WARM WEDDING/C9 Telepon Dari Ibu
+ Add to Library
WARM WEDDING/C9 Telepon Dari Ibu
+ Add to Library

C9 Telepon Dari Ibu

Saat Bara sedang fokus bekerja dan Nayya sedang belajar dansa. Tiba-tiba ponsel Bara berdering menandakan ada yang menghubunginya.

Jika itu orang lain, maka Bara akan mengabaikannya. Tapi untuk deringan ini, dia tidak bisa mengabaikannya.

"Halo, ibu."

"Assalamualaikum, sayang."

Sang ibu menegurnya sehingga membuat Bara tersenyum malu, lupa jika ibunya sangat menjunjung tinggi nilai agama.

"Waalaikumsalam, Ibu."

Terlahir dari seorang ibu yang patuh dengan perintah agama membuat keluarga Bara tidak ada yang pernah melakukan hal-hal terlarang.

Bara bahkan tumbuh mejadi pria yang baik, namun karena sebuah kejadian dia menjadi lupa dengan semua ajaran sang ibu, termasuk dengan Allah SWT.

Bukan tidak pernah sang ibu tegur, tapi semua seperti sebuah dongeng untuknya. Tidak pernah di lakukan atau bahkan di ingat.

"Ibu dengar kau sudah menikah? Mengapa kau tidak memberitahu ibu tentang pernikahanmu? Apakah ada sesuatu yang sedang kau tutupi, misalnya kau menikahi wanita yang mengandung anakmu."

Bara tahu bahwa semua yang telah dia tutupi dengan sangat rapat akan diketahui oleh ibunya.

Untungnya, dia sudah melakukan prosedur pernikahan sesuai syari'at islam.

"Ya, ibu. Aku memang sudah menikah, tapi istriku tidak pernah aku hamili. Menyentuhnya saja aku tidak pernah."

Ibunya selalu mengajarkannya untuk menjadi pria baik. Jangan pernah merusak seorang wanita dan jika memang ingin menikah, maka katakan saja pada kedua orang tuanya.

Keluarga Dominic pasti akan membantunya.

"Lalu bagaimana bisa kau menikah tanpa memberitahu kami, Nak?"

Diana Ross Barkely, ibu dari Albara menjadi sangat penasaran dengan pernikahan putranya.

Diana bahkan mulai menebak-nebak apa sebenarnya rencana sang putra menikah.

"Karena aku tidak ingin keluarga dari istriku yang serakah tahu jika aku berasal dari keluarga Dominic, Ibu! Aku tidak ingin mereka memanifulasiku dengan menggantikan wanita yang ingin aku nikahi dengan putri kesayangan mereka."

Diana semakin bingung, penasaran sudah pasti. Tidak mengerti dengan rencana sang putra dan penasaran siapa wanita yang sudah menjadi menantunya.

"Katakan pada ibu. Dari keluarga mana menantu ibu berasal?"

Karena sudah menikah, Diana pasti akan menerima menantunya dengan tangan terbuka. Asal sang putra bahagia dengan pilihannya, maka keluarga Dominic pasti akan menerimanya.

"Dia berasal dari keluarga Cannor, ibu! Tapi bukan anak perempuan dari hasil hubungan gelap pria itu. "

Perselingkuhan Javior dan identitas Pevina sudah tersebar luas di masyarakat. Dengan kebudayaan yang ada membuat sebagian orang membenci tindakan Javior dan sering menyebut Pevina anak haram.

Walau tahu bahwa di dunia ini tidak ada yang namanya anak haram, tapi masyarakat tetap saja memberikan lebel haram pada Vina.

"Apakah dia anak dari istri pertama?"

Tidak berusaha memperpanjang cerita aib dari keluarga Cannor. Diana mengalihkan pembicaraan.

"Ya, Ibu. Namanya Ainayya Hikari Salvina. Dia gadis yang baik. Semua orang yang ada di rumah juga senang dengan kehadirannya."

Mendengar nada pujian sang putra untuk Nayya membuat Diana lega. Jarang memuji orang lain adalah kebiasaan Bara. Bahkan sangat tidak mungkin jika putranya akan melakukan hal semacam itu untuk seorang wanita yang baru dikenalnya.

Sang suami yang kebetulan melihat senyum cantik istrinya bahagia. Perlu di ketahui bahwa Diana menikah dengan pria asal Jerman, bernama Nicholas Dominic.

Mereka bertemu ketika Diana sedang menyelesaikan pendidikan S2 di Jerman.

Jodoh memang tidak pernah ada yang tahu. Nicholas yang non muslim memutuskan mengikuti keyakinan sang istri. Mereka memulai semuanya dari nol.

Setelah menikah dan mengikuti istrinya pindah ke Indonesia. Nic, nama panggilan yang Diana berikan padanya, merasa hidupnya lebih tenang.

Nicholad lebih banyak mempelajari agama islam dan mengetahui bahwa Allah SWT selalu membantu mereka yang ingin berusaha.

Dan dia adalah contohnya, tidak ingin menyusahkan keluarga Dominic dan keluarga Barkely, Nic mengajak istrinya hidup mandiri.

Semuanya di mulai dari Nol hingga sekarang mereka bisa menjadi keluarga kaya.

Nic menyebut semua keberhasilannya berasal dari bantuan Allah SWT melalui istri dan anak-anaknya.

"Apakah kalian menikah sesuai syari'at islam, Nak?"

Seperti yang disebutkan, untungnya Bara menikah sesuai syari'at islam. Jika sampai dia melakukannya dengan asal-asalan, mungkin sekarang ibunya sudah marah-marah dan memintanya pulang bersama Nayya.

Akad nikah juga di lakukan melalui video call agar tidak mengundang banyak perhatian. Bara juga tidak ingin sampai ketahuan oleh Javior tentang identitasnya.

"Ya, ibu. Aku melakukan akad melalui video call, di saksikan oleh ayahnya dan para saksi di KUA."

Karena Javior tidak bersedia menjadi wali nikah untuk putrinya sendiri, maka dengan sangat terpaksa Bara melakukan ijab kabul dengan wali hakim di kantor KUA.

Bara juga tidak lupa merubah penampilannya agar Javior tetap menganggapnya tua dan jelek.

Bara melakukan akad nikah saat Nayya sedang dalam perjalanan ke rumahnya.

Javior yang telah melihat kepergian Nayya langsung bergegas menuju KUA. Meskipun sebenarnya dia tidak tertarik dengan pernikahan Nayya.

Namun demi mendapatkan mas kawain yang lumayan banyak dari Bara. Javior bersedia menyaksikan acara akad itu.

"Jangan bilang ayahnya tidak ingin menjadi wali nikahnya," tebak Diana.

"Ibu benar, tapi tolong jangan beritahu Nayya. Aku tidak ingin dia semakin sedih dengan penolakan ayahnya, Ibu!"

Kejam! Seperti itulah pendapat Diana tentang Javior. Menjadi wali nikah untuk sang putri pun dia tidak bersedia, lalu pantaskan dia disebut ayah.

"Dia benar-benar mengerikan, Nak! Bagaimana bisa dia sangat tega dengan putri kandungnya sendiri."

"Jika ibu tahu seperti apa mereka memperlakukan Nayya dan ibunya, mungkin ibu akan sangat membenci keluarga Cannor."

Diana dan Nic mulai menebak-nebak seperti apa hidup Nayya. Mereka tahu bahwa Javior hanya mengakui Pevina sebagai putrinya.

Sedangkan Nayya hanya anak di atas akte lahir. Bahkan kartu keluarga milik kelurga Cannor sudah mencoret nama Ainayya dan ibunya.

"Lalu kapan kau akan membawa Nayya pulang?"

Untuk alasan resepsi, Diana tidak ingin bersuara. Jika keluarga Cannor tahu pasti akan membuat keributan ternyata Nayya menikah dengan keluarga Dominic.

Hal itulah membuat Diana menghapus daftar resepsi dalam rencananya jika sang putra menikah.

"Biarkan aku memikirkannya, ibu! Mungkin setelah putri keluarga Cannor menikah dengan pria bernama Leonal."

Bara jadi bingung, tidak tahu akan seperti apa pernikahannya ke depan. Bisakah dia dan Nayya bercerai baik-baik setelah keluarga Dominic tahu tentang pernikahan mereka.

"Baiklah, itu hal yang bagus. Tapi apakah ibu boleh berkunjung? Ibu sangat penasaran dengan menantu ibu."

"Tentu. Tapi jangan buat dia tertekan. Dia juga sangat tertutup pada orang yang baru dia jumpai. Jadi ibu tidak boleh menunjukan wajah galak ibu."

Diana menjadi kesal pada putarnya. Dia sama sekali tidak galak. Bahkan pada menantu perempuannya pun dia tidak pernah seperti itu.

"Kapan ibu menjadi mertua yang galak? Apakah kau tidak tahu bahwa istri kakak laki-lakimu sangat mencintai ibu karena ibu menjadi mertua idaman. Suami kakak perempuanmu bahkan selalu menyempatkan diri menyapa ibu."

Bara tertawa kecil. Dia hanya sedang menggoda ibunya. Dia percaya bahwa ibunya bukan tipe mertua yang galak.

"Aku tidak perduli. Yang terpenting, ibu tidak boleh menjadi ibu mertua jahat seperti di film-film yang selalu ibu lihat di televisi."

Nic tertawa ketika mendengar perkataan putranya. Dia setuju dengan sang putra. Istrinya sangat suka melihat acara televisi tentang ibu mertua jahat serta wanita perebut suami wanita lain.

Dan anehnya, meskipun selalu marah-marah saat menonton acara itu, Diana tetap suka melihatnya.

"Kalau begitu Bara tutup teleponnya. Assalamualaikum, ibu!"

Takut mendengar omelan sang ibu membuat Bara cepat-cepat menutup telponnya. Tanpa membiarkan Diana menjawab salam terlebih dulu.

Report
Share
Comments
|
Setting
Background
Font
18
Nunito
Merriweather
Libre Baskerville
Gentium Book Basic
Roboto
Rubik
Nunito
Page with
1000
Line-Height