Perfect Cool/C7 Tunangan
+ Add to Library
Perfect Cool/C7 Tunangan
+ Add to Library

C7 Tunangan

Matahari baru saja terbit. Tapi laras sudah sibuk di dapur. Tidak seluruh keluarga besar Hadiningrat akan berkumpul hari itu untuk menyambut kedatangan tamunya. Hanya Bagus Jiwo kakak tertuanya saja. Kebetulan ia tinggal di Bandung, jadi agak dekat dengan tempat tinggal Laras ketimbang yang lain.

Bagus Jiwo datang bersama isteri dan anak perempuannya. Isterinya bernama Anggun ia langsung datang ke dapur untuk membantu Laras. Sementara Jingga putrinya duduk di kursi tamu seraya melihat-lihat keadaan. Ini baru pertama kalinya ia datang berkunjung.

"Loh, Jingga ikut ya? " sapa Laras.

"Iya Tan. " Jingga mencium punggung tangan Laras.

"Bisa bantu Tante bangunin Ken?!? Dia di kamar atas. Sepertinya dia kesiangan. Tante minta tolong ya! " pinta Laras. Lupa kalau Jingga belum pernah bertemu maupun berbicara dengan Keanu. Tapi karena ini pertama kalinya ia dimintai tolong, Jingga tak dapat menolaknya.

Ia naik ke lantai atas dengan perasaan sungkan. Tapi Keanu kan sepupunya, kenapa ia harus malu. Toh ibu bilang umur mereka masih tak beda jauh.

Tok. Tok. Tok.

"Ken! Disuruh bangun dan bersiap oleh tante! " teriak Jingga.

Tak ada sahutan. Ia mengetuk pintu lagi. Sepertinya Keanu memang terlelap. Terpaksa Jingga membuka pintu yang memang tidak dikunci itu. Agak ragu ia melangkah, soalnya Jingga belum pernah masuk ke kamar cowok. Dan ini adalah yang pertama kalinya. Jingga berharap sepupunya itu anak yang baik, tidak usil dan nakal seperti Teddy teman sekolahnya yang ngeselin.

Setelah masuk Jingga melihat ke seluruh ruangan yang ternyata sangat rapi. Padahal temannya bilang biasanya kamar cowok itu berantakan dan pengap. Tapi ini sangat rapi dan wangi. Sebelum membangunkan Keanu, ia tak sengaja melihat pigura berisi foto tante Laras dan Keanu. Hampir saja Jingga terpekik. Tidak menyangka jika wajah Keanu mengingatkannya pada pemeran drama korea. Betul apa kata ayahnya. Jingga akan sangat menyukai Keanu karena ayahnya tahu Jingga fans berat apapun tentang Korea.

Jingga menaruh pigura. Ia tak sabar melihat Keanu yang asli. Dilihatnya seseorang yang masih meringkuk di bawah selimut, dengan cara apa ia harus membangunkannya. Jingga duduk di pinggir dipan dan menggoyang lengan Keanu pelan.

"Ken! Tante laras bilang kau harus bersiap," ucap Jingga pelan.

"Hem. Bentar lagi Bu," sahut Keanu dengan suara serak khas bangun tidur.

"Ken, kau disuruh segera bersiap sama Tante," ucap Jingga lagi.

Mendengar kata Tante laras, Keanu terkejut. Ternyata yang membangunkannya bukan ibunya. Ia langsung menyibak selimut dan melihat siapa yang membangunkannya. Sinar matahari yang menembus jendela membuat mata Keanu silau. Hingga ia menguceknya berulang kali. Rambut coklatnya berantakan. Beruntung aroma maskulinnya masih menempel meski baru bangun tidur.

Keanu menatap gadis asing dihadapannya. "Ka... Kamu? " ucap Keanu menggantung.

"Kenalin aku Jingga sepupumu," ucapnya seraya tersenyum lebar.

Keanu menjabat tangan gadis di depannya.

"Sepertinya kita belum pernah ketemu? " tanya Keanu lagi.

"Ya iyalah. Tante Laras tak pernah membawamu berkumpul kecuali hari raya kemarin. Dan saat itu, aku ada di rumah nenek. Jadi hanya ayah dan ibu yang hadir, " jelas Jingga.

Keanu mengangguk. Ia merasa aneh saja. Pagi ini ia dibangunkan gadis asing yang ternyata sepupunya sendiri. Ia kira ada fans beratnya yang nyasar ke kamarnya.

"Aku mandi dulu ya Jingga," pamit Keanu mengambil handuk dan menuju kamar mandi.

"Oke, sampai ketemu di bawah," sahut Jingga.

***

Keanu menatap dirinya di cermin.

'Anak Haram'.

Kata itu kembali terngiang ditelinganya. Hatinya terasa sakit tiap mengingat hal itu. Dibanding dengan orang-orang disekitarnya Keanu hanyalah sampah yang tak ada harganya. Ibunya pasti sangat menderita mengandungnya dan membesarkannya selama ini. Mempertahankan janin seorang diri tanpa suami di sisinya. Mengandung anak haram karena diperkosa. Menanggung semua derita karena cinta egois ayah.

Entah, sudah berapa banyak celaan dan hinaan yang ibunya terima. Masa depannya yang telah hancur. Beban moral dan psikis yang harus ia tanggung. Tetap mempertahankan Keanu di saat wanita lain memilih menggugurkan atau membuang anaknya demi nama baik. Harusnya ibunya mendapat medali penghargaan karena telah berhasil melakukan semua itu. Rasanya, beribu terima kasih tak cukup untuk membalas perjuangannya.

"Ken! "

Teriakan Laras menyadarkan duka Keanu. Ia harus kuat seperti ibunya. Penderitaannya sebagai anak haram,tidak sebanding dengan penderitaan ibunya. Tak ada waktu untuk mengeluh dan menangisi takdir. Saat ini kebahagiaan ibunya adalah prioritas utamanya. Ia tidak ingin membuat ibunya menangis hanya karena kehadirannya di dunia ini. Keanu juga tidak mau menjadi alasan orang lain menyakiti ibunya. Karena itulah ia harus menjadi sesuatu dimana tak seorang pun bisa menghina Laras.

Setelah memakai baju koko pemberian ibunya. Keanu turun, saat itulah semua mata memandang ke arahnya. Jingga tidak menyiakan kesempatan itu. Dimana lagi bisa menemukan oppa memakai baju muslim lengkap kalau tidak sepupunya itu. Ia akan menunjukkan foto Keanu kepada sahabatnya dan meng uploadnya di instagram.

"Tampannya anak ibu," puji Laras sambil berjinjit untuk mencium kening Keanu.

Keanu tersenyum.

"Ken ingat, ini adalah kesempatan terakhirmu untuk membuktikan bahwa kamu adalah turunan Hadiningrat. Jadi jangan berulah ngerti?!? " Ucap Suryo.

Keanu mengangguk. Ia duduk di samping Jingga.

"Boleh foto berdua? " tanya Jingga.

Keanu mendekatkan wajahnya. Ia tersenyum ke kamera. Saat itulah mobil besan telah memasuki halaman. Semua orang menyambutnya. Suara ramah tamah mendominasi. Sementara Keanu hanya menyalami calon ayah mertuanya.

Semua orang pun duduk di ruang keluarga. Meja dipenuhi suguhan dan minuman. Keanu hanya menunduk. Kadang tersenyum jika ada yang menyebut namanya. Ia sama sekali tak berani melihat ke arah calon tunangannya.

"Keanu ini banyak fansnya. Maklum, anak muda jaman sekarang sukanya sama yang rada korea. Anak saya saja yang masih sepupunya girangnya minta ampun. Ia seperti mendapat hadiah berlian punya saudara berdarah korea," ucap Bagus Jiwo. Yang ditanggapi tawa renyah Yusuf beserta istrinya.

"Tak peduli berdarah apa, yang penting ibadahnya kepada Allah." sahut Yusuf.

"Tak usah hawatirkan soal itu. Anak saya, Laras mendidiknya dengan baik," kali ini Suryo yang menanggapi.

"Oh iya, silahkan bawa Gadis agar kalian saling mengenal," Yusuf memberi waktu kepada Keanu dan calon tunangannya untuk saling mengenal. Mereka ditemani Jingga menuju taman samping rumah.

"Nama panjangmu siapa? " tanya Keanu pada gadis bercadar di sampingnya.

"Gadis Ayu Pulang Jiwo," sahut suaranya lembut.

Keanu terdiam. Ia tidak tahu harus bertanya apa lagi. Ketiganya duduk di bangku taman di tengah kolam ikan.

"Maaf kak, apa kakak terpaksa menerima pertunangan ini?" tanya Gadis mengejutkan Keanu.

"Tidak," sahut Keanu. "Ya awalnya sih aku menolak, tapi setelah dipikir gak ada salahnya. Pilihan ibuku pasti yang terbaik," lanjut Keanu.

"Apa kakak punya pacar atau pernah pacaran?" tanya Gadis.

"Tidak punya, malah tidak pernah," jawab Keanu jujur sambil menatap Gadis. "Kenapa menanyakan itu?" tanya Keanu balik.

"Ingin memastikan, kakak tidak terpaksa ikut rencana pertunangan ini," jawab Gadis.

"Kamu sendiri bagaimana? " tanya Keanu juga penasaran.

"Aku percaya Allah akan memberiku yang terbaik. Jodoh adalah urusannya. Sebesar apapun kita mencintai orang lain kalau tidak jodoh ya gak akan berjodoh," jawab Gadis.

"Lalu apa gunanya ada perasaan cinta jika seperti itu? " Keanu mulai merasa nyaman berbicara dengan Gadis.

"Cinta itu anugrah. Tapi pernikahan adalah cinta Allah kepada hambanya. Cinta kepada manusia akan memberikan rasa luka dan kecewa. Tapi cinta yang didasari rasa cinta kepada Allah akan mengajarkan kita makna keikhlasan dan kesabaran," jawab Gadis.

"Lalu bagaimana jika nanti ternyata aku adalah lelaki yang tak seperti harapanmu? Aku lahir tanpa ayah. Aku hanya anak haram di keluarga ini. Apa kau tidak menyesal memilih pria sepertiku? " tanya Keanu.

"Insah Allah. Tuhan akan memberiku petunjuk nanti, " sahut Gadis yang memang sudah tahu latar belakang Keanu dari ayahnya.

"Baiklah, kapan kamu akan membuka cadarmu? " tanya Jingga menyadarkan keduanya jika ada dia di antara mereka.

"Eh, tidak perlu kau lakukan," tolak Keanu. Ia tahu jika itu adalah hal yang sangat prinsip sekali.

"Tidak apa . Aku akan menunjukkan wajah asliku," ucap Gadis.

Keanu menahan tangan Gadis. Ia menggelengkan kepala agar Gadis tidak melakukannya. Lagi pula Keanu tidak peduli.

"Boleh kufoto kalian berdua? " tanya Jingga. Keduanya mengangguk.

Akhirnya ketiganya kembali masuk ke dalam karena dipanggil Laras.

"Bagaimana Ken anakku cantik kan. Gadis masih akan kuliah sepertimu jadi tanggal pernikahan kalian masih lama," ucap Yusuf.

Keanu memandang ibunya. Namun justru Suryo yang memberikan isyarat agar dirinya mengangguk.

"Dia sangat cantik," puji Keanu meski tidak tahu rupa Gadis.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height