Three weeks in love/C10 Penthouse
+ Add to Library
Three weeks in love/C10 Penthouse
+ Add to Library

C10 Penthouse

Alena merapihkan tatanan make-upnya agar terlihat sempurna dan mempesona di mata Lucas. Ya malam ini, seperti di katakan Lucas. Alena akan pergi menemuinya di hotel Franklyn tempat mereka bertemu.

Menggunakan baju dress ketat berbetuk kamen Menampilkan dua buah dada Alena yang besar. Membuat Alena semakin percaya diri. Lucas akan terpesona padanya.

"Aku, akan membuat mu jatuh pada pesona ku. Dan aku akan menjadikan mu pria satu-satunya hanya menoleh pada ku"- kata Alena berucap pada dirinya sendiri. Saat ia melihat pantulan dirinya di depan cermin.

Sesudah melihat penampilannya sudah sempurna. Alena mengambil handbag dan coat berbulu. Alena sengaja menggunakan coat berbulunya agar menutupi pakaian terbukanya.

Setelah semua siap. Alena bergegas meninggalkan kamarnya dan pergi menuju tempat mobilnya berada.

Baru saja Alena turun dari tangga. Alena berpapasan dengan Matthew. Matthew mengerutkan keningnya. Meneliti tampilan Alena malam ini. Tanpa ada rasa curiga.

"Paman, aku izin keluar malam ini. Mungkin aku tidak akan pulang. Aku akan menginap di tempat teman ku"- kata Alena. Meminta izin pada Matthew terlebih dahulu. Sebelum Matthew bertanya padanya.

"Hmm"- Matthew hanya bergumam saja sebagi jawabannya.

Sesudah mendapat izin. Alena berjalan cepat. Ia tidak ingin menyia-nyiakan waktunya untuk bertemu dengan Lucas dan menunggu Lucas di kamar hotel miliknya.

••••••••••

"Dimana letak kamarnya"- kata Ashley. Menanyakan kamar yang akan ia tempati beberapa minggu ini.

"Di lantai dua. Pintu warna coklat. Kau bisa menggunakan kamar itu"- sahut Lucas. Tanpa memalingkan wajahnya ke arah lain.

Sungguh Lucas ingin sekali mencium Ashley lagi dan lagi. Di tambah sekarang ini. Melihat Ashley gugup saat berdekatan dengannya.

Ashley tak membalas ucapan Lucas. Ia berdiri dari posisi duduknya dan pergi meninggalkan Lucas menuju salah satu kamar di penthouse Lucas.

Lucas menatap kepergian Ashley yang terburu-buru. Lucas menghela nafas panjangnya setelah kepergian Ashley."Akhhh.. Sial.. Gadis itu benar-benar membuat ku frustasi. Heii adik kecil. Bersabarlah. Kali ini kau tidak bisa masuk ke dalam goa. Tapi aku berjanji akan memberikan mu goa yang bagus untuk kau masuki. Bersabarlah"- Lucas bermonolog pada dirinya. Sembari mengusap juniornya yang sedari tadi menegang.

•••••••••

Ashley menatap dua buah pintu berwarna coklat. Bingung. Untuk memilih letak kamarnya. Sedangkan Lucas tidak mengatakan pintu mana yang harus Ashley buka.

Tanpa mau bertanya lagi. Ashley pun memilih salah satu pintu itu. Ia masuk kedalamnya. Aroma maskulin menyerbak kedalam indra penciuman Ashley yang begitu khas.

Ashley kagum dengan kemewahan kamar Lucas yang bersih dan rapih. Kamar bernuansa grey dengan kaca transparan menambah kesan kemewahan kamar itu. Di tambah ranjang king size berhadapan langsung dengan gedung-gedung tinggi. Membuat Ashley bertambah kagum akan ke indahan kamar itu.

"Tidak buruk"- kata Ashley yang masih melihat-lihat kamar Lucas. Menatap ke mewahan kamar Lucas.

Sempat terbesit dalam pikiran Ashley tentang kamar ini. Tapi Ashlet menepis semua pikiran itu. Ashley tidak peduli kamar siapa yang ia masuki. Ashley ingin membersihkan dirinya dan tertidur lelap malam ini. Ashley lelah sangat lelah.

Setelah cukup puas menjelajah. Isi kamar Lucas. Ashley masuk ke dalam toilet untuk membersihkan dirinya.

Ashley di buat takjub lagi. Melihat isi dalam toilet. Ashley tidak menyangka Lucas benar-benar mendesign toilet ini dengan sempurna. Seperti kamar Lucas. Kaca-kaca transparan menghiasi toilet ini begitu sempurna. Siapa pun yang berada di dalam toilet ini pasti akan betah melihat gedung-gedung tinggi dari balik kaca transparan toilet itu

"Design yang bagus. Aku tidak menyangka. Pria sialan itu, mempunyai kualitas tinggi"- ucap Ashley. Meneliti setiap design-design pada toilet itu.

Ashley membuka bajunya satu persatu, setelah cukup meneliti semua isi toilet ini. Ashley masuk ke dalam jacuzzi untuk merendam tubuhnya sambil meminum sampanye yang tersaji di pinggir jacuzzi.

•••••••••••

Sesudah menenangkan juniornya yang tegang. Lucas menaiki tangga menuju kamar pribadinya. Lucas butuh air dingin untuk membersihkan pikiran kotornya dari Ashley yang selalu membuatnya frustasi.

"Gadis sialan. Dia benar-benar membuat hari ku kacau.. Ahh. Dan kau juga. Tidak bisa menahannya untuk tidak berdiri. Sialan"- umpat Lucas sembari menaiki tangga. Bergumam pada dirinya dan menyalahkan Ashley yang membuat harinya kacau.

Lucas membuka pintu kamarnya. Ia tidak tahu. Jika Ashley berada di dalam kamar yang sama denganya.

Lucas pun membuka celanannya dan membuangnya asal. Hanya menggunakan boxer Lucas masuk kedalam toilet kamar pribadinya.

"Brengsekkk, apa yang kau lakukan di dalam sini hah, kau mengintip ku yang sedang mandi"- kata Ashley berteriak pada Lucas. Yang baru saja masuk kedalam toilet itu.

Lucas meneguk saliva kasarnya. Melihat tubuh naked Ashley. Walaupub tertutup dengan air. Lucas dapat melihat jelas buah dada Ashley yang sempurna.

"Apa kau bilang. Mengintip mu. Jelas saja tidak. Kau yang salah. Kenapa kau berada di dalam kamar ku dan berendam di dalam jacuzzi ku. "- jawab Lucas. Tidak mau di salahkan.

"KELUARRRRRRRRRRRRRRR......!!!!!!!"- teriak Ashley suaranya menggema seisi ruangan.

Lucas akhirnya mengalah dan keluar dari dalam toilet miliknya. Ia tidak ingin pikirannya bertambah kotor dan menjurus hal-hal yang tidak ingin Lucas lakukan pada Ashley.

Lucas masih bisa mengendalikan dirinya. Untuk tidak menerkam Ashley di sana. Ia masih bisa menahan gairahnya kali ini.

Dengan langkah tertatih Lucas keluar dari dalam kamarnya. Menuju ruangan lain. Ruang kerjanya.

•••••••

Ashley tidak menyangka. Kamar ini, kamar pribadi Lucas. Salahkan Lucas yang tidak memberi tahu sebelumnya.

"Lihat saja. Akan ku patahkan lehernya. Akan ku buat dia menyesal karena menyalahkan ku"- kata Ashley. Selepas Ashley mengusir Lucas dari dalam toilet.

Ashley menyudahi ritual berendamnya. Dan berdiri di bawah guyuran shower. Untuk membersihkan sisa-sisa sabun yang masih hinggap di tubuhnya

Tak lama. Ashley keluar dari dalam toilet. Hanya menggunakan handuk yang menutupi tubuh nakednya.

Ashley baru ingat. Ia tidak membawa baju ganti. Bajunya masih berada di dalam kopernya. Tepatnya di mansionnya.

"Arggghhh.. Kalau begini. Aku harus menggunakan apa, tidak mungkin aku memakai baju yang sama dan dalaman yang sama. Lucas sialan. Kau benar-benar membuat hari ku sial"- umpat Ashley. Memaki Lucas yang tidak di dengar oleh Lucas.

Ashley terpaksa. Menggunakan kemeja Lucas yang berada di walk-in-closet. Ia mengambil salah satu baju milik Lucas. Dan mengambil celana Lucas untuk menutupi aset berharganya.

Setelah mendapatkan yang ia ingin kan. Ashley mememakainya tidak peduli baju dan celana Lucas yang kebesaran di tubuhnya.

Ashley memantulkan tubuhnya di kaca. Puas dengan hasil karyanya yang ia ciptakan pada baju Lucas.

"Cukup bagus. Baiklah. Sekarang waktunya untuk menghajar pria sialan itu. "- kata Ashley. Bersiap-siap untuk menghajar Lucas yang entah berada dimana.

Sesudah semuanya terlihat cukup bagus, Ashley keluar dari kamar pribadi Lucas. Dan turun kebawah untuk mencari Lucas.

Ashley menoleh-nolehkan kepalanya. Mencari keberadaan Lucas. Tapi ia sama sekali tidak menemukan pria sialan itu.

"Dimana pria itu. Sialan. Apa dia sengaja meninggalkan ku di penthouse sebesar ini sendiri. Brengsekk. Awas saja. Akan ku beri dia.."-

"Akan kau beri apa hemm.. "- Lucas keluar dari ruang kerjanya. Mendapati Ashley yang memaki dirinya. Lucas menarik Ashley dalam dekapannya. Menatap mata hijau Ashley yang selalu membuatnya nyaman.

"Luke.. "- ucap Ashley. Membalas tatapan Lucas dan menyebut nama Lucas dengan gugup.

"Entah kenapa, setiap menatap mata mu. Membuat ku ingin selalu berada di sisi mu. Memeluk mu seperti ini"- aku Lucas. Mengusap wajah cantik Ashley dengan ibu jarinya

Ashley memejamkan matanya. Menikmati usapan lembut Lucas. Dan berhenti pada bibirnya.

"Dan bibir ini. Selalu saja membuat ku ingin merasakannya lagi dan lagi"- tanpa izin Ashley. Lucas mencium Ashley. Menyesapnya lembut. Menarik Pinggul Ashley agar merapat pada tubuhnya.

Spontan. Ashley membalas ciuman Lucas. Mengalungkan tangannya ke leher Lucas.

Lucas membawa tubuh Ashley tanpa melepaskan ciumannya. Merebahkan tubuh Ashley ke sofa panjang yang berada di ruangan itu.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height