Three weeks in love/C9 Kesialan Lucas
+ Add to Library
Three weeks in love/C9 Kesialan Lucas
+ Add to Library

C9 Kesialan Lucas

Ashley ragu untuk menaiki motor Lucas. Karena ini adalah pengalaman pertama Ashley menaiki motor.

Seumur hidupnya. Ia tidak pernah menaiki motor dengan siapa pun bahkan Daddynya sendiri pun tidak pernah mengendarai motor kemana pun Daddynya pergi.

"Kenapa masih diam, kau mau aku tinggal hah"- ucapan Lucas menyadarkan Ashley yang sempat terdiam melihat motor Lucas.

Ashley berdecak sebal melihat wajah Lucas yang sedang mengejeknya.- "puas mengejekku huh"- sinis Ashley yang kesal pada Lucas.

Lucas terkekeh mendengar ucapan sinis Ashley. Yang tidak pernah ramah terhadapnya.- "Ckk.. Buat apa aku mengejek mu heh, tampang mu saja yang membuat ku ingin selalu menertawaimu"

"Dasar sialan. Apa kau pikir, tampang ku aneh"- sarkas Ashley, ia muak melihat Lucas sedang menertawainya

"Aku tidak berpikir seperti itu, kau saja yang selalu berpikir buruk tentang ku"- ucap Lucas menimpali perkataan Ashley.

Sementara Matthew hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Melihat tingkah kedua anak itu yang selalu bertengkar dimana pun mereka berada. Akhirnya Matthew mengucapkan seseuatu hingga Lucas dan Ashley berhenti bertengkar.- "Jika kalian masih terus bertengkar, aku akan langsung menikahkan kalian berdua"-

Ashley membulatkan matanya mendengar ucapan Daddynya yang tak masuk akal. Sedangkan Lucas tersenyum penuh arti.

"WHATTTT.. Are you kidding me Dad, hahhaha.. Menikah dengannya lelucon macam apa ini"- Ashley menunjuk pada Lucas yang sedang tersenyum penuh arti padanya.

"Kalau kau masih terus bertengkar. Malam ini juga Daddy akan menikahkan kalian berdua, Daddy tidak peduli jika kalian menolak"- jawab Matthew yang tersirat penuh ancaman.

Lucas yang mendengar ucapan Matthew, ia pun membisiki Ashley.- "Sepertinya, Daddy mu tidak bermain-main dengan ucapannya, apa kau akan terus melanjutkan pertengkaran ini, atau... "- Lucas sengaja menggantungkan ucapannya. Ia ingin tau reaksi Ashley selanjutnya.

" In your dream jerk, itu tidak akan pernah terjadi"- Ashley pun meninggalkan Lucas dan Daddynya di sana dengan raut wajah kesal.

Lucas yang melihat Ashley kesal, hanya bisa terkekeh dan menggelengkan kepalanya. Sedangkan Matthew nampak tersenyum puas. Ancamannya selalu membuat Ashley tunduk padanya.

Matthew pun meminta Lucas untuk segera pergi. Karena hari semakin malam dan ia pun harus bersiap-siap untuk perjalanannya.

©©©©©©©

Sesudah berpamitan pada Matthew, Lucas menghampiri Ashley yang sudah berdiri di samping motornya denga wajah yang terlihat kesal.

Setelah berada di dekat Ashley, Lucas membuka jaket kesayangannya. Lalu ia pun memberikan jaket itu pada Ashley.

Sontak Ashley mengernyitkan Alisnya nampak bingung pada Lucas, yang tiba-tiba memberikan jaket itu padanya.

"Pakai ini, udara malam ini cukup dingin"- kata Lucas, menjelaskan maksudnya. Supaya Ashley tidak bingung dengan tindakannya yang sedikit mengundang perhatian.

Ashley menatap Lucas tidak percaya, ia pun masih tercengang dengan ucapan Lucas padannya.- sampai Ashley pun berpikir dalam dirinya memengenai Lucas yang sedikit perhatian, -" Ku rasa otaknya terbentur sesuatu, atau ia ke rasukan roh jahat, - pikir Ashley sambil menatap Lucas ngeri.

Lucas bingung mendapati Ashley yang menatapnya sambil mengernyit ngeri, sampai akhirnya Lucas mengatakan sesuatu dan membuat Ashley kembali ke alam sadarnya. -" Apa yang kau pikirkan huh, kenapa tampang mu bergedik ngeri melihatku"-

"Hah.. Ti.. Ti.. Ti.. Tidakk ada"- jawab Ashley gugup, melihat Lucas memajukan wajahnya hingga hidungnya bersentuhan dengan hidung Lucas.

"Buang semua pikiran kotormu, atau kau ingin aku mencium mu di depan Daddymu yang masih melihat kita"- ucap Lucas sembari menggesek-gesakan hidunya ke hidung Ashley. Hingga nafasnya Lucas yang beraroma mint tercium oleh Ashley yang begitu memabukan.

Tatapan mata mereka saling mengunci satu sama lain, Hingga akhirnya Lucas mencium Ashley untuk kesekian kalinya.

Ashley pun membalas ciuman Lucas yang lembut mengikuti ritme bibir Lucas yang bergerak Lincah mensesap bibirnya.

Sementara Matthew menyaksikan kejadian langka itu, hanya tersenyum. Melihat putrinya berciuman dengan Lucas, tidak ada rasa marah atau pun emosi di saat Matthew melihat kedua anak itu berciuman, Matthew memang mengharapkan Lucas dan Ashley bersatu. Maka dari itu Matthew meminta pada Lucas untuk memintanya menjaga Ashley, agar hubungan mereka dekat dan mengenal satu sama lain.

©©©©©©©

Lucas menyudahi ciumannya dengan nafas yang masih tersengal-sengal tanpa melepaskan pandangannya ke Ashley.

Sedangkan Jari Lucas mengusap bibir Ashley yang basah karena salivanya, mengusapnya lembut dengan ibu jarinya.

Ashley menahan nafasnya di saat ibu jari Lucas mengucap lembut di bibirnya dan jantungnya pun ikut berpompa begitu cepatnya.

Sampai ia tak sadar memanggil Lukas dengan suara seraknya yang terdengar gugup.- "Luke"

Lucas tersenyum mendengar Ashley memanggil namanya dengan nada serak dan sexy.- "aku menyukai suara mu yang memanggil namaku begitu indahnya, aku suka melihat mu gugup di saat aku memandang mu. Cup"- selanjutnya Lucas mencium kening Ashley begitu lamanya. Sampai Ashley pun memejamkan matanya.

Selepas mengecup kening Ashley, Lucas membawa Ashley untuk menaiki motor kesayangannya.

Sampai Lucas pun melihat keraguan di wajah Ashley, ia pun meyakinkan Ashley untuk mempercayainya.- "peluklah aku di saat kau takut atau pun bersedih, genggamlah tangan ku di saat kau bingung dan senang. Karena aku akan selalu berada di depanmu, di sampingmu untuk melindungimu, -

Ucapan Lucas membuat Ashley terharu. Ini pertama kalinya Ashley mendengar Lucas berbicara begitu manis terhadapnya. Semenjak pertemuannya hari ini, tidak ada di antara mereka yang bersikap manis, bahkan Ashley sendiri enggan bersikap manis pada Lucas.

Setelah meyakinkan dirinya. Ashley menganggukan kepalanya dan tersenyum pada Lucas, sebagai tanda ia percaya pada Lucas.

Lucas melepas jaket kulitnya dan memakaikannya ke tubuh Ashley yang hanya memakai crop top berwarna putih dan di padukan dengan hotpants jeans berwarna biru tua.

Kemudian, Lucas mengulurkan tangannya nya, agar mempermudah Ashley untuk menaiki motor kesayangannya.

Setelah memastikan Ashley sudah berada di bangku belakang motornya, Lucas pun naik dan menghidupi motornya dan meminta Ashley untuk memeluknya yang membuat Lucas harus menahan nafasnya di saat dua buah dadanya menempel dengan sempurna di punggung Lucas.

Di sepanjang perjalanan Lucas berkali-kali meneguk salivanya dengan kasar. karena Ashley yang selalu membenarkan posisi duduknya. Hingga dadanya selalu mengenai punggung Lucas.

Lucas berusaha semaksimal mungkin untuk tidak terpengaruh pada Ashley. Ia masih bisa menahan hasratnya untuk tidak memakan Ashley di jalan yang sepi.

Walaupun ia seorang pria bajingan, Lucas tidak pernah meniduri seorang wanita di jalanan. Pastinya Lucas akan menyuruh wanita itu datang ke hotelnya.

©©©©©©©

Setelah berhasil mengendalikan dirinya. Lucas memberhentikan motornya. Tepat di depan supermarket yang berada tidak jauh dari penthouesenya.

"Kenapa, berhenti disini"- tanya Ashley heran, mendapati Lucas yang sudah mematikan mesin motornya.

"Membelikan mu makanan, agar kau tidak merengek tengah malam meminta ku untuk membelikan makanan atau memasak makanan untuk mu, itu yang Daddy mu bilang padaku, sebelum kita pergi"- jawab Lucas mebuat Ashley membulatkan matanya.

"Hah, yang benar saja, aku tidak seperti itu"- sangkal Ashley pada Lucas, ia pun merutuki Daddynya yang membuat Ashley malu di depan Lucas.

"Oh ya, benarkah, lalu siapa yang tengah malam sering menggedor-gedor pintu maid mu"- tanya Lucas sambil melipat tangannya di dada bidangnya

"A.. A.. Aku tidak tau, yang jelas bukan aku"- Ashley masih menyangkal ucapan Lucas. Ia tidak mau Lucas tau kebiasaan buruknya pada malam hari.

"Terserah kau saja, yang jelas aku tidak ingin tidur ku terganggu untuk meladeni perut mu yang lapar"- Lucas meninggalkan Ashley yang terdiam di motornya, ia pun masuk kedalam supermarket itu tanpa Ashley

Mendapati Lucas pergi dan masuk ke dalam supermarket itu Ashley pun berteriak memaki Lucas,.- "Lucas sialan, kau mau kemana, heh tunggu aku brengsek "-

Ashley pun turun dan mengejar Lucas sambil berteriak memanggil namanya.

Lucas yang tau Ashley memanggil namanya dengan berteriak, tak Lucas hiraukan. Ia tetap berjalan tanpa mau menoleh ke belakang.

"Kenapa kau tidak berhenti, apa kau sengaja membuat ku mengejarmu"- tanya Ashley yang sudah berada di dekat Lucas.

"Tentu saja tidak"-

"Lalu apa"-

Lucas memutar bola matanya dan ia pun menghadap Ashley. - "karena aku tidak suka. Jika seseorang terlalu banyak berpikir"-

Ashley menganga mendengar jawaban Lucas. Ia pun ingin membalas ucapan Lucas, tapi Lucas lebih dulu berbicara padanya.- "aku mengijinkan mu untuk mengambil makanan kesukaan mu, hanya dua. Tidak lebih. Kalau kau ingin lebih kau bisa membelinya sendiri"-

Mendengar ucapan Lucas membuat Ashley membelalakan matanya tidak percaya.- "hanya dua"- tanya Ashley sambil menunjuk jari telunjuk dan tengahnya seperti huruf V

"Ya, hanya dua dan tidak boleh lebih" Kata Lucas membenarkan ucapannya.

"Cihh, dasar pelit. Pantas saja kau tidak punya kekasih, aku yakin wanita yang menjadi kekasih mu, pasti tidak akan bertahan lama, menjalin hubungan dengan pria pelit sepertimu"-

Lucas tak menimpali ucapan Ashley, ia pun pergi dari hadapan Ashley sambil mendorong trolley yang ia bawa untuk menaruh bahan makanan yang akan Lucas beli.

Ashley kesal melihat Lucas yang pergi meninggalkannya, apalagi di saat Lucas hanya memintanya untuk membeli dua jenis makanan.

Sungguh, rasanya Ashley ingin sekali mencakar wajah tampan Lucas dengan kuku-kukunya.

Sampai akhirnya, sebuah ide muncul dari pikirannya, ia mencari seorang karyawan supermarket itu untuk membawakan Ashley seseuatu.

Ashley pun menemukan karyawan itu. Tidak jauh dari tempatnya berdiri. Ia segera menghampiri karyawan itu tanpa sepengetahuan Lucas.

"Bisakah, kau membantuku"- tanya Ashley pada karyawan itu.

Karyawan toko itu pun menoleh dan tersenyum pada Ashley dengan sopan.- "tentu nona, apa yang bisa saya bantu"-

"Apa kau punya bolpoint dan kertas, aku akan menulis pesanan ku, dan ingat pesanan ku harus kau taruh di dalam dua box, apa kau bisa melakukannya"-

Karyawan itu memberikan pulpen dan kertas yang Ashley pinta. Ashley pun menerimanya dan segera menulis semua makanan yang ia inginkan. Lalu Ashley menyerahkan kertas dan pulpen itu pada karyawan toko yang ia suruh.

Karyawan menerima kertas dan pulpen yang di berikan Ashley, karyawan itu pun langsung membaca semua pesanan Ashley yang cukup banyak.

Sesudah membaca semua pesanan Ashley, karyawan itu pamit untuk mencari semua pesanan milik Ashley.

©©©©©©©

Tak berselang lama karyawan itu datang dengan dua box yang Ashley pesan.

Ashley tersenyum sumringah, mendapati dua box yang sudah berada di depannya. Ia pun meminta pada karyawan itu untuk membawa box-box itu ke kasir. Sambil ia mencari Lucas untuk membayar semua pesanannya.

Belum sempat Ashley mencari Lucas. Lucas terlebih dulu mencarinya.

"Kau kemana, aku mencari mu dari tadi, kenapa kau menghilang begitu saja"- berbagai pertanyaan Lucas keluarkan, ia takut jika Ashley menghilang.

"Kau yang meninggalkan ku disini, tanpa mau menunggu ku, jadi jangan salahkan aku, kalau aku hilang entah kemana"- jawab Ashley kesal terhadap Lucas yang membuat dirinya seperti anak kecil.

Jawaban Ashley membuat Lucas menyesal, tak seharuhnya ia meninggalkan Ashley begitu saja. Lucas pun memegang tangan Ashley dan mengecupnya lalu ia pun meminta maaf pada Ashley dengan rasa sesalnya.

"I'm sorry, aku berjanji tidak akan meninggalkan mu lagi"- ungkap Lucas dengan nada sesalnya, sembari menjulurkan jari kelingkingnya pada Ashley.

Ashley menerima permintaan maaf Lucas dan mengaitkan jari kelingkingnya pada kelingking Lucas dan Ashley pun memegang janji Lucas yang sempat ia janjikan pada dirinya.

Setelah itu Lucas menyakan barang yang di beli Ashley,- "Apa kau sudah membelinya."- tanya Lucas tanpa curiga pada Ashley.

"Aku menitipkannya di kasir, kau tinggal membayarnya, hmm kalau begitu aku akan menunggu mu di depan"- jawan Ashley dengan Lugasnya sambi bersorak gembira dalam hatinya.

©©©©©©©

Ashley keluar dari supermarket itu dengan tersenyum senang. Sampai ia mendengar suara seorang pria yang memanggil namanya begitu kencang

"ASHLEYYY... "- teriak pria itu yang tidak begitu jauh dari Ashley.

Ashley menolehkan kepalanya, di saat pria itu memanggilnya, ia mengernyit bingung pada pria itu yang sudah berada di dekatnya.

" Ya tuhan, ternyata dugaan ku benar. Kau Ashley, mantan kekasih ku"- kata pria itu sembari memeluk Ashley.

Sedangkan Ashley terdiam. Di saat pria itu memeluknya, ia tidak membalas pelukan pria itu. Malah Ashley bingung semakin bingung di buatnya.

Pria itu melepas pelukannya dan menatap Ashley begitu lekat, lalu ia pun kembali berucap.- "Kau tidak ingat padaku, aku Rafael. Senior mu, di senior high school dan juga mantan kekasih mu. Apa kau ingat"-

Ashley berpikir setelah Pria itu menyebut namanya, hanya satu yang Ashley ingat. Rafael yang terkenal playboy dan juga kapten tim basket di senior high schoolnya tiga tahun silam.

"Rafael, sih pria playboy yang selalu terbar pesona pada setiap murid perempuan termasuk pada ku"- jawab Ashley, setelah ia mengingat jelas pria itu

"Hei, aku tidak suka terbar pesona, gadis-gadis itulah yang suka sekali menggoda ku"- kata Rafael membalas ucapan Ashley.

"Ya.. Ya.. Ya.. Kau memang tidak tebar pesona, tapi kau langsung membawanya ke tempat laknatmu"- ucap Ashley dengan sarkasnya. Hal itu malah membuat Rafael terkekeh mendengarnya.

"Ckkk... Kau masih saja sama. Mulut mu tidak pernah berkata manis, bagaimana kabar mu huh-"

"Kau melihat diri ku seperti apa sekarang, kalau aku sakit tidak mungkin aku berada di tempat ini dan berkeluyuran malam-malam begini"-

Mendengar ucapan Ashley membuat Rafael gemas, ia pun mengecup bibir Ashley singkat. Sampai Ashley tidak bisa menghindar dari kecupan Rafael.

"Apa yang kau lakukan huh"- tanya Ashley setelah Rafael mengecup bibirnya secara singkat.

"Tentu saja mengecup bibir mu, karena bibirmu selalu menggemaskan"-

Ashley tak menanggapi ucapan Rafael, ia malah teringat Lucas yang masih berada di dalam supermarket itu.

©©©©©©©©

Sementara Lucas sedang berada di kasir untuk membayar semua barang yang ia beli. Ia pun menanyakan barang milik Ashley pada petugas kasir itu.

"Apa ada seorang gadis yang menitipkan barang disini"- tanya Lucas pada petugas kasir itu.

"Tentu sir, gadis itu menitipkan dua box disini. Apa tuan yang akan membayar semuanya"- petugas kasir itu berbalik bertanya pada Lucas dan melihatkan dua box yang sudah terpampang jelas di depannya

Sontak saja, Lucas membelalakan matanya melihat dua box yang berada di depannya.

"Apa kau yakin, gadis itu menitipkan barang pesanannya disini"- tanya Lucas, ia terkejut mendapati dua box yang berada di depannya. Entah apa isinya Lucas pun tidak tau.

"Salah satu karyawan sini, menitipkannya pada saya dan mengatakan kalau tuan yang akan membayar semuanya"- jelas petugas kasir itu. Memberitahu Lucas sebelum Lucas membayar keseluran pesanan itu.

Lucas pasrah mendengar setiap penjelasan dari petugas kasir itu. Ia pun menyuruh kasir itu untuk membuka dua box itu dan mentotalkan seluruh barang belanjaannya.

"Total nya tujuh ratus tujuh puluh sembilan dollar sir,"- petugas kasir itu memperlihatkan layar monitor yang menampilkan angka yang tertera di monitor itu.

Lucas terkejut melihat total keseluruhan barang yang ia harus bayar, ia pun mengumpat pada Ashley yang berani mengerjainya.

"Gadis sialan. Awas saja, aku akan membuat perhitungan dengan mu nanti"- kata Lucas dalam hatinya. Lucas pun mengeluarkan black cardnya untuk membayar semua belanjaan itu dan meminta salah satu karyawan toko itu untuk membawamya ke penthouese miliknya.

Sesudah membayar semua barang belanjaannya, Lucas tidak langsung keluar, ia mampir ke coffe shop yang berada di dalam supermarket itu sejenak.

Lucas ingin membeli dua buah coffee latte untuk dirinya dan Ashley, ia tahu Ashley pasti menunggunya lama, walaupun Lucas kesal terhadap Ashley, tapi ia tidak ingin menunjukan kekesalannya sekarang. Ia akan bersikap manis pada Ashley, sebelum Lucas melancarkan aksi balas dendamnya

Setelah menerima dua cup coffee latte. Lucas keluar dari supermarket itu sambil menggenggam dua cup coffee latte.

Baru saja Lucas keluar, Lucas di kejutkan oleh Ashley yang sedang di peluk oleh pria asing membuat tubuh Lucas panas. Di tambah lagi Ashley di cium pria itu semakin membuat Lucas emosi.

"Sialan, setelah puas mengerjai ku. Dia malah bersenang-senang denga pria sialan itu, tidak akan ku biarkan. Lihat saja apa yang akan aku perbuat"- ucap Lucas pada dirinya. Sembari berjalan ke arah Ashley. Yang berada di depannya dengan pria sialan itu.

Di tempat lain Rafael masih melontarkan pertanyaan pada Ashley, yang membuat Ashley jengah.

"Kau tau, dulu kau gadis yang susah untuk di dekatkan, bahkan seluruh pria di sekolah, berlomba-lomba untuk mendapatkai hadiah dan hanya aku lah yang menjadi pemenangnya yang berhasil mendapatkan hatimu"- ucap Lucas dengan percaya dirinya. Sambil tersenyum mengingat masa lalunya bersama Ashley.

Ashley tak menjawab, ia memutar matanya. Malas mendengar ocehan-ocehan Rafael yang tidak bermutu.

Ia pun ingin meninggalkan Rafael disana untuk mencari Lucas yang tidak kunjung datang.

Baru saja Ashley memutar tubuhnya. Ia di kejutkan oleh Lucas yang menumpahkan coffee latte di baju Ashley

"WHAT THE.. LUCASSSSSSS SIALAN.. KAU.. "- geram Ashley melihat baju kesayangannya kotor akibat ulah Lucas.

"Maaf sweety aku tidak sengaja, aku tersandung batu dan tidak tau kalau kau di depan ku"- jawab Lucas berpura-pura memasang raut wajah bersalahnya.

"Aku tidak mau tau, kau harus mencuci baju kesayangan ku hingga bersih dengan kedua tanganmu dan cepat buka baju mu, aku tidak ingin memakai baju kotor seperti ini"

Mendengar ucapan Lucas memanggil Ashley dengan sebutan sweety. Membuat Rafael sontak terkejut. Ia tidak meyangka ada seorang pria asing yang memanggil Ashley dengan sebutan itu.

Dulu saja, disaat Rafael memanggil Ashley dengan sebutan sayang. Ashley menolaknya.

"Apa aku tidak salah mendengar. Kau memanggil Ashley dengan sebutan sweety. Siapa kau sebenarnya. Kenapa kau datang merusak pertemuan ku dengan Ashley"- tanya Rafael pada Lucas sembari membalikan tubuh Lucas dan bertanya padanya.

"Akhh.. Aku sampai lupa memperkenalkan diri ku. Aku Lucas suami Ashley. Dan wanita yang kau ajak berbicara tadi adalah istri ku yang sedang mengandung anak ku"-kata Lucas dengan fasihnya menjawab pertanyaan Rafael dengan menekan kata Ashley adalah istrinya

Ashley pun terkejut. Mendengar ucapan Lucas menyebut dirinya sebagai istri Lucas. "What.. Apa yang kau... Ka.. "- Ashley yang belum selesai bicara. Di bekap mulutnya oleh Lucas. Lucas pun menarik Ashley untuk pergi meninggalkan Rafael

Sedangkan Rafael yang ingin menanyakan kebeneran itu pun. Hanya bisa melongo. Melihat Lucas menarik Ashley pergi dari hadapanya.

•••••••••

"Jangan mencoba untuk menganggu hubungan mereka. Aku tau kau menyukai Lucas sejak ia datang ke mansion ini"-kata Matthew. Melihat Alena yang berada tidak jauh darinya.

"Maksud Paman"-

" Jangan berpura-pura tidak mengerti Alena. Jika kau mencoba untuk memisahkan mereka. Aku akan membuang mu ke jalan hingga kau menjadi gelandangan. Ingat siapa dirimu disini"-

Matthew meninggalkan Alena. Setelah ia memberi peringatan pada Alena

Alena pun hanya bisa mengepalkan tangannya. Ia Tidak terima dengan ucapan Matthew pamannya. Untuk tidak menghancurkan hubungan Lucas dan Ashley

"Pria tua sialan. Kau tidak bisa mengancam ku seperti itu. Lihat saja aku akan memisahkan mereka berdua dengan cara ku"- ucap Alena pada dirinya sendiri. Setelah Matthew pergi meninggalkannya.

••••••••

"Kenapa kau menarik ku huh dan lepaskan cengkraman mu dari pergelangan tangan ku"- pinta Ashley. Ia memberontak pada Lucas. Meminta Lucas untuk melepaskan cengkramannya.

"Tidak.. Sebulum kita menjauh dari bocah ingusan itu, aku tidak akan melepaskannya"-

"Sialan. Kau ini kenapa huh, kau seperti pria pencemburu. Setelah melihat kekasih mu bersama pria lain"- perkataaan Ashley membuat Lucas berhenti tanpa melepaskan cengkraman tangannya.

"Ckk.. Aku cemburu dengan gadis seperti mu. Yang benar saja. Bahkan kau tidak masuk dalam kriteria tipe wanita idaman ku. Lihatlah dirimu. Apa yang menarik dari gadis manja. Seperti mu. Bahkan body mu saja tidak membuat junior ku bangun"- kata Lucas yang sedikit berbohong di akhir ucapannya.

Ashley yang mendengar itu hanya bisa terkekeh. Lalu Ia mendekatkan dirinya pada Lucas.- "oh ya. Mari kita lihat. Apakah benar junior mu tidak bisa bangun saat melihat tubuh ku."- Ashley sengaja sedikit menaikan bajunya hingga di bawah dada Ashley. Hingga perut Ashley yang rata dan mulus terpampang jelas begitu sempurnanya

Lucas bergeming. Melihat keberanian Ashley yang menggodanya. Lucas pun meneguk salivanya dengan kasar. Saat melihat perut Ashley yang mulus dan lembut tanpa ada satu pun kecacatan di perutnya- "Sial.. Siall.. Siall.. Gadis ini benar-benar membuat pikiran ku kacau argghhhh.."- Lucas mengumpati Ashley dalam hatinya. Lucas sama sekali tidak bisa berbuat apapun di saat Ashley menggoda.

Pandangannya tidak luput dari perut Ashley yang mulus. Ia bener-benar mengaggumi keindahan tubuh Ashley yang sempurna.

Sedangkan Ashley masih setia untuk menggoda Lucas. Ashley sengaja mengelus-elus dada bidang Lucas mengunakan jari-jemarinya dengan sexy. Menaik turunkan jarinya dan membuat pola abstrak di dada bidangnya.- "apa kau masih ingin bilang. Kalau junior mu tidak bisa berdiri dengan tegak. Disaat aku mengelus dada bidang mu seperti ini.- " Bisik Ashley di telinga Lucas sambil menjilati daun telinganya.

Nafas Lucas semakin berat menahan gairahnya akibat perbuatan Ashley. Ditambah Lagi Ashley menjilati daun telinganya dengan begitu sexy.

"Jangan membangunkan singa yang sedang tertidur pulas baby. Aku tidak ingin menerkam mu disini"- kata Lucas dengan suara seraknya yang terdengar sexy di telinga Ashley.

Ashley pun menghentikan aksinya. Ia tersenyum puas meliha raut wajah Lucas yang sudah terbakar gairah oleh perbuatannya.

"Cepat, buka baju mu. Aku tidak mau memakai baju kotor ini"-

Lucas nampak terkejut mendengar ucapan perintah Ashley. "Whatt.. Kau menyuruhku membuka baju. Setelah kau membuat ku terbang tinggi dan sekarang kau menjatuhkan ku begitu saja. Dasar

Gadis gila. Aku tidak mau."-

"Kau menolak perintah ku hah. Kau ingin aku sakit karena memakai baju basah ini akibat perbuatan mu yang menumapahkan minuman di baju ku. Okay, itu tidak masalah buat ku jika kau menolak perintah dan permintaan ku."-

Dengan perlahan crop top yang sudah Ashley naikan ke perut ratanya hingga bagian dada Ashley. Ashley naikan kembali hingga nampak terpampang jelas bra hitam milik Ashley.

Lucas yang melihat keberanian Ashley pun. Mengumpat dalam hatinya. Dan Lucas akhirnya mengalah. Ia tidak mau pria lain melihat dada Ashley yang sempurna. Hanya Lucas lah yang boleh melihat dada Ashley.- "okay.. Okay aku akan membuka baju ku. Asal kau berhenti untuk tidak membuka baju mu disini." Kata Lucas sambil membuka bajunya dan memberikan baju itu pada Ashley.

Ashley tersenyum puas. Mendapati Lucas mau menuruti kemauannya. Tidak sia-sia usahanya memancing Lucas agar ia mau memberikan bajunya.

Ashley pun menerima baju Lucas dan ia pun mengecup pipi Lucas sekilas. Hal itu membuat Lucas mematung. Merasakan lembutnya bibir Ashley di pipinya.

Setelah Ashley pergi. Lucas mengusap wajahnya dengan kasar. Ia tidak menyangka. Perbuatan Ashley berdampak pada juniornya yang terus menegang. Lucas perlu mendinginkan otaknya dari pikiran-pikiran kotor yang terus muncul setiap berdekatan dengan Ashley. Di tambah dengan keberanian Ashley yang menggodanya tadi.

Ya. Setelah sampai di penthousenya. Lucas akan langsung berdiri di bawah guyuran air shower. Agar otak dan pikirannya kembali sehat.

••••••••

Tak berselang lama, Ashley kembali kehadapan Lucas. Ia telah mengganti bajunya dengan milik Lucas. "Jangan lupa. Kau harus mencuci baju ku. Aku mau baju itu harus sudah bersih dan kering besok pagi"- Ashley memberikan baju kotornya pada Lucas. Dan Ashley pun mengingatkan Lucas untuk mencuci bajunya

Lucas memutar bola matanya. Ia malas menimpali ucapan Ashley.

Ia pun menerima baju kotor Ashley dan mengikat baju Ashley di pinggangnya lalu menaiki motor kesayangannya.

Lucas memberikan helm dan jaket untuk Ashley. Sedangkan Lucas hanya bertelanjang dada. Menampilkan perut kotak-kotaknya.

Ashley sempat tercenung melihat perut kotak-kotak Lucas. Ia tidak menyangka perut Lucas begitu sexy di matanya.

"Terpesona dengan perut ku heh"- kata Lucas mengejek Ashley yang sedang menatap perut kotak-kotaknya

Tanpa Ashley sadari ucapan Lucas membuat pipinya memerah. Ashley ketahuan oleh Lucas yang memandang perut kotak-kotaknya "Kau terlalu percaya diri sekali tuan Franklyn. Terpesona pada mu. Adalah musibah untuk ku-"Ashley menimpali ucapan Lucas dengan gugup. Setelah ia mendengar Lucas mengejeknya.

"Kau tidak perlu berbohong pada ku sweety. Kalau kau ingin memegangnya. Aku dengan senang hati mengizinkan mu."- Lucas memajukan tubuhnya untuk lebih dekat dengan Ashley. Lalu Lucas mengambil tangan Ashley dan membawa tangan Ashley ke perutnya.

Seperti terkena sihir. Untuk kedua kalinya Ashley memegang perut Lucas merabanya dengan cara lembut dan halus. Ia mengelus perut Lucas memainkan jarinya di perutnya.

Lucas memajamkan mata menikmati setiap usapan-usapan Ashley di perutnya. Berbeda dengan wanita lain yang sering Lucas tiduri. Ia tidak pernah merasakan hal senikmat ini dari wanita lain.

Ashley lah yang mampu membuatnya terbang tinggi dan menjatuhkannya kedasar jurang. Disaat gairahnya berada di atas puncak.

Ya. Lucas sadar. Hanya Ashley lah yang mampu membangkitkan gairahnya. Hanya Ashley lah yang mampu membuat Lucas gila menginginkanya lebih. Lebih dari apapun yang Lucas inginkan.

Tapi satu hal yang Lucas tidak sadari. Bahwa sebenarnya Lucas telah jatuh hati pada Ashley. Pada saat ia melihat Ashley pertama kalinya.

••••••••••

Baru saja Lucas dan Ashley menginjakan kaki kedalam gedung itu. Lucas sudah mendapati tatapan lapar dari wanita-wanita yang haus belaian. Karena melihat perut kotak-kotak Lucas terpampang jelas dengan sempurna

Hal itu membut Ashley jengah dan memutar bola matanya. Malas melihat wanit-wanita itu dengan sengaja menggoda Lucas.

"Cihh.. Aku heran dengan wanita-wanita itu. Apa yang di lihat mereka dari mu. Kau sama sekali tidak tampan. Tidak sexy, tidak keren. Di tambah lagi kau ini pelit"- kata Ashley sambil memegang tangan Lucas erat.

"Karena aku yang mampu. Membuat wanita-wanita itu mendesah panjang.. Karena aku yang mampu membawa wanita-wanita itu merasakan ke nikmatan tiada tara. Karena akulah pria yang mampu membawa mereka terbang ke atas awan, apa kau ingin mencobanya"- tanya Lucas di akhir ucapannya.

"In your dream jerk. Buang semua mimpi mu itu. Aku tidak berminat dengan mu"- timpal Ashley. Kesal dengan ucapan Lucas dan melepaskan genggaman tangannya dari tangan Lucas. Berjalan sendiri tanpa mau menoleh ke arah Lucas.

Ada rasa cemburu dalam diri Ashley. Tapi Ashley menepis semua rasa ke cemburuan itu. Ia tidak ingin jatuh pada pesona Lucas. Lebih baik

Lucas menggelengkan kepalanya melihat tingkah Ashley seperti anak kecil. Lucas pun mengejar Ashley tanpa mempedulikan wanita-wanita yang sedang menatapnya dengan penuh minat.

"Tunggu kau mau kemana huh"- tanya Lucas setelah menarik tangan Ashley kembali

"Toilet. Kenapa kau mau ikut"-

"Toilet"-

"Iya.. Aku sudah tidak tahan lagi Luke. Biasa kah kau melepaskan genggaman tangan mu itu"-

"Tidak" Kata Lucas yang enggan melepaskan tangannya.

"What.. Kau ingin mengikuti sampai toilet"-

"Hmm"

"Dasar pria gila"- Ashley menghempaskan tangannya dari Lucas dan beranjak pergi menuju toilet.

Sedangkan Lucas mengikuti Ashley dari belakang. Ia tidak ingin membiarkan Ashley jauh dari pandanganya.

••••••••••

Lucas menyandarkan tubuhnya di dinding toilet menunggu Ashley keluar. Tetapi gadis itu tak kunjung keluar.

Lucas pun masuk kedalam toilet wanita itu. Mencari Ashley di dalam bilik. Ia pun memanggil-manggil nama Ashley. Agar Ashley segera keluar.

Tapi yang ia dapati. Adanya seorang wanita memeluknya dari belakang.

"Luke"- kata wanita itu. Terlihat senang melihat Lucas berada di dalam toilet wanita.

"Vanessa"- ucap Lucas. Memutar tubuhnya ke hadapan Vanessa.

"Yes.. Luke, aku Vanessa. Vanessa salah satu model kebanggaan mu dan teman ranjang mu. Apa yang kau lakukan di dalam toilet wanita. Apa kau sengaja mencari ku"- ucap Vanessa dengan bangganya. Tanpa melepas pelukannya

"Bisakan kau melepaskan pelukan mu Ve"- kata Lucas. Risih pada pelukan Vanessa begitu eratnya

"Tidak Luke. Aku tidak akan melepaskan pelukan ku, karena aku sangat merindukan mu. Dan kenapa sekarang ini kau tidak pernah mendatangi ku lagi"- aku Vanesaa yang enggan melepas pelukannya pada Lucas. Lalu Vanessa menanyakan Lucas yang tidak pernah menemuinya lagi

"Aku sibuk" Jawab Lucas ketus. Lucas pun mendorong Vanessa agar pelukan Vanessa lepas dari tubuhnya

"Luke, kenapa kau mendorong ku, apa kau tidak merindukan ku"- tanya Vanessa. Melihat Lucas yang begitu dingin padanya. Tidak seperti biasanya saat mereka bertemu dulu.

"Merindukanmu. Tentu saja jawaban Lucas adalah tidak. Ia sama sekali tidak merindukan wanita itu.

Dan di dalam bilik toilet Ashley mendengar percakapan antara seorang pria dan wanita. Ashley hafal dengan suara pria itu. Lantas Ashley pun segera keluar dari bilik toilet itu.

Ia mendapati Lucas sedang bersama wanita asing. Entah wanita itu siapa. Dan datang dari mana asalnya. Ashley tidak mau memikirkan

"Luke, apa yang kau lakukan disini huh. Apa kau berbuat mesum dengan wanita itu"- tanya Ashley. Matanya melirik Vanessa dan Menilai penampilan Vanessa yang glamour serta terlihat seperti jalang

Lucas maju menghampiri Ashley, sekilas ia pun mencium bibir Ashley.- "Cup, kau tenang saja. Wanita itu bukan siapa-siapa ku, hanya mantan model ku yang telah ku pecat"-

Vanessa terkejut melihat Lucas yang mencium Ashley tepat dihadapannya

"Luke. Siapa wanita yang kau cium barusan" Tanya Vanessa menarik lengan Lucas. Meminta penjelasan pada Lucas

Lucas tak menjawab pertanyaan Vanessa. Ia mengabaikan Vanessa. Berjalan menghampir Ashley yang berada di depannya.

"Kenapa, kau lama hmm.. Aku menunggu mu sedari tadi. Tapi kau tidak kunjung keluar. Apa kau baik-baik saja"-

Ashley menggeleng kan kepala. Bertanda ia tidak baik-baik saja."Aku lelah, bisakah kita langsung ke penthouse mu. Aku ingin merebahkan tubuh ku"-

Lucas menggenggam tangan Ashley. Menautkan jemarinya dan pergi dari toilet wanita itu. Tanpa mempedulikan teriak Vanessa yang memanggil namanya.

•••••••••

Ashley merebahkan tubuhnya di sofa milik Lucas sambil memejamkan matanya. Nampak kelelahan.

Lucas yang melihat Ashley memejamkan matanya tersenyum. Sebelum ia mendaratkan bokongnya di sebelah Ashley.

"Bangunlah.. Kau bisa membersihkan tubuh mu di kamar. Agar tubuh mu kembali segar, setelah itu kita makan malam. Aku tahu kau pasti lapar"- ucap Lucas. Sembari menatap wajah cantik Ashley dan Menyuruh Ashley untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.

Ashley membuka matanya. Melihat Lucas berada di sampingnya. Sambil menatap wajahnya. Yang terlihat kacau.

"Luke"- panggil Ashley. Ia Gugup di tatap Lucas seperti itu. Di tambah wajah Lucas sangat dekat dengan wajahnya membuat jantung Ashley berdetak kencang. Buh

"Hmm" Jawab Lucas tanpa berpaling dari wajah Ashley

"Bisakah kau menjauh dari ku"-

"Menjauhh.. Maksud mu"- Lucas bingung dengan ucapan Ashley yang menyuruhnya menjauh.

"Ya menjauh dari ku. Karena kau bau, keringat mu membuat ku ingin muntahh"- kata Ashley berbohong pada Lucas.

Ashley sengaja berbohong karena ia tidak ingin berdekatan dengan Lucas. Ia ingin menjaga jarak agar Ashley tidak jatuh pada pesona Lucas.

Ya Ashley sudah memikirkannya tadi. Di dalam bilik toilet agar ia tidak jatuh pada Lucas. Ia tidak ingin jatuh cinta pada pria yang salah.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height