REUNITED WORLD/C6 Kehadiranmu
+ Add to Library
REUNITED WORLD/C6 Kehadiranmu
+ Add to Library

C6 Kehadiranmu

"Apa lo bilang? Yang nggak guna itu lo! Tau ngga?!" balas Algara tak kalah kasar.

"Udah kak, biarin aja. Jangan diterusin malah nanti kita kena marah sama guru." sanggah Aletta menahan lengan Algara yang semakin maju.

"Dia udah kelewatan, semakin kamu diam semakin juga dia menindas kamu," ucap Algara, tatapan cowok itu memang benar-benar terlihat murka. "Aku mohon, jangan diterusin." pintanya lembut, mungkin cara ini Algara bisa luluh dan mengontrol emosinya.

"Andre, Ipul!" panggil Alga pada kedua temannya, "Ambil tas Aletta dan gantian Sherry aja masukin selokan!" pekiknya, lalu menarik pergelangan Aletta menuju ke kelas. Baru kali ini ia bisa mengontrol emosinya hanya karena Aletta.

"Ck, sialan si Alga!" umpat Sherry kesal.

***

Ketika Aletta sedang berjalan sambil membawa belanjaannya yang ia beli tadi di mini market. Aletta melewati gang sempit agar lebih cepat jalan pulang kerumahnya. Namun tiba-tiba terdengar suara gadis yang seperti nya akan diperkosa oleh 3 orang di sana. Aletta mencoba membantu dan membawa kayu cukup besar.

Gadis itu ternyata Sherry, Aletta memukul kepala para orang jahat itu yang sedang mabuk. Aletta menarik tangan Sherry, tapi Sherry malah memanfaatkan kesempatannya untuk menghancurkan Aletta. Agar Sherry bisa mendekati Arlan dan membuat Aletta sehancur-hancurnya.

Dan penjahat itu akan memangsa Aletta, dengan tatapan buas dan bejat sekali. Sherry langsung kabur begitu saja. Sudah ditolong, tapi tidak ada terima kasihnya.

Karena Aletta sudah emosi, ia memberontak dan menendang kintil kedua orang itu. Orang satunya sudah mengejar Sherry kabur. Ketika mereka kesakitan, Aletta langsung berlari ke arah jalan pulang. Terdengar suara Sherry yang memanggil namanya meminta tolong. Tapi, Aletta sudah tidak peduli lagi dengan Sherry.

Dengan penuh keringat, dan sampai rumahnya. Ternyata ada Arlan menunggunya di depan rumah.

"Lo kenapa? Sampai lari-lari gitu?" tanya Arlan.

Aletta mengatur nafasnya, kemudian menjawab, "Tadi, ada orang mabuk di gang sempit itu. Huft untung aku bisa kabur."

"Masa? Terus mereka ngejar lo nggak. Jangan sampai mereka tau lo di sini." Arlan khawatir,

"Nggak kok, mereka nggak liat. Mereka kena tendangan maut dong." jawab Aletta kemudian duduk di samping Arlan.

"Serius lo, bagus deh kalau gitu." ujar Arlan.

"Gue liat tadi lo sama Algara, apa itu bener lo. Lo ngapain sama dia?" sambungnya. Dengan nada seperti tidak setuju dengan hubungan Aletta dan Algara.

"Em dia baik kok ga, emang kenapa? Dia selalu bikin gue ketawa terus loh." balas Aletta lembut, ia mengakui kalau Algara sangat baik padanya. Selalu membuat hari-hari Aletta semakin bersemangat. Jujur, jika Aletta memiliki perasaan untuk cowok itu.

"Ya maaf, gue sibuk sama tugas dan osis mulu. Jadi nggak bisa buat nyenengin lo." ucap Alga.

"Selow aja, kita kan teman dekat. Jangan kayak gitu ih, semangat buat kamu. Btw dah malam kamu harus pulang, nanti mama nyariin." kata Aletta. Kemudian Arlan pun berpamitan pulang begitu juga kepada orang tua Aletta. Mereka memang sudah dekat dari kecil, wajar saja kalau Arlan sangat peduli dan perhatian pada Aletta. Sahabat tetaplah sahabat sampai kapanpun. Tapi, Arlan menyukai Aletta secara diam-diam.

Gadis itu masuk ke dalam rumah lalu menuju kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya waktu ini hanya beristirahat . Ada sedikit luka di kakinya membuat Aletta meringis kesakitan, mungkin saat lari tadi Aletta terkena batu.

****

Pagi ini Aletta buru-buru lari ke halte bus agar tidak tertinggal. Cewek itu ngos-ngossan untung saja masih ada beberapa teman sekolahnya menunggu bus. Aletta melihat Arlan sedang mendengarkan musik memakai headseat di telinga. Ia mendekati cowok itu kemudian duduk di bangku kosong. Hingga Arlan sedikit terkejut dengan kehadiran Aletta.

"Aletta," Arlan menyapa gadis itu yang cengar-cengir padanya. Suka sekali menganggu orang yang lagi dengerin musik.

"Fokus banget keknya," ujar Aletta

Arlan memandangi gadis itu sembari tersenyum tipis, rambut yang terurai. Andai saja Aletta bukan sahabatnya, pasti sudah ia pacari dari tahun lalu. Berada di dekat Aletta menjadi tempat ternyaman untuk Arlan. Hanya saja, sekarang ada seseorang yang mendekati Aletta juga. Bahkan dia bisa membuat Aletta bahagia dibandingkan dirinya.

Ketika bus datang, Arlan menarik pergelangan tangan Aletta untuk buru-buru masuk ke dalam bus. Lalu mengajak gadis itu untuk duduk berdua dengannya. Tanpa diduga ada Algara yang memegang lengan Aletta. Jadi mereka merebutkan satu gadis untuk mengajaknya duduk. Bukannya Aletta merasa senang, ia malah kesal dengan kedua cowok ini.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height