REUNITED WORLD/C2 Kenapa Harus Aletta?
+ Add to Library
REUNITED WORLD/C2 Kenapa Harus Aletta?
+ Add to Library

C2 Kenapa Harus Aletta?

Seseorang mendengar suara serak dan begitu lemas. Dan melihat ada kunci di luar pintu, pasti ada yang sengaja menguncinya. Algara cepat-cepat membuka pintu tersebut. Ketika melihat seorang gadis tengah duduk berwajah pucat.

"Hei, lo kenapa?gue tadi dapat lap--," ucapannya terhenti ketika gadis itu pingsan, ia pun langsung membopong dan membawanya ke Uks. Baru ia sadari, gadis ini yang pernah bertemu dengannya di dalam bus. Mereka satu sekolah, tapi berbeda kelas. Dia adalah kakak kelas Aletta.

Cowok itu bernama Algara, kapten basket di sekolah. Anak terkenal bandel dan seenak jidatnya sendiri. Namun, dia tidak seperti teman-temannya yang suka membully atau sejenis menjelekkan. Ia lebih suka tawuran. Dan sekarang Algara baru melihat Aletta secara langsung.

Menunggu Aletta sadar, Algara senantiasa berada di samping gadis itu. Memandang wajah polos serta mengagumi kecantikan Aletta. Siapa yang tidak kagum dengan Aletta, Algara juga pernah mendengar kalau tahun semester kemarin. Aletta mendapatkan peringkat 1 dan saat lomba cerdas cermat, Aletta mendapat Beasiswa untuk kuliah di universitas terbagus di jakarta.

Ketika Aletta membuka matanya perlahan. Algara langsung fokus pada gadis itu. "Lo sudah sadar, ada yang sakit nggak?" tanya Algara, membantu Aletta beranjak untuk bersandar.

Aletta baru sadar ketika melihat kapten basket yang terkenal, dan ini pertama kalinya mereka dipertemukan. Aletta merasa sangat canggung dan dag dig dug. Gadis itu menunduk seakan malu berhadapan dengan Algara. Merasa tidak pantas ditolong oleh orang seperti Algara.

"Nggak ada yang sakit kok. Maaf, apa kamu yang bawa aku ke sini?" tanya Aletta, tanpa berani menatap ke arah Algara. Gadis itu tertunduk malu karena yang pasti. Gadis miskin yang suka dibully oleh anak orang kaya di sekolah ini. Aletta malu karena itu.

"Serius nggak ada yang sakit? Iya gue yang bawa lo kesini. Pintu toilet terkunci, gue denger dari anak-anak bilang ada yang gedor-gedor jadinya gue penasaran eh ternyata ada gadis cantik hmmmm." jawab Algara sedikit menggoda Aletta.

"Aku nggak papa kok, terima kasih ya kak," suara lembut Aletta begitu membuat Algara tenang. Pandangan pertama untuk Algara, ia langsung jatuh hati pada Aletta.

Masa iya? Duh, Algara baperan.

"Jangan nunduk dong, kayak sama orang penting aja deh." kata Algara, sembari mendongakkan kepala Aletta pelan.

"Maaf. Aku udah ngerepoti kakak," lirih Aletta memandang secara dekat wajah culas serta alis tebal yang dimiliki cowok itu.

"Nggak kok. Btw gue anter ke kelas gimana?" tawar Algara. Siapa sih yang tidak mau kalau dianterin sama cowok terganteng di sekolah. Kapten basket lagi.

Aletta masih sedikit sempoyongan, kemudian mencoba berjalan. Gadis itu dibantu oleh Algara. Namun tiba-tiba Arlan datang meraih pergelangan Aletta agar menjauh dari Algara. Arlan sangat khawatir dan terlambat untuk menyelamatkan sahabatnya.

"Aletta, lo nggak papa kan? maaf gue telat," cicit Arlan.

"Aku nggak papa kok, Lan." kata Aletta

"Apa ini gara-gara lo?" tanya Arlan dengan tiba-tiba menuduh Algara sebagai pelakunya. Dengan cepat, Aletta langsung menghadang Arlan yang sudah ancang-ancang menonjok Algara.

"Cukup Arlan! Justru dia yang nolongin aku." sanggah Aletta.

"Hemm, jangan deket-deket dia!" kata Arlan,

Detik berikutnya Arlan membawa Aletta ke dalam kelas. Cowok itu benar-benar tidak suka kalau Aletta dekat-dekat dengan Algara. Karena kelakuan Algara sangat buruk, meski kapten basket dan tampan. Reputasi Algara juga buruk sangat buruk.

"Arlan, lo marah?" tanya Aletta memecah keheningan. Karena sejak tadi Arlan hanya diam tanpa kata, menatap tajam ke arah depan. Cekalan tangannya pun tidak lepas, sampai Aletta bingung sendiri.

"Nggak," jawabnya singkat.

****

Algara mendribllekan bola basketnya perlahan, isi kepalanya teringat wajah cantik Aletta. Cowok itu tersenyum tipis, bisa jadi ia menyukai gadis itu. Algara kembali masukkan bolanya ke dalam net. Setelah itu Algara kembali ke dalam kelasnya, tapi di tengah perjalanan. Ia melihat Aletta sedang berada di kantin, sendirian. Algara yang berada di atas dengan cepat langsung berlari menuju kantin.

"Dia sendirian mulu," baru di perjalanan masih setengah, Algara melihat dari kejauhan makanan Aletta sudah berceceran di lantai.

Algara begitu geram pada Sherry, yang telah membully Aletta begitu kasar. Ia pun menghampiri Aletta sembari berlari.

"Lo nggak pantas makanan di kantin ahaha dasar cewek cupu!" hina Sherry kemudian menyiram pop ice ke seragam baju Aletta. Tentu saja itu membuat baju Aletta basah.

"Pergi lo dari sini! Buat apa lo sekolah di tempat mewah tapi buat beli sepatu baru aja lo nggak mampu! Dasar miskin!" sentak Sherry kemudian mendorong tubuh Aletta sampai hampir tersungkur.

Ketika tangan Sherry hendak menampar pipi mulus Aletta, pergelangan tangan gadis itu dicekal oleh Algara begitu erat. Sherry menoleh, betapa terkejutnya ketika melihat Algara sang kapten basket yang Sherry kagumi. Sherry mendadak memoloskan wajahnya. Ck, Algara mulai berdecih.

"Nggak ada akhlak ya? Pantesan, nyampah!" cetus Algara.

"Em, dia duluan yang nyari masalah, Alga! Bukan aku!" sarkas Sherry.

"Gue udah liat semuanya, lo jangan ngelak Sherry! Sekali lagi gue liat lo nyakitin Aletta, nggak segan-segan gue mempermalukan lo seperti elo mempermalukan Aletta!" ancam Algara penuh penekanan, lalu menghempaskan tangan gadis itu begitu kasar. Tak perlu dengan lembut untuk cewek seperti Sherry.

"Alga!!!! Kenapa lo belain cewek miskin itu sih!!!" bentak Sherry tak terima. Menurutnya, apa sih yang bagusnya Aletta. Cewek miskin yang tidak memiliki apa-apa.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height