Sweet Dream Cinderella/C3 Dia tuan muda keluarga Agate.
+ Add to Library
Sweet Dream Cinderella/C3 Dia tuan muda keluarga Agate.
+ Add to Library

C3 Dia tuan muda keluarga Agate.

Qianzie melirik bangunan tempatnya betemu dengan Vania beberapa menit lalu dari balik kaca mobilnya. Tangannya meraih handphonenya dan dengan cepat perintahnya turun saat nada telepon tersambung di ujung sana.

"Bunuh orang yang bernama Vania dari keluarga Rexton. Dia tahu terlalu banyak,"

Di Canuto hotel Group, Damon mengetuk sebuah pintu kamar yang tertutup. Di tangannya terdapat beberapa berkas dengan beberapa point yang tengah di warnai. Saat pintu kamar terbuka, dia menunduk sesaat sebelum masuk.

"Tuan, aku telah mengatur pertemuan dengan Tuan Aldric Rexton, satu jam mendatang di lobi hotel ini. Dan ini, beberapa informasi terkini yang bisa aku dapatkan,"

Pria itu menerima tumpukan kertas yang telah di beri point. Matanya menyipit, "Dia yang bernama Ellina?"

Pria itu mengangguk. "Tapi anehnya, dia tak di temukan di mana pun selama dua tahun ini sejak hancurnya sebuah kota dari pertikaian antara keluarga Reegan dan E. V.,"

Pria itu membaca dengan serius dan berkali-kali mengerutkan kening. Tangannya menarik sebuah foto dan memperhatikannya dengan teliti. Hal itu membuat Damon menjadi sedikit khawatir.

"Tuan, apakah aku salah? Tapi dari penyelidikan, Keluarga Rexton hanya memiliki dua anak. Yaitu Nona Ellina dan Nona Lexsi. Keduanya terlihat tidak akur hingga ada informasi yang mengatakan bahwa Nona Ellina adalah orang luar."

Pria itu tak mendengarkan sedikitpun kata-kata bawahannya. Matanya masih terlalu sibuk dengan foto gadis di tangannya. Senyumnya perlahan mengembang. Dia menelusuri wajah cantik foto tersebut dengan mata penuh kerinduan.

"Dia tumbuh menjadi sangat cantik," gumam pria itu tanpa sengaja. "Saat kita bertemu, ayo menikah."

Damon menelan air ludahnya saat mendengar gumaman tuan mudanya. Dia telah melayani tuan mudanya selama lebih delapan tahun. Dia sangat tahu karakter tuannya, tapi dia belum pernah mendengar tuannya mengatakan hal tentang pernikahan. Dan kini, hanya karena sebuah foto gadis yang telah mati, tuannya bahkan langsung memikirkan pernikahan. Bukankah ini terlalu jauh?

"Tuan, seperti yang kita duga. Aku telah memastikan bahwa tanah di ujung timur kota Z adalah milik tuan Aldric Rexton. Namun dalam data penyelidikan yang aku dapatkan, tanah itu atas nama Nona Ellina."

Pria itu menutup dokumen ditangannya dan memilih menyimpan foto Ellina dalam balik dompetnya. "Baiklah, mari kita bahas ini dan semua hal tentang istri kecilku. Aku harus tahu siapa saja orang-orang yang dekat dengannya,"

Pria itu tersenyum tipis lagi. Dia menarik tubuhnya untuk lebih santai dan menatap Damon. "Tanah ini adalah tujuan kita datang ke kota ini. Dan jika tanah ini benar milik keluarga Rexton dan atas nama istri kecilku, maka aku tak akan salah lagi. Dia adalah gadis yang di cari-cari oleh mereka. Saat pertemuan nanti lampirkan keterangan bahwa aku ingin bertemu langsung dengan pemilik aslinya. Tanpa dia, kerjasama ini tak akan berlanjut."

Damon menyipit. Kali ini rencana tuannya telah berubah lagi. "Tuan tak jadi membeli tanah tersebut? Tapi rencana awal-"

"Tidak," potong pria itu pasti. Telunjuknya terangkat dan bergoyang beberapa kali. "Karena ini jelas dia pemiliknya dan yang kita cari, maka aku tak akan membelinya. Aku hanya harus bertemu dengannya dan membawanya pulang lalu kita akan menikah. Setelah itu, kita akan hidup bahagia, punya beberapa anak dan besama hingga tua. Cerita tamat,"

Damon menggeleng pada kata-kata tuannya. Dia tak kaget tapi melihat bobot cerita tuannya, dia benar-benar tahu bahwa gadis bernama Ellina adalah target yang mereka cari.

"Tuan, tak semudah itu. Nona Ellina saat ini adalah tunangan tuan muda Kenzie,"

Mendengar itu kilatan dingin muncul sesaat di mata pria tampan tersebut. Dia melirik bawahannya dan tersenyum. "Siapa dia? Dia berani merebut istri kecilku? Baiklah, ayo bahas siapa saja orang yang dekat dengan istri kecilku di masa lalu. Aku akan menebak, di mana istri kecilku berada,"

Damon mencibir, menganggap kata-kata tuannya sangat berlebihan. "Dia adalah tuan muda keluarga Reegan. Pria terkaya di negeri ini. Lalu di susul oleh tuan muda dari keluarga E. V. Ernest Avram. Mereka berdua yang telah menyebabkan satu kota hancur berantakan dan menyebabkan semua saham turun di kota Z. Lalu, ada Tuan muda Aaric Leighton Blade dari keluarga Blade dan yang terakhir, ada tuan muda Lykaios Canuto, sang pewaris keluarga Canuto yang telah membunuh beberapa kakaknya untuk menjadi pewaris utama."

Mata pria itu berkibar, mendengar semua informasi dari bawahnya. "Ada lagi?"

"Ada tuan muda Alvian Raitrama D'Reegan, tuan muda sepupu dari keluarga Reegan yang juga merupakan teman dekat nona Ellina. Tuan muda Alvian ini terlihat tak tertarik pada kekayaan keluarganya atau perusahaan. Tapi dari data yang aku dapatkan, tuan Alvian memiliki jumlah saham yang tak sedikit. Bisnisnya yang lain juga berkembang sangat baik meski dalam kurun waktu yang lambat. Juga, ada tuan muda dari keluarga Prinz, Nero Zarions Prinz. Nona bahkan juga berteman dengan peretas terbaik negeri ini, Ethan Cadissanova, namun sayang, tuan Ethan telah tewas."

"Istri kecilku berteman dengan semua pria itu?"

Damon mengangguk. Matanya melirik Tuan mudanya hati-hati. Dia telah mencari tahu sejauh ini dan semua dia dapatkan dengan susah payah. Kemampuannya memang tak biasa. Tapi hal yang tak dia sangka adalah gadis yang tuan mudanya cari memiliki teman dan hubungan yang tak biasa. Benar-benar di luar perkiraannya.

"Owh, istri kecilku benar-benar gadis yang cakap. Dia berteman dengan semua kalangan tuan muda penting di negeri ini. Aku merasa istri kecilku tidak sesederhana itu. Ataukah mereka menyadari, ada sesuatu hal dalam istri kecilku? Mungkinkah mereka sudah tahu sebelumnya?"

"Tuan, itu tidak mungkin. Nona menghilang, ingat?"

"Kau bilang, hancurnya kota itu karena ulah dua keluarga teratas. Itu artinya, ada perebutan disini. Bisa di pastikan bahwa istri kecilku tidak mati. Jika mati, mereka tak akan lagi mencari."

Damon terbelalak. "Dari mana tuan tahu bahwa mereka masih mencari keberadaan Nona?"

Pria itu tertawa kecil. "Damon, kau lupa siapa aku? Aku adalah Irlac Fallon Agate. Aku tahu dunia mereka jauh lebih baik dari siapapun. Aku sangat yakin bahwa mereka masih mencari istri kecilku."

Damon diam sesaat. Pikirannya menimbang nimbang rencana yang akan mereka ambil. Tapi dia sama sekali tak mekiliki ide apa pun. "Lalu, hal apa yang harus kita lakukan? Bagaimana jika kita tak dapat menemukan nona Ellina?"

Irlac diam sesaat. Tampak berfikir. "Biarkan dua keluarga teratas ini. Tapi aku mau kau menyelidiki Tuan Muda keluarga Canuto, juga Sepupu Kenzie, Alvian. Untuk tuan muda keluarga Prinz, tarik dia agar satu kapal dengan kita. Lalu tentang Ellina, dia akan kita temukan. Cepat atau lambat, aku akan membawanya pulang."

Damon mengangguk ragu. Tapi dia masih tak mengerti tuannya yang menjatuhkan pilihan lain untuk di selidiki. "Tuan, kenapa pilihan tuan jatuh pada kedua orang ini? Dan bukan tunangan Nona ataupun tuan muda keluarga E. V.? Secara logika mereka adalah orang yang pantas di selediki lebih dulu."

"Dia istri kecilku, Damon," tekan Irlac dingin. "Aku tak suka ada pria lain yang di sandingkan dengannya. Terlebih menyebut nama pria yang menjadi tunangannya. Dia benar-benar tak pantas. " protes Irlac tak setuju.

Dia kemudian melanjutkan pada titik penyelidikannya. Melupakan kesalahan Damon yang menyebut Kenzie sebagai tunangan istri kecilnya. "Karena orang yang bisa membunuh keluarganya sendiri adalah orang yang penuh dengan trik dan rahasia. Lalu, seorang tuan muda kaya yang tak tertarik pada perusahaan tapi memiliki jumlah saham dan bisnis yang tak sedikit. Bukankah itu sangat mencurigakan? Mungkin, Alvian ini tengah mendirikan satu perusahaan yang akan mengguncang negeri ini. Dia hanya menunggu waktu yang tepat."

Sejauh ini Damon masih saja tak mengerti. Kenapa tuannya bersikeras pada tuan muda keluarga Canuto dan tuan muda kaya dari keluarga Reegan. "Lalu tuan, apa hubungannya mereka dengan keberadaan nona?"

Irlac menarik kertas di hadapannya dan sebuah pena. Menggambar beberapa titik lalu menghubungkannya dalam dua sisi yang berbeda. "Mereka berdua bisa saja tahu keberadaan istri kecilku karena mereka lebih dari mampu untuk mengecoh dunia terlebih Kenzie dan Ernest. Mereka terlihat sedikit tenang tapi tak setenang tuan muda keluarga Blade."

Mendengar nama Blade di sebutkan, tanpa sadar mulut Damon mengungkapkan satu fakta yang mengejutkan. "Ngomong-ngomong tuan, tuan Aaric adalah mantan kekasih nona."

Wajah irlac membeku. Tatapan matanya menajam. Entah kenapa dia menjadi kesal pada kata-kata Damon. Tapi perubahan wajahnya begitu cepat membaik dan terlihat tak peduli. "Yah, tak peduli apapun. Dia hanya mantan. Aku juga memilikinya, sangat banyak. Itu akan memudahkanku lepas dari tuduhan playboy di mata istri kecilku."

Damon tersenyum dan menggeleng pada jawaban tuannya. Dia memilih menyerah dan fokus pada tugasnya. "Maka aku akan mulai menyelidiki mereka berdua."

"Hmn," jawab Irlac malas. Dia meletakkan pena di tanyannya begitu saja. "Jangan lupa penuhi kebutuhanku terlebih dahulu,"

"Mobil sport yang tuan inginkan sudah terparkir di tempat parkir," ucap Damon memberi laporan lagi.

Irlac tersenyum. "Untuk saat ini hanya itu. Aku akan mengurus sisanya. Kau urus yang lainnya."

***

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height