C8 Ada wanita lain.
Untuk ke sekian kalinya, Davian menghela napas kasar. Sedang di sofa, Lakha tidak berani bergerak sebelum ada perintah dari Davian.
“Bisa buatkan aku teh?” Davian akhirnya membuka suara.
Lakha berdiri dan membungkukkan badan seketika. “Baik, Tuan.” Lakha meninggalkan ruangan Davian.
Davian mengusap wajahnya sendiri seketika. Dia merasa tertekan akan ingatannya yang kembali tiba-tiba