C35 35
Flashback
Tania, duduk kepayahan di tepi jalan. Keringat terasa membasahi tiap inci tubuhnya. Bongkongnya ia dudukkan di trotoar yg masih terlihat bersih. Ia memutuskan akan menghubungi Dimas untuk menjemputnya, jika adiknya itu tidak sibuk dengan aksi mengiris-iris mayat tak berdosa di rumah sakit, sebagai bahan praktek mahasiswa kedokteran seperti adiknya. Iiih