Sweet Dream Cinderella/C4 Langkah awal
+ Add to Library
Sweet Dream Cinderella/C4 Langkah awal
+ Add to Library

C4 Langkah awal

Satu jam kemudian, Aldric telah menunggu di lobi hotel Canuto. Dia meremas jemari tangannya sendiri dengan gugup. Tiba-tiba seorang pria tampan yang terlihat masih muda menyapanya. Dia membatu, mengerutkan keningnya samar.

"Tuan Aldric?"

Irlac mengulurkan tangannya dengan senyum yang hangat. Saat Aldric menjabat tangannya, dia memperkenalkan dirinya. "Saya Irlac, orang yang tengah Tuan tunggu. Sekretaris saya sedikit sibuk, jadi maaf karena membuat tuan menunggu."

Melihat senyum yang ramah, Aldric pun ikut tersenyum. "Jangan terlalu sopan. Aku juga baru sampai, jadi silahkan duduk."

Mereka berdua duduk berhadapan. Irlac mengamati Aldric sekilas yang terlihat sangat gugup. "Baiklah, bisa kita mulai?"

Aldric mengangguk sebagai jawaban.

"Kami tertarik pada salah satu tanah keluarga Tuan yang tengah dilelang. Itu, tanah bagian timur ujung kota Z."

Kening Aldric menyipit. "Tuan Irlac, tanah itu tak berarti apa-apa. Itu hanya sebidang tanah kosong yang tak berarti. Tapi kami bisa menawarkan tanah yang lainnya. Bagaimana dengan dua tanah kami di pusat kota? Itu cukup bagus,"

Irlac menggeleng pelan. Tidak mengeluarkan satu pun pendapat yang dia pikirkan. Dia akan mengamati, dan melihat. Sebelum benar-benar menjelaskan niatnya untuk memilih tanah bagian timur milik mereka.

Aldric berpikir sebentar. Dia dan keluarganya telah bebar-benar di ambang batas kebangkrutan. Dia tak akan memiliki apapun jika gagal menjual salah satu dari sisa aset miliknya. Tapi, tanah yang tengah mereka bicarakan, itu hanyalah sepetak tanah dan tak akan mencukupi kebutuhannya.

"Tak bisakah aku menawarkan yang lainnya?" tawar Aldric. "Kami juga memiliki beberapa lahan yang sama bagusnya. Tapi tahan di bagian timur ini tidak termasuk di dalamnya."

Senyum Irlac terlihat hangat. Postur tegap dan pakaian rapinya membuat dirinya terlihat sangat terhormat. Dua pasang mata tajam dengan bulu mata yang panjang tampak berkibar dan berair. Itu seperti pemandangan musim semi yang menarik sebagian orang. Dia tiba-tiba mulai tertarik pada alasan Aldric yang sedikit menahan tanah bagian timur.

"Aku mengingat aset keluarga Rexton juga menawarkan tanah di bagian timur. Apakah aku salah?" gerakannya ringan, dengan anggun Irlac menggulung lengan kemejanya hingga batas siku. "Tuan Aldric, kami akan membantu perusahaan Rexton untuk bangkit dan memberi jaminan hingga perusahaan kembali ke sedia kala. Yang kami minta hanya lahan di bagian timur. Itu saja,"

Aldric menatap keseriusan nada pria di hadapannya. Ia bahkan tak mengerti, kenapa pria ini datang jauh-jauh dari luar setelah melihat seluruh kekayaan keluarga Rexton di ekspos dan dalam lelang secara diam. Dan saat mereka bertemu, itu hanya demi sepetak tanah di bagian timur. Tanah itu memang luas, namun jika di bandingkan dengan dua tanah miliknya yang tersisa, tanah bagian timur itu bukan apa-apa.

Aldric diam sesaat dan berpikir. "Tuan Irlac, apakah kau benar-benar tak tertarik pada dua tanahku yang lain? Mereka sama bagusnya dan lebih luas. Aku-"

"Perusahaan kami hanya tertarik pada tanah bagian timur keluarga anda. Tak peduli seberapa kecil tanah tersebut, tapi dia memiliki nilai yang tak terbatas. Dalam lima tahun kedepan, tanah bagian timur ini akan memiliki harga yang meningkat pesat di tangan kami. Tentu, jika Tuan Aldric ingin menjualnya dan tak ingin bekerja sama dengan kami, maka kami akan memberikan harga yang tinggi saat ini juga,"

Wajah Aldric berubah minat. Awalnya dia ingin menawarkan dua tanah lainnya agar mencukupi kebutuhan uangnya. Perusahaan mereka tengah collaps dan keluarganya juga butuh Hidup. Dia ingin keluar dari masa sulit ini dan bangkit dengan mudah.

"Berapa harga yang bisa Tuan berikan?"

Pria itu tersenyum puas. "Itu tak terlalu tinggi jika melihat keterpurukan keluarga anda sekarang. Tapi setidaknya itu cukup untuk menutup seluruh biaya kerugian perusahaan,"

Mendengar itu Aldric kian semangat. Itu artinya, semua masalahnya akan teratasi jika dia memberikan tanah bagian timur. Tapi jika itu hanya cukup untuk menutup, lalu bagaimana perusahaannya akan bangkit?

"Bagaimana jika kami ingin bekerja sama? Bagaimana jika kami menjualnya?" tanya Aldric lagi mengingatkan tawaran yang baru saja Irlac tawarkan.

Wajah Irlac bergeser. Kerlipan matanya terlihat segar dan penuh pesona. "Tentu, kami juga akan membantu perusahaan Rexton bangkit dan kembali seperti semula. Kami hanya ingin tanah tersebut, dan keluarga Rexton juga memiliki lima persen saham di dalamnya."

"Saham?" tanya Aldric cukup terkejut. Dia baru ingat, Irlac selalu menawar tanah di bagian timur tanpa menjelaskan tujuannya. Bahkan dia tak tahu dari mana pria ini berasal karena datang tiba-tiba dan langsung meminta bertemu dengannya.

Irlac mengangguk. "Kami akan mendirikan sebuah mall besar dengan pusat hiburan yang berdampingan. Juga sebuah perusahaan perangkat lunak yang merupakan cabang dari L. V. Technology."

"L. V. Technology?" tanya Aldric terkejut lagi. Matanya menampilkan riak takjub yang tak bisa di sembunyikan. "Ini, apakah L. V. Technology yang berasal dari Negara Y?"

Siapa yang tak mengenal perusahaan L. V.? Perusahaan besar di negara Eropa yang sangat terkenal karena perangkat lunaknya dan seluruh game online yang mereka hasilkan. Juga berbagai resor dan perhotelan yang telah mencapai sisi setiap sudut negara di dunia. Dari yang kabar edarkan, kekayaan L. V. tak sebanding dengan keluarga Reegan atau E. V. atau mungkin lebih besar? Tak ada yang tahu, karena tak ada yang pernah bertemu pimpinan dari keluarga L. V. atau sang pewaris dari keluarga L. V.. Tapi mereka semua tahu, kekayaan L. V. melebihi dari empat keluarga terkaya di kota Z ini.

"Benar. Pimpinan kami ingin mendirikan anak perusahaan L. V. di tanah bagian timur."

Wajah Aldric tersenyun cerah. Ia merasa seluruh beban berat telah di angkat dari pundaknya. "Jika itu yang kalian tawarkan. Maka kami akan bekerja sama dengan L. V. Technology. Kami merasa bahwa tanah di bagian timur akan lebih memiliki nilai di tangan orang yang tepat."

Irlac puas pada keputusan tepat Aldric. Untuk sata ini dia tak akan membuat ini sulit. Tapi nanti, Damon akan mengurus sisanya untuknya. "Jika begitu, kesepatakan kita telah menemukan hasil. Kami akan mengirimkan surat kontraknya segera,"

Aldric mengangguk setuju. Dia berdiri saat pria tampan di hadapannya berdiri dan undur diri. Dia tak tahu bahwa akan melewati semua masa sulit ini begitu mudah. Tanpa memohon pada keluarga Reegan atau perusahaan lainnya. Tapi sebuah perusahaan yang sangat besar datang mencarinya dan menawarkan diri dengan hasil yang jauh lebih baik. Benar-benar seperti berkah dari surga. Dia merasa sangat lega dan bahagia. Juga merasakan rileks karena mulai hari ini, dia akan memiliki cukup uang untuk membangkitkan perusahaannya.

Irlac baru saja pergi dari pertemuan dan menuju mobil hitam yang baru saja Damon belikan. Dia menghilang di balik mobil hitam yang baru saja melaju. Aldric bernapas lega lalu kembali duduk dan meminum air putih di tak jauh darinya. Tapi tiba-tiba teleponnya bergetar dan suara asing memberikannya kabar bahwa anak dan istrinya mengalami kecelakaan. Itu membuat jantung Aldric teremas paksa. Langkahnya dengan cepat menuju mobil lalu menuju rumah sakit dengan tergesa. Rasa bahagia yang baru dia rasakan menguap begitu saja lalu di gantikan dengan perasaan buruk dan khawatir.

Di persimpangan jalan, Irlac yang duduk diam di bangku belakang kemudian tersenyum. Satu langkahnya telah berhasil. Dia selahgkah lebih dekat dengan istri kecilnya. Dia akan menggunakan kerjasama ini untuk memaksa keluarga Rexton mengeluarkan Ellina.

Tangan Irlac bergerak ringan. Dia menghubungi Damon dengan cepat.

"Mulai sekarang, aku ingin kau melindungi seluruh hal yang berkaitan dengan keluarga Rexton. Dan cari tahu tentang semua informasi keluarga Rexton dari awal hingga akhir."

***

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height