C41 Dia adikku II
Part belum di revisi.
Ga usah komen soal typo atau huruf kapital yang tak sesuai. Saya bukan tak tahu aturan menulis yang baik, tapi waktu memang tak cukup untuk revisi.
Kalau suka, baca. Enggak suka, ga usah di baca. Be a smart readers. Thanks.
***
Entah sejak kapan Ernest telah menyusuri lorong rumah sakit di pagi hari. Langkahnya terlihat memburu