Three weeks in love/C3 First kiss
+ Add to Library
Three weeks in love/C3 First kiss
+ Add to Library

C3 First kiss

"Dimana daddy" Tanya ashley, tanpa berbasa basi

Maid yang ditanya oleh Ashley langsung menolehkan kepalanya, dan menunduk hormat pada Ashley

Maid itu menjawab pertanyaan Ashley sedikit terbata-bata "Tu.. Tu.. An.. Besar.. Ada di halaman belakang. Nona.."

Tanpa kata terima kasih Ashley meninggalkan maid itu, dan menuju halaman belakang mansionnya, setiba ia di halaman belakang Ashley berteriak memanggil ayahnya

Matthew yang sedang asik bermain golf dikejutkan dengan suara teriakan, yang sudah Matthew ketahui, siapa lagi kalau bukan putri kesayangan yang manja. Ashley

" Daddy" Teriak ashley dengan suara yang sangat nyaring sampai menggema di halaman belakang mansion.

"Bisakah kau tidak berteriak sayang, daddy tidak tuli" Ucap Matthew yang kesal dengan Ashley, selalu saja berteriak setiap Ashley memanggil siapapun di mansion ini

"I'm sorry dad" jawab Ashley dengan cengiran khas miliknya menampilkan deretan gigi kelinci miliknya, dan dalam sekejap saja raut wajah Ashley berubah tidak lagi seceria tadi

"Kenapa kau mencari daddy, apa kau sudah bosan mencoba mobil baru mu itu hmm" Tanya Matthew memperhatikan gelagat muka ashley yang berubah dalam sekejap

Ashley tampak ragu untuk menjawab pertanyaan ayahnya, ia takut ayahnya akan marah, jika tahu mobil barunya rusak, dan Ashley berniat meminta pada ayahnya untuk mengganti mobil barunya. Dengan yang baru

Tak ada jawaban dari Ashley, Matthew kembali fokus untuk mengayunkan stik golfnya lagi, belum sempat Matthew mengayunkan stik golfnya, ia mendengar permintaan Ashley yang membuatnya shock.

"aku ingin mobil baru ku di ganti dad, mobil ku rusak ditabrak oleh orang yang tidak bertanggung jawab" ucap Ashley dalam satu tarikan nafas tanpa ada rasa bersalah.

Melihat ayahnya tidak menghiraukan ucapannya, Ashley kembali bersuara kali ini ia sedikit membujuk ayahnya "Ayolah dad, kau bisa mengganti mobil baru ku dengan yang baru, lagi pula, mobil itu pasti ada asuransinya kan"

Ashley sukses memecah konsentrasi ayahnya, ia melihat ayahnya menaruh stick golf di tempat khusus lalu berjalan ke arahnya

Matthew mendekat pada putri nya, dan meminta Ashley untuk duduk di bangku yang berada di sana,

Melihat ashley yang tidak protes padanya, Matthew angkat bicara, "Kau tau kenapa daddy tidak menimpali pertanyaan mu"

Ashley hanya bisa menggelengkan kepalanya sebagai jawaban

"Dengarkan daddy sayang, walaupun mobil itu ada asuransinya tapi untuk mengganti dengan yang baru itu tidak akan bisa, jika kau meminta daddy untuk membelinya lagi, maafkan daddy sayang daddy tidak bisa menuruti permintaanmu, daddy harap kau bisa menjadi gadis dewasa, bertanggung jawablah atas perbuatan yang kau lakukan saat ini" jawab Matthew tegas pada sang putri, ia tidak ingin suatu saat gadisnya menjadi wanita yang tidak punya rasa tanggung jawab dan empati terhadap orang-orang sekitarnya

"Dad, tapi bukan aku yang merusak mobil itu, mobil ku di tabrak oleh seseorang dan mengakibatkan bagian belakang mobil ku hancur, kenapa kau meminta ku bertanggung jawab, seharusnya daddy menuntut orang itu untuk bertanggung jawab, bukannya aku yang harus daddy salahkan" protes Ashley

Ashley berusaha membela dirinya dari sang ayah, ia tidak mau ayahnya menyalahkan perbuatan yang tidak Ashley lakukan

"Daddy tidak membela orang yang menabrak mu atau menyalahkan mu, daddy hanya ingin kau bersikap dewasa sayang, jika orang yang menabrak mobil mu tidak mau bertanggung jawab kau bisa membawa mobil itu untuk diperbaiki, bukan meminta daddy untuk menggantinya dengan yang baru, sayang."

"Dad tapi... "

"Tidak ada tapi, permasalahan mobil mu cukup sampai disini, jika kau masih bersikeras meminta daddy membelikan mobil baru lagi, jangan harap kau bisa merasakan fasilitas yang daddy berikan padamu"-ucap Matthew yang tidak terima bantahan dari putrinya

Ashley kesal mendengar keputusan dari ayahnya yang dianggap tidak menguntungkan buatnya, mau tidak mau Ashley menuruti kemauan sang ayah

"Sama sekali tidak menguntungkanku, baiklah daripada daddy mengambil semua fasilitas ku, lebih baik aku menuruti kemauan mu" timpal ashley

Matthew tersenyum dan terkekeh mendengar perkataan putrinya yang kesal, ia pun meminta ashley untuk memeluknya

ponsel matthew yang berada di atas meja bergetar, membuat ayah dan anak menoleh, Matthew yang melihat id caller langsung mengangkat teleponnya, dan meminta Ashley untuk tetap berada disana

"Ya"

"Paman berada di mansion"

"Tidak masalah, kau bisa datang ke mansion paman"

"Baiklah, paman akan menunggu mu, dan satu lagi, paman akan langsung memperkenalkan putri paman padamu

Matthew mengakhiri sambungan teleponnya, dan ia pun kembali menghampiri putrinya, yang sudah menatap ayah nya dengan raut wajah bingung

"Siapa yang menelepon mu dad" tanya Ashley

"Lucas, anak sahabat daddy, dia akan berkunjung ke mansion, daddy harap kau tidak pergi kemanapun, karena Lucas lah yang akan menjaga mu saat daddy pergi

"oo... WHATTTTTTT" Ucap ashley, setelah mencerna setiap ucapan ayahnya

"Daddy akan memanggilmu, saat Lucas datang"

©©©©©©

Di saat itu pula Lucas langsung menelepon seseorang untuk membawakan salah satu motor kesayangannya dan membawa mobilnya untuk diperbaiki

Lucas melihat jam tangan mahal yang ia kenakan dari salah satu brand ternama, melihat angka sudah menunjukan pukul satu siang, Lucas segera mencari nomor yang akan dihubungi lalu ia pun mendial nomor itu

"Hallo paman"

"Maaf sepertinya kita tidak bisa bertemu di kantorku, apa paman berada di mansion"

"Ok, kalau begitu aku akan datang ke mansion paman sekitar 1 jam lagi,"

"Baiklah paman terima kasih"

Lucas mematikan sambungan teleponnya, tepat di saat anak buahnya datang membawa motor yang ia akan gunakan.

"Sir"

"Kau antar mobil ku ke tempat biasa, bilang padanya, mobil ku harus sudah selesai besok pagi" perintah Lucas pada anak buahnya

Anak buah Lucas menuruti perintah tuan nya, dan segera pergi dari hadapan Lucas,

Setelah urusan mobil beres, Lucas menaiki motor kesayangannya dan melaju ke tempat tujuan, perjalanan dari tempat itu menuju tempat tujuannya hanya memakan waktu 25 menit, waktu yang sangat cepat dari waktu yang ia janjikan.

Setibanya Lucas di gerbang mansion besar, ia membuka helmnya, penjaga yang sedang berjaga di mansion besar itu sudah tahu siapa Lucas, dan mempersilahkan Lucas masuk ke area mansion.

Lucas memarkirkan motornya tepat di halaman mansion itu, ia menatap bangunan mansion itu dengan rasa kerinduan, lucas ingat betul, mansion ini selalu memberikan kecerian dan kehangat untuk orang-orang yang tinggal di dalam mansion tersebut di saat keluarganya mengunjungi mansion ini.

Belum sempat Lucas mengetuk pintu, seorang wanita keluar dari dalam mansion, wanita itu terkejut melihat tampang Lucas yang tampan dan gagah berdiri di depan pintu masuk

Alena sempat tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, seorang pria berdiri tidak jauh dari tempatnya, dengan wajah yang tampan seperti dewa yunani, fantasy-fantasy liarnya sudah berada di otaknya, lamunan Alena terbayarkan dengan suara bariton Lucas yang terdengar sexy

"Mr.collins apa dia ada di dalam" Ucap lucas tanpa basa basi

"Dia ada di dalam" kata Alena tanpa melepaskan pandangannya ke Lucas dan sedikit menggoda Lucas dengan membusungkan dada nya ke Lucas

Lucas sudah terbiasa di tatap bahkan diperhatikan secara dalam oleh para wanita, baginya itu sudah biasa mendapatkan tatapan nakal dari wanita wanita itu.

"Dimana saya bisa menemuinya" tanya Lucas, tak peduli jika Alena sudah memasang wajah menggoda

"Dia berada di ruang kerja nya, hmm perkenalkan saya Ale"

"Terima kasih" ucap Lucas memotong ucapan Alena yang ingin memperkenalkan dirinya, meninggalkan Alena di sana, dan Lucas berjalan ke arah ruang kerja Matthew yang sudah Lucas ketahui dimana letaknya

©©©©©©©

Matthew tak mengira jika Lucas datang lebih cepat dari waktu yang sudah di janjikan, ia pun menyuruh lucas untuk duduk di sofa di depan meja kerjanya dan mengambil sebotol wine dari dalam rak khusus miliknya

"Ada apa paman ingin menemuiku"- tanya Lucas

"Minumlah dulu, aku tau kau pasti sangat haus, bagaimana kabarmu son, sudah lama paman tidak bertemu dengan mu" Matthew berbalik menanyakan kabar Lucas dan menyodorkan segelas wine yang sudah ia isi

"Aku baik paman, terima kasih sudah sudah menanyakan kabarku, bagaimana kabar paman dan bibi"

"Paman baik, sedangkan bibi" Matthew menghela nafasnya nya, sebelum ia kembali menjawab pertanyaan lucas, "bibi berada di italy, dia harus menjalani perawatan insentif, inilah yang ingin paman bahas, paman ingin kau berjanji untuk tidak menceritakan tentang bibi pada Ashley"

Lucas menyesap winenya, sambil mendengar ucapan Matthew, sesekali ia mengangguk kepalanya bertanda Lucas paham akan keinginan Matthew

"Sejak kapan bibi berada di Italy"

"Sudah dua bulan bibi berada di sana, dan beberapa hari ini, kondisinya sangat menurun, paman tidak ingin melihat Ashley sedih mendengar ibunya tidak dalam keadan baik"

"Tapi kenapa paman harus merahasiakan ini dari putri paman" tanya Lucas mencari tahu penyebab Matthew menyembunyikan keadaan istrinya

"Paman hanya tidak ingin melihat Ashley bersedih, Ashley sangat dekat dengan ibunya, paman tidak ingin di saat Ashley melihat ibunya memakai alat-alat penunjang hidup, Ashley semakin merasa bersalah karena tidak dapat menjaga ibunya atau Ashley Jatuh sakit, itu yang paman takutkan, Ashley sangat mencintai ibunya, paman mohon, bisakah, kau menjaga putri paman hanya beberapa bulan saja."

"Kenapa aku yang harus menjaga putrimu paman."

Matthew menceritakan semuanya pada Lucas tanpa ada satupun yang terlewat, Lucas yang mendengar tak sengaja melihat sebuah figura terpampang jelas di dinding ruangan itu, photo seorang gadis yang baru saja ia temui tadi, dan menariknya gadis itu yang akan tinggal bersama nya

"Jadi karena Alena, paman ingin Ashley tinggal bersama ku"

"Ya, karena itu alasannya, paman ingin Ashley tinggal bersama mu, apa kau tidak keberatan, kau tenang saja, Ashley tidak akan mengganggu aktivitasmu bersama wanita-wanita mu" jawab matthew sambil terkekeh

Lucas pun ikut terkekeh "ck!! Apa paman tidak takut, jika aku melakukan sesuatu pada anak gadismu. "

"Jika itu terjadi, aku akan memaksamu untuk menikahi putriku" jawab matthew santai

Lucas sepakat menerima permintaan Matthew dengan syarat Ashley harus mengikuti semua peraturan yang ia buat.

Tidak berselang waktu lama Matthew meminta maidnya memanggil Ashley untuk menemuinya

Lucas yang masih berada di dalam ruangan kerja milik Matthew tersenyum smirk, ia ingin melihat reaksi Ashley saat melihatnya

©©©©©©

Ashley bergegas turun dari kamar nya yang terletak di lantai dua mansion untuk menuju ruang kerja ayahnya.

Di saat Ashley sudah berada di depan pintu ruang kerja ayahnya, Ashley masuk tanpa mengetuk pintu itu, Ashley dikejutkan dengan adanya Lucas yang berada di dalam ruangan kerja itu

Seketika mood Ashley menjadi buruk, ia langsung kesal melihat Lucas terkekeh saat melihatnya.

"Apa yang kau lakukan disini brengsek" tanya Ashley

Matthew menatap bingung keduanya, ia tidak mengerti dengan ucapan Ashley yang ditunjukkan ke arah Lucas, sampai Matthew mendengar lagi Ashley berbicara padanya, "daddy kenal dengan pria ini, dad pria ini yang sudah merusak mobil ku, dan pria ini tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan mobil ku"

Matthew paham akan maksud ucapan Ashley, akhirnya Matthew pun angkat suara, "jadi kalian sudah saling kenal" tanya Matthew pada mereka berdua, sambil memicingkan matanya ke arah Lucas dan Ashley

"Ya"

"Tidak" Jawab mereka berdua berbarengan

"Pria gila ini yang telah merusak mobilku, dad" ucap Ashley, melirik Lucas dengan sinisnya.

"Dan gadis ini yang telah menggores mobil ku dengan penjepit rambutnya paman" sambung Lucas yang tak mau kalah dari Ashley

Matthew memijat pangkal hidung nya, ia pusing dengan mereka berdua yang sama sama tidak mau mengalah

Keributan keributan antara Ashley dan Lucas berlanjut, kedua-duanya sama-sama tidak mau disalahkan, Matthew pun mencari jalan tengah untuk mereka berdua, merundingkan masalah ini dengan kepala dingin, tanpa adanya keributan atau teriakan Ashley yang tidak ingin disalahkan

"Apa kalian akan ribut seperti ini terus hah, tidak ada yang mau mengalah satu orang pun," tanya Matthew, menghentikan mereka yang sedang beradu mulut dan berhasil membuat Ashley dan Lucas menoleh ke arahnya

"Selesaikan ini semua dengan kepala dingin, aku tidak ingin melihat keributan kalian lagi" Lanjut Matthew sebelum meninggalkan ruang kerjanya

Ashley yang hendak protes pada ayahnya, ia urungkan, melihat jari telunjuk ayahnya sudah di acungkan ke arah Ashley, mau tidak mau Ashley menerima keputusan ayahnya dengan rasa kesal

©©©©©©©

Setelah kepergian Matthew, Lucas menarik Ashley kedalam dekapannya dan ngurung Ashley dengan cara memeluknya, tanpa Ashley duga Lucas menciumnya dengan cara kasar, menghisap bibir bawah Ashley yang tebal

Ashley yang baru pertama kali di cium oleh pria sontak terkejut, apa yang dilakukan Lucas di luar nalurinya, Ashley masih berusaha agar ia tidak terpesona dalam ciuman Lucas

Ciuman Lucas yang tadinya kasar berubah menjadi lembut, Lucas sedikit menggigit bibir bawah Ashley, agar Ashley membuka lebar bibirnya

Hal itu pun berhasil, Lucas langsung menerobos masuk kedalam rongga dalam mulut Ashley mengabsen seluruh bagian dalam bibir Ashley yang terasa manis, Lucas semakin memperdalam ciumanya, tangannya memegang tengkuk leher Ashley dan tangan satunya berada di antara bokong Ashley yang padat dan meremas bokong Ashley yang pas di tangannya,

Setelah puas bermain di bokong padat Ashley tangan Lucas menjalar ke permukaan punggung Ashley dan masuk kedalam t shirt yang Ashley kenakan, mengusap lembut punggungnya yang terasa lembut.

Ashley pun tidak tinggal diam, Ashley membalas ciuman Lucas dengan liarnya, dan mengusap-usap dada Lucas hingga ke perut sixpack Lucas dengan jemari lentiknya, menaik turunkan jemarinya dengan nakal, hal itu membuat Lucas semakin terbakar gairah, udara yang tadinya dingin seketika panas oleh perbuatan mereka

Tangan Ashley terus turun ke bawah berhenti di tengah pangkal paha Lucas,tangannya menjalar semakin nakal, ia mengelus pangkal paha Lucas hingga berhenti di bukti kejantanannya yang berdiri tegak, menegang

Lucas yang merasa sudah tidak sanggup lagi untuk menahan hasrat nya, ingin segera membawa Ashley ke sofa yang berada di ruang kerja itu.

Pikiran-pikiran liar Lucas sudah meracuni otaknya, tapi sayangnya lucas terkikik di saat juniornya diremas Ashley secara sadis.

Ashley memelintirkan junior Lucas dengan tidak elite sampai Lucas meringis teriak kesakitan

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height