Perfect Cool/C2 Misi
+ Add to Library
Perfect Cool/C2 Misi
+ Add to Library

C2 Misi

Keanu melangkah seraya menutup telinganya dengan headset. Teriakan para siswi yang memanggil namanya bisa tergantikan dengan suara musik. Boy yang setia di sisinya sibuk memakan snack.

"Kak!"

Keanu berhenti mendadak. Seorang siswi cantik menghadang langkahnya. Keanu melepas headset.

"Ada apa?" tanyanya datar.

Gadis dihadapannya terlihat salah tingkah. Namanya Maharani, siswi kelas 2 IPA. Tahun ini ia terpilih sebagai juara putri sekolah unggulan. Sebagai siswi terbaik di sekolahnya. Gadis itu hanya memilin ujung seragamnya dengan wajah menunduk.

Keanu mendesah. Ia paling kesal jika berhadapan dengan orang yang tidak jelas apa keinginannya. Jadi ketimbang membuang waktu, Keanu memilih melangkahkan kaki kembali.

"Kak Ken, sebentar." Maharani menahan lengan Keanu.

"Lepas. Gak sopan," sungut Keanu, membuat Maharani langsung melepas pegangannya.

"Anu, apa kakak nanti malam gak ada acara? " tanyanya.

Keanu mengernyit. Mulai berpikir kemana arah pembicaraan gadis disampingnya itu.

"Gak ada, emang napa? " tanya Keanu.

"Aku ingin mengajak kak Ken makan. Tapi jangan salah paham. Cuma mau ngucapin terima kasih karena telah kasih semangat ikut kompetisi sekolah. "

Keanu terdiam. Ia akui memang dialah yang mendukung Maharani saat gadis itu meminta pendapatnya apakah akan ikut kompetisi itu apa tidak.

"Mau dong. Hitung-hitung ganti menu males makan di kos mulu. " bisik Boy.

Keanu menatap Maharani. Membuat gadis itu langsung salah tingkah. Mereka bertiga tak menyadari jika pembicaraan itu jadi pusat perhatian semua siswa.

"Boleh juga deh, dimana?" tanya Keanu.

Hampir saja Maharani ter-pekik kegirangan. Tak menyangka ia bisa mengajak makan seorang Keanu.

"Di cafe cinta ya kak, di sana menu makanannya juga banyak. Besok siang jam satu," ucap Maharani.

Keanu mengangguk.

"Tapi jangan ngarep aku jemput ya. Ketemu di lokasi langsung," sahut Keanu.

"Oke deh kak," ucap Maharani berlalu.

"Loh, lo gak bilang kalo aku ikut?" tegur Boy.

Keanu menggeleng. "Lupa. "

"Atau pengin sengaja berduaan sama Maharani? " tanya Boy.

"Yang bener aja. Aku gak ada rasa ma dia. Emang aku murahan apa, cewek mana aja ku-embat," ucap Keanu galak.

"Ampun yang mulia, hamba hanya bertanya," ucap Boy tertawa. Ia paham betul jika rumus cinta Keanu sangatlah rumit.

Cantik, kaya, pintar, sexy dan perfect bukanlah tipe Keanu. Semua cewek mana pun dengan latar belakang apa pun bisa menjadi ceweknya. Yang penting kehadiran gadis itu bisa membuat hatinya yang beku berdebar dan menghangat. Saat Keanu marah, gadis itulah yang menjadi pendinginnya. Jika Keanu sakit dan menderita gadis itulah yang sanggup menjadi obatnya. Tapi Boy tak mengerti dari sekian banyak gadis di sekolah ini tak satu pun dari mereka yang membuat hatinya berdebar dan tertarik. Entah kemana hati Keanu itu berada. Sampai demi menunggu gadis itu datang Keanu tak pernah sekalipun pacaran. Sementara Boy, ia sudah pacaran untuk yang ketiga kalinya.

Brakk.

"Aduh," lenguh Keanu.

Melihat ada yang membentur Keanu beberapa siswi langsung berkerumun. Sebagian ada yang menyalahkan si penabrak.

"Kak Ken, gak apa apa? " tanya seseorang.

"Sini kak, aku bantu bangun," ucap yang lain.

"Eh, jangan ada yang berani sentuh!" teriak Boy seraya memapah Keanu untuk berdiri. Dilihatnya siku sebelah kananya berdarah. Namun Keanu tak peduli. Ia merasa kasihan pada gadis yang menabraknya yang kini menerima makian dari beberapa siswi.

Gadis itu memilih beberapa buku yang berserakan. Tampaknya buku yang dibawanya terlalu banyak sehingga tak melihat ada Keanu.

"Permisi! " teriak Keanu menyibak kerumunan.

Tanpa perlu pikir panjang ia memilih buku yang berserakan dan menyerahkannya pada gadis yang berjongkok di depannya. Kacamatanya lumayan tebal. Dengan jelas Keanu bisa melihat genangan air mata yang tertahan di sana.

"Dia sengaja menabrakmu kak!" teriak seseorang.

"Ya, itu hanya akal akalannya saja supaya bisa dapat perhatianmu kak," timpal yang lain.

Keanu tak menggubris. Ia lanjut memilih semua buku dan kembali menyerahkannya kepada gadis yang Keanu tak tahu siapa namanya. Hanya saja wajah gadis itu mengingatkannya pada peristiwa malam itu. Dimana ia dikatakan cowok lemah.

Ya, benar gadis dihadapannya inilah yang menemani gadis yang telah menolongnya. Pantas saja malam itu Keanu tidak merasa asing dengan wajahnya. Ternyata ia masih satu sekolah. Lantas, apakah temannya itu juga satu sekolah. Keanu hendak menanyakan, sayang gadis itu keburu pergi karena terus dituduh yang bukan-bukan oleh fans Keanu.

"Kau kenal dia Boy? " tanya Keanu.

"Kenal lah. Dia mantanku," sahut Boy cengengesan.

"Apah? " kejut Keanu.

"Namanya Santi kelas 2 Ipa temannya Maharani. Dia pacar pertamaku. Aku putus karena orangnya gak asik. Serius banget. Gak ada asik asiknya pacaran ma dia," cerita Boy.

"Emang pacaran hanya untuk asik asikan. Gila kau," ucap Keanu.

"Ya aku bedalah ma kamu Ken. Bagiku mah. Kalau suka ya jadian aja. Kalau sudah gak suka, ya mau gimana lagi. Putus saja," sahut Boy.

Keanu geleng-geleng kepala.

"Mulai sekarang aku minta kau balik lagi sama Sinta," pinta Keanu.

"Wadadidaw," sahut Boy reflek.

"Ini misi buatmu."

Boy menggeleng.

"Aku bayar," ucap Keanu lagi.

Kali ini Boy langsung mengangguk. Mereka berdua berjalan ke UKS selama perjalanan keduanya berdiam diri dan sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Keanu hanya melamun saat sikunya diobati oleh petugas UKS. Pikirannya kembali sibuk membayangkan wonder women-nya yang Ayu. Entah siapa namanya. Dimana rumahnya. Dan dimana bisa menemuinya. Sedangkan Boy pergi ke kantin membeli minuman.

Keanu menghela napas. Tersenyum sendiri dan kadang mengacak rambutnya kesal. Mengapa pertemuan pertamanya dengan gadis itu justru di saat dirinya terlihat lemah. Harusnya gadis itu yang butuh pertolongan dan Keanu-lah yang menolong. Ini malah terbalik. Pertemuan pertama yang sama sekali tidak sesuai impian Keanu.

"Kak, sudah," ucap siswa yang sedang bertugas di UKS.

"Makasih ya!" sahut Keanu.

"Oh. Iya kak. Ini, kali aja kakak mau hadir," siswa yang ternyata anggota OSIS itu menyerahkan selembar pengumuman tentang penggalangan dana di sekolah. Keanu menerimanya.

"Oke," sahutnya datar.

Keanu pun melangkah pergi. Saat melihat Boy membawa minuman kaleng Keanu membuang selebaran itu ke tempat sampah. Lalu mengambil salah satu minuman di tangan Boy.

"Tadi serius kan mau bayar aku asal jadian sama Santi?" tanya Boy.

Keanu mengangguk.

"Misi kamu itu mengorek informasi dari dia. Nanti aku jelasin misi mu. Yang penting kamu harus balikan ma dia," terang Keanu.

"Okey, siap. Tenang saja. Sebagai agen CIA profesional. Misi akan dijalankan dengan baik. " sahut Boy dengan gaya seorang agen rahasia.

"Duduk Boy, jangan bikin aku malu," bisik Keanu seraya menendang lutut Boy dengan pelan.

***

Di tempat lain Gadis duduk sembari memperhatikan cincin pertunangan yang diterima orang tuanya. Ia tidak menyangka akan dijodohkan. Parahnya lagi Gadis tidak tahu siapa tunangannya itu. Menanyakan namanya saja Gadis merasa enggan. Ia hanya merasa aneh, belum diputuskan apakah mereka sepakat untuk bertunangan atau tidak ayahnya malah menerima cincin tersebut lebih awal. Itu bukan sesuatu yang biasa, karena adat pertunangan jawa tidak seperti itu. Jika sepakat baru ada acara tukar cincin. Namun ayahnya beralasan sengaja membawanya agar ia bisa mempertimbangkannya.

"Cie, yang dapat cincin," goda Santi.

Gadis mendelik. Ia semakin kesal sahabatnya itu menggodanya.

"Diam kagak nih," ucap Gadis kesal.

Santi hanya tertawa.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height