SLAVE/C8 Slave 7
+ Add to Library
SLAVE/C8 Slave 7
+ Add to Library

C8 Slave 7

Aroma besi menguar di tempat pembuatan senjata di sebuah kerajaan kecil, kerajaan yang masuk dalam teritorial Sparta itu adalah sebuah kerajaan yang makmur dan memiliki prajurit yang paling terlatih di seluruh Sparta.

Tangan-tangan kekar para pengrajin pedang memukul besi untuk dijadikan pedang atau tombak dan perisai. Besi dengan kualitas terbaik yang pernah ada di Sparta. Dijadikan senjata pembunuh ratusan bahkan ribuan pria di medan pertempuran, hanya untuk harta bersejarah dalam sebuah negeri, kekuasaan dan wilayah.

Eros mengasah pedangnya saat bersiap menuju Argos, pertempuran kali ini akan sedikit membawa prajurit dan Lord Darrius tidak akan ikut. Tidak biasanya Lord Darrius melewatkan pertempuran apalagi mengambil alih wilayah kerajaan lain demi memperluas Sparta, meski pria itu hanya berdiri di garis paling belakang dan mengamati prajuritnya.

Saat semua prajurit bersiap, Eros memimpin pasukannya keluar dari gerbang kerajaan. Ribuan pria yang siap mati itu telah mengenakan seragam perang serta menenteng perisai.

Prajurit dengan barisan rapi itu adalah pimpinan Eros, seperti ambisi yang selalu ia agung-agungkan. Eros ingin semua pertempuran ia menangkan dengan kerja keras dan disiplin, memiliki prajurit yang terlatih namun juga menjunjung tinggi kewibawaan dan patuh terhadap kerajaannya. Eros ingin semua yang ia miliki selalu tampil sempurna dan membawa kebanggaan saat ia pulang.

Namun, saat Eros mendongak melihat ke arah balkon istana. Wajahnya berubah...

Banyak anggota istana di atas sana dan juga pelayan kerajaan yang tak lain adalah budak kerajaan, berkumpul mengenakan busana resmi kerajaan tapi bukan itu yang membuat Eros menjadi heran. Itu adalah yang biasa terjadi jika ada sebuah perayaan.

Dan Eros terus memikirkan sebuah perayaan untuk memperingati apa? Karena ia melihat wajah yang paling cantik di seluruh kerajaan ini, mengenakan jubah bangsawan. Sangat cantik dan sangat pantas ia kenakan, seperti Dewi Yunani yang turun dari singgasananya. Linda mengulurkan sebelah tangannya, tepat ketika Lord Darrius berlutut di hadapan gadis itu.

Seketika dunia Eros terasa runtuh detik itu juga...

Lord Darrius, melingkarkan sebuah cincin di jari manis milik Linda. Dan gadis itu hanya diam, ketika jari manisnya telah dikelilingi oleh sebuah logam mulia disaat gadis itu telah memiliki seorang kekasih. Dan sayangnya, kekasih hatinya itu melihat secara langsung hal itu dengan kedua matanya sendiri.

Dari kejauhan Eros melihat hal itu terjadi begitu saja, seolah tanpa ada raut wajah bersalah Linda hanya diam ketika cincin itu menjadi simbol pertunangan, terlebih lagi, pria itu adalah Lord Darrius. Dan baru Eros sadari, ucapan Linda semalam beserta rengekan gadis itu ternyata bukanlah sebuah bualan semata.

Wajah Linda memang terlihat datar, yang berarti ia memang tidak dapat melakukan apapun selain mengikuti alur kehidupannya. Meskipun dalam hati ia menangis akan ketakutannya selama ini telah menjadi kenyataan, hidup menjadi budak dan kini selangkah lagi ia akan menjadi seorang permaisuri. Permaisuri yang hanya dijadikan sebuah boneka oleh Darrius.

Lord Darrius, pria yang akan menjadi suaminya itu tersenyum kepadanya. Bukan senyuman cinta yang seperti Eros berikan kepadanya, namun senyuman kemenangan akan ambisinya yang telah tercapai. Darrius telah mencapai semua yang diinginkannya, pasukan hebat yang dipimpin oleh Eros, dan sekarang seorang calon istri yang paling cantik yang ada di Yunani.

Linda hanya diam saat Darrius memeluk tubuhnya dan diiringi sorak-sorai pada budak yang sudah pasti iri dengan Linda. Pagi ini, Linda terbangun di kamarnya dan mendapat panggilan dari Lord Darrius. Disaksikan oleh sang Raja dan Ratu serta beberapa selir, Lord Darrius melamar Linda untuk menjadi istrinya.

Perasaan Linda pagi itu benar-benar terkejut, hal yang paling ia hindari adalah menjadi seorang istri bangsawan, kini terjadi juga. Melihat pandangan pilu Ratu terhadap Linda, makin membuat perasaan Linda tak karuan. Di sisi lain ia harusnya berterimakasih kepada Raja yang telah bersedia anaknya menikahi seorang budak, tapi menjadi seorang istri di negeri ini, tidaklah lebih baik dari pada seorang budak.

Linda tahu konsekuensi yang akan ia dapat jika menolak Lord Darrius, pandangan pria itu seolah ia akan membunuh Linda detik itu juga jika Linda menolaknya mentah-mentah di depan seluruh selir Ayahnya. Ia lebih baik menebas leher Linda dengan pedangnya, dari pada menanggung malu hanya karena seorang budak menolak keinginannya.

Dan lamaran itu adalah sebuah perintah dari Darrius, bukan permintaan.

Hingga pada akhirnya, Linda bersedia menerima Darrius sebagai suaminya. Semua orang turut bahagia akan kabar tersebut, Raja sangat bangga memiliki menantu seperti Linda yang kecantikannya melebihi apapun di Sparta. Linda seperti sebuah aset berharga bagi Darrius, dan ia akan menjaga dan menyimpan Linda layaknya sebuah harta yang tidak boleh seorang pun menyentuhnya.

Seperti sebuah patung Dewi dengan seluruhnya terbuat dari emas murni yang sangat cantik, dipajang dan diperlihatkan kepada seluruh bangsawan dan kerajaan-kerajaan yang ada di penjuru Sparta. Dipoles dan dibersihkan dengan lembut, tanpa ada seorang pun yang boleh menyentuhnya.

Itulah perumpamaan Darrius kepada Linda, bahwa gadis itu hanyalah sebuah patung tidak dapat bergerak jika bukan Darrius yang menggerakannya, walaupun sangat indah. Dan hanya menjadi tontonan orang-orang, agar mereka mengakui kebesaran seorang Darrius, yang dapat menaklukan hati seorang gadis paling cantik di kerajaan ini.

Hari itu juga, Darrius memutuskan pertunangan mereka berlangsung. Di hari yang sama ketika Eros akan membawa pulang kemenangan melawan Argos, semua ini seperti hadiah yang diterima Darrius dalam satu waktu. Ia mendapatkan Linda, dan juga mendapatkan kebanggaan dari Sparta jika Eros memenangkan pertempuran itu.

Para budak memberi taburan bunga kepada Lord Darrius dan Linda yang tengah berbahagia, meskipun di sini hanya Darrius yang memiliki kebahagiaan tersebut, sementara Linda tidak. Ia menatap nanar ke bawah sana. Di balik kerumunan prajurit yang akan pergi berperang, terdapat seorang prajurit yang Linda yakini melihat pertunangannya barusan dengan Darrius.

Di balik netra kebiruan Linda yang sangat indah, ia ingin sekali menumpahkan air mata yang menggenang semenjak Eros menolak untuk pergi bersamanya. Linda hanya menatap Eros dari jarak jauh dengan pandangan datar, pria itu tidak lagi bisa menolongnya dari ikatan Darrius. Dan itu semua adalah kesalahan Eros.

Dada Eros bergemuruh meski wajahnya seolah memelas menatap Linda, seolah Eros ingin mengulangi malam tadi dan mungkin semua ini tidak akan terjadi. Ambisinya mengalahkan cintanya kepada Linda, dan bodohnya ia tidak mempercayai perkataan gadis yang seharusnya ia lindungi itu. Sekarang, Eros harus merelakan gadis itu, menikah dengan pria lain tanpa bisa Eros sentuh lagi.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height