REUNITED WORLD/C5 Menyedihkan
+ Add to Library
REUNITED WORLD/C5 Menyedihkan
+ Add to Library

C5 Menyedihkan

"Aku mau ngambil buku kak, disuruh sama Bu Mefta. Jadi jangan gombal ya, nggak kuat dengernya." Aletta terkekeh, apalagi melihat Algara yang menarik pergelangannya masuk ke ruang perpustakaan.

"Aku bantuin," ujarnya setelah masuk ke dalam.

"Mending kakak masuk ke kelas aja deh, aku takut nanti malah kena hukum lagi." balas Aletta,

Karena Algara sosok orang yang ngeyel, jadi tidak mendengarkan apa yang dikatakan Aletta. Cowok itu membantu Aletta membawakan buku cetak yang lumayan berat jika Aletta yang membawanya. Ini sengaja sekali tak ada yang membantu Aletta, coba kalau tidak ada Algara pasti Aletta sangat keberatan. Huft, tega banget.

****

Aletta membalikkan badannya ketika ada Sherry berjalan menuju ke arahnya. Aletta mengumpat kan diri di kelas XI1 IPA. Ketika Sherry melewati kelas itu, Aletta langsung keluar menuju toilet. Gadis itu malas berhadapan dengan Sherry, huft. Sampai kapan ia harus diam saja, "Arggh, nggak boleh. Ini demi ibu!" umpat Aletta berada di depan wastafel.

Mendengar segerombolan cewek, sepertinya itu adalah Sherry dan teman-temannya. Aletta masuk ke salah satu bilik kamar mandi, mengunci dirinya di dalam. Semoga saja Sherry tak melihatnya.

"Upss, kayaknya ada cewek di kamar mandi. Mana nih?" ujar Sherry bertanya, ia mengetahui kalau ada Aletta di dalam.

Bukan Sherry kalau tidak melakukan hal yang kurang ajar. Tugasnya hanya membuli gadis cupu dan pendiam, ia tidak tahu kalau sebenarnya Aletta bukan gadis yang lemah. Hanya saja Aletta menahan diri untuk gegabah. Sherry menyuruh temannya untuk menyiram air kotor campur telur busuk dari atas.

Byuuurrr..

Aletta berhasil menghindar, cewek itu menyempitkan diri ke sudut. Tidak tahan dengan bau busuk air itu, menyengat sampai ke hidungnya. Aletta menutup hidungnya, lalu menunggu Sherry dan teman-temannya keluar. Hikss, coba saja kalau tidak menghindar. Pasti akan terkena air busuk yang membuatnya tidak bisa masuk kelas lagi.

"Hahah, rasain lo! Busuk-busuk lo!" sorak Sherry,

"Rasain!" seru Laila seraya menendang pintu begitu keras.

Mereka pun langsung keluar dengan tertawa puas, menindas orang memang sudah hobby mereka. Tidak peduli kalau itu sangatlah melanggar peraturan sekolah. Kelakuan benar-benar bejat, Sherry belum saja mendapatkan karma. Keberuntungan sedang di pihaknya.

****

Aletta berhasil keluar dari toilet, mengatur nafasnya yang sempat tertahan hampir 10 menit. Engap, itulah yang di rasakan Aletta. Andai saja, ia tidak miskin dan tidak kesulitan untuk bersekolah. Pasti, tidak akan dibully seperti ini. Sempat iri dengan yang lain, tapi Aletta tidak boleh berpikiran seperti itu. Semua orang ada jalannya masing-masing, banyak orang miskin yang menjadi kaya, ada orang kaya menjadi bangkrut dan miskin. Malah, lebih mengerikan ketika sudah kaya lalu jatuh miskin. Jadi, bersyukurlah dengan hidupmu yang sekarang. Teruslah berjuang menata, menggapai masa depan.

Menarik nafasnya panjang dengan bersandar di dinding, mencoba menahan semua amarah dan menormalkan pikirannya. Setelah tenang, Aletta melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"Aletta!" panggil seseorang, membuat Aletta langsung menoleh.

"Iya, kenapa?" tanya Aletta.

"Tas lo dibuang sama Sherry ke selokan."

"Hah? Barusan?"

"Iya, cepetan sebelum sepatu lo juga dibuang sama dia!"

Aletta buru-buru berlari menuju kelas, kurang ajar sekali gadis itu. Setelahnya berada di depan kelas, terlihat Sherry tengah mengambil sepatu. Entah mau di apakan lagi sepatu milik Aletta. "Sherry!" bentak Aletta.

Tentu Sherry melongo tak percaya, bukannya tadi ia sudah menyiram Aletta dengan air busuk. Sherry menatap tidak suka pada Aletta, dan tangannya akan melempar sepatu ke selokan. Tapi, tangan itu dicekal kuat oleh Algara.

"Mau lo apain sepatu cewek gue? Ha?!" tanya Algara seraya semakin mencengkram pergelangan Sherry, tidak peduli kalau gadis itu meringis kesakitan.

"Emang lo nya nggak ada akhlak ya? Atau nggak ada otak? Cih," Algara menghempaskan Sherry sampai hampir tersungkur.

"Kenapa lo belain cewek miskin kayak dia ha?! Nggak guna tau Al!" bentak Sherry, tak terima kalau Algara membela Aletta.

"Apa lo bilang? Yang nggak guna itu lo! Tau ngga?!" balas Algara tak kalah kasar.

"Udah kak, biarin aja. Jangan diterusin malah nanti kita kena marah sama guru." sanggah Aletta menahan lengan Algara yang semakin maju.

"Dia udah kelewatan, semakin kamu diam semakin juga dia menindas kamu," ucap Algara, tatapan cowok itu memang benar-benar terlihat murka. "Aku mohon, jangan diterusin." pintanya lembut, mungkin cara ini Algara bisa luluh dan mengontrol emosinya.

"Andre, Ipul!" panggil Alga pada kedua temannya, "Ambil tas Aletta dan gantian Sherry aja masukin selokan!" pekiknya, lalu menarik pergelangan Aletta menuju ke kelas. Baru kali ini ia bisa mengontrol emosinya hanya karena Aletta.

"Ck, sialan si Alga!" umpat Sherry kesal.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height