sepi membuat maling itu leluasa melarikan diri. Namun Keanu tak menyerah ke ujung dunia pun akan ia kejar.

"Berhenti kataku! " teriak Keanu lagi.

Maling itu memasuki perumahan dan gang sempit hingga sampailah di sebuah lokasi yang agak berantakan dan rumah yang tak layak huni. Begitu melihat beberapa lelaki di sana Keanu pikir ia bisa minta tolong kepada mereka. Anehnya maling itu berlari ke arah mereka. Setelah dekat Keanu baru paham jika gerombolan lelaki tersebut adalah komplotan para pencuri.

"Punya nyali juga kamu," ucap salah satu di antara kelima lelaki di hadapan Keanu.

"Maaf Bang, aku butuh handphone-ku," sahut Keanu kepalang tanggung.

Mereka berlima tertawa. Maling yang tadi menjambret handphone-nya menampakkan benda tersebut di tangannya.

"Handphone ini kini milik kami. Kamu kan orang kaya. Pulang sono minta lagi ma ortu. Iya enggak. Ah ha ha. " tawanya.

"Maaf bang, ayahku gak ada. Jadi plis balikin hapeku." Keanu masih berusaha sopan.

"Nih, anak masih ngeyel ya. Kamu ngerti kata kata kita apa kagak. Anak seumur jagung udah berani ngelawan... Ngelawak kamu. Hahaha." Tawa kelimanya pecah lagi.

"Plis bang. Atau aku lapor polisi," sahut Keanu mengancam. Ia pikir kelima orang yang nampak seperti preman pasar itu akan takut. Nyatanya mereka malah marah dan memukuli Keanu.

"Kurang ajar nih anak, berani kamu ya!"

Keanu langsung mendapat pukulan di wajahnya. Tak terima wajah tampannya bonyok. Keanu berusaha membalas pukulan mereka. Namun apa daya, Keanu yang hanya punya jurus pukulan asal kena. Kalah telak pada kelima preman tersebut.

"Bang. Gak boleh keroyokan lo," tegur seorang gadis seumuran Keanu. Ia ditemani seorang gadis lain yang nampak tak asing bagi Keanu.

Deg.

Jantung Keanu terasa berdebar. Waktu seolah terhenti. Dunia tiba tiba terasa damai dan tentram. Firasat inilah yang selama ini ia tunggu. Dengan penuh harap Keanu berusaha melihat ke arah gadis itu. Dia kah gadis yang selama ini ia tunggu?

"Cewek jangan ikut campur," ucap salah seorang preman.

"Ya gak bisa bang. Aku terlanjur liat, aku harus apa coba." Gadis itu berucap dengan sangat tenang dan tanpa rasa takut. Minimnya penerangan membuat wajahnya tak begitu terlihat. "Apa aku boleh teriak sekarang. Tolong... Tolong!" teriakannya membuat komplotan itu panik. Namun salah seorang diantaranya berusaha membungkam mulut gadis itu.

Keanu sudah mengira gadis itu tak akan selamat. Namun siapa sangka, dalam gerakan yang gesit ia mengelak dan menendang preman tersebut. Keanu terpukau sama sekali tak menyangka gadis itu pandai bela diri.

"Jangan sok jagoan. Jangan salahkan abang jika wajahmu jadi hancur," ucap lelaki yang menjambret Handphone Keanu. Ia menyerang gadis itu.

Sekali lagi dengan gerakan terlatih ia melawan dan membuat lawannya babak belur. Handphone milik Keanu terjatuh dari sakunya.

"Hape-ku!" teriak Keanu.

Mendengar teriakannya, gadis itu memungut handphone Keanu sambil menendang orang berikutnya yang coba melawannya. Terdengar suara orang-orang mulai berdatangan membuat para preman itu melarikan diri.

"Ada apa?" tanya masyarakat yang baru berdatangan.

"Maling bang." ucap Keanu.

"Lari kemana? "

"Ke sana. " tunjuk Keanu ke arah gelap dimana kelima preman itu melarikan diri. Masyarakat langsung menuju tempat yang ditunjuk.

"Nih, handphonenya." Gadis itu menyerahkan handphone Keanu.

Kembali, dunia terasa hanya ada mereka berdua. Keanu bisa merasakan degup jantungnya yang tak karuan. Bidadari-nya kini telah datang. Cinta yang selama ini ia tunggu telah muncul di hadapannya.

"Makasih," ucap Keanu. Saat jarak diantara mereka menipis Keanu menyadari kecantikan alami gadis di hadapannya.

"Jangan cuma bilang makasih. Lelaki kok lemah," ucap gadis yang tidak diketahui namanya itu.

Apa? Lemah? Keanu dikatakan lemah oleh perempuan? Harga diri Keanu terasa dibuang ke laut. Apalagi kata itu terlontar dari gadis yang mampu menggoyahkan hati dan mendamaikan dunianya.

Keanu hendak protes namun gadis itu telah pergi bersama temannya. Ia berusaha mengejar, Keanu lupa menanyakan namanya. Sayang, keduanya sudah naik taksi. Saat itulah handphonenya berdering. Telepon dari Boy.

"Kamu kemana sih, aku hampir celaka nunggu kamu," sahut Keanu kesal.

"Oke aku tunggu di sini. Gak pakek lama. Entar kamu kupecat jadi teman," sungut Keanu kemudian mematikan handphonenya.

Sambil duduk menunggu Keanu ingat lagi kejadian sebelumnya. Terutama di bagian ketika dirinya dikatakan lemah. Sepertinya ia harus berlatih bela diri agar tidak memalukan jika bertemu dengan gadis itu kembali. "Sial," sungut Keanu menendang kaleng kosong di depannya.

Dug.

"Aww," ringis Keanu saat kakinya dipukul pakai tongkat oleh seorang nenek yang kebetulan lewat.

"Kenapa mukul nek?" tegur Keanu.

"Pilih nggak tuh kaleng. Kalau enggak nenek pukul lagi," ancam sang nenek sambil mengayunkan tongkatnya.

Keanu memilih mengalah. Ia mengambil kaleng bekas cola lalu melemparnya ke dalam tong sampah. Melihat Keanu telah melakukan permintaannya nenek itu pergi seraya mengomel.

"Tampan kok suka buang sampah sembarangan. Kalau aku gadis gak bakalan ku jadikan pacar," omelnya.

Keanu hanya bisa garuk-garuk kepala mendengar omelan sang nenek. Sungguh malam yang penuh dengan kesialan. Mungkin ini karma karena ia telah melawan dan mengecewakan ibunya.

Tin. Tin.

Motor Boy berhenti tepat di depannya.

"Ayo buruan naik. Kalau kagak entar tampannya pindah ke mukaku," goda Boy seraya menyerahkan helm ke tangan Keanu.

"Semua ini gara gara kamu, aku jadi ketiban sial," sungut Januar.

"Gak usah marah marah. Telat gini, aku tetap pahlawan buatmu. Pahlawan yang nyelametin pangeran dari pernikahannya dengan ratu si buruk rupa," celoteh Boy.

Keanu langsung memukul helm Boy.

"Kebanyakan nonton sinetron," ucap Keanu.

"Santuy Bro" ucap Boy tertawa seraya mengendarai motornya membelah jalanan yang padat.

Keanu, cowok paling dibicarakan di kalangan remaja. Memiliki segudang prestasi dengan tampilan fisik nyaris sempurna. Impian semua lelaki dan dambaan para wanita. Malam itu, untuk pertama kalinya melarikan diri dari rumah. Tanpa ia sadari sikapnya itu mengundang malapetaka dan mengungkap jati dirinya yang sebenarnya.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height